______________________________________
"Jangan terlalu percaya dengan seseorang yang selama ini membantu mu atau orang yang selama ini baik kepada mu, karena bukannya suudzon tapi bisa jadi dia orang yang membuat mu kesusahan dan bermuka dua."
______________________________________HAPPY READING! ENJOY GUYS!
Matahari sudah menunjukan sinar nya yang terang, yang berarti hari semakin siang. Dan selama itupun mereka sudah melewati rintangan. Dimulai dari Fidya yang terjatuh, Gella yang tergelincir, Afa yang tertinggal, Drey yang kepanasan, Kenan yang dari awal perjalanan hingga saat ini tidak bisa diam, Mea yang hampir pingsan karena dia tidak makan, dan berujung memakan roti nya Rizar, Firga yang diambil makanannya sama Monyet, untung dua. Dan yang terakhir Rizar yang terjengkang karena tak sengaja menginjak batu. Berakhir benjoll dehh dahinyaaa, kapan lagi nistain nih anak.
Dan saat ini mereka sudah memasuki area perkampungan, tidak terlalu ramai. Tapi asri dan tenang. Desa ini lebih bagus dibanding ketika Fidya dan Firga melakukan study tour kesini. Desa ini semakin sepi dan tidak terlalu banyak penduduk yang tinggal disini, mungkin mereka sudah meninggalkan desa ini? Entahlah.
"Kalau dulu triple F kesini naik bus, lah terus kenapa kita kesini nanjak?" Ketika mereka sudah sampai, Gella berpikir mereka akan menaiki kendaraan sampai ke desa ini, mengapa kita tidak pakai kendaraan saja?"
"Lah iyak," Mea menyahut perkataan Gella yang kali ini masuk akal?
"Lah tumben pacar gue, eh ralat calon pacar gue jadi stupid?" Batin Kenan.
"Heh brokoli merah, hijau, kuning, dilangit yang biru! Mereka naik bus yang sampai bawah ajalah. Yakali sampai sini, jadi ceritanya bus melayang gitu?" Sudah panas, lapar, pegal, ngantuk, ditambah pertanyaan konyol dari temannya itu.
Sebelum perdebatan semakin panas, Fidya terlebih dulu menjelaskan supaya mereka tidak banyak omong.
"Gini loh, kami study tour memang pakai bus. Tapi untuk sampai kesini kami juga nanjak kayak tadi. Karena yah agendanya nanjak gunung. Tapi dulu aku gak kenal Firga. Dia beda banget sama yang sekarang," Jelas Fidya kepada semuanya."Ohhh," Jawab kompak mereka, etss hanya. (Mea, Gella, Kenan, dan Afa.)
"Sama, gue juga gak kenal dia," Kata Firga.
"Perbincangan yang unfaedah banget," Perkataan Rizar membuat mereka diam dan tersenyum lebar seperti joker. Awas robek ntu mulut.
"Udah lah ayo lanjutin! Gue udah laper ini, astagfirullah. Kagak peka amat sih lo pada," Ajak Drey kepada semuanya.
"Ayoo!!" Seru senang Afa, kalau bahas makanan seneng yah mba?
Lalu boneka ipin pun jalan duluan meninggalkan mereka, Drey yang melihat itu pun melongo, "Gue yang ngajakin, ngapa tuh bocah yang duluan?"
"Biasa titisan gue itu," Tiba-tiba Gella menyahut omongan Drey dan bangga terhadap Afa. Idih
"Udah ayo!" Ajak Fidya dan berakhir mereka mengikuti Afa yang sekarang sudah berhenti disalah satu warung nasi. Sungguh tidak menunggu teman mu nak.
"Ayo beb!" Kenan merangkul bahu Mea yang sedari tadi tetapi cool padahal dia sangat lapar. "Gue tau lo lapar, ayo makan. Jangan sampai pingsan lo! Ntar gue khawatir," Kata terakhir yang dilontarkan Kenan membuat Mea mendelik tajam kearah Kenan. "Siapa lo?" Tanya garang Mea.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY BLUE [ON GOING]
Novela JuvenilBlurb: Dua makhluk yang menyukai langit biru dan dua makhluk yang memiliki alasan mereka menyukai langit biru. Takdir memang tidak ada yang tahu. Takdir mereka mengikuti alur dan waktu yang sudah di tetapkan. Pesawat, alasan mengapa Firga menyuka...