part 14

1.7K 120 1
                                    

23.00 kst

Baekhyun terdiam, mendudukan diri dilantai. merasakan perasaan yang sungguh rumit.

tok tok tok

cklek

pintu dibuka dengan pelan, Baekhyun masih setia menunduk tanpa pengalihkan pandanganya.

“bee…”

Baekhyun tak menjawab.

“Kenapa kau belum tidur?”

Chanyeol mendekat lalu mendudukan diri disebelah Baekhyun yang masih menunduk.

“Bee…”

Baekhyun masih terdiam

“Maaf…”

Baekhyun masih saja diam, menatap kosong lurus.

“Aku laki-laki bodoh, aku bahkan hanya memikirkan diriku sendiri tanpa memikirkan bagaimana sakitnya istriku”

Baekhyun mendengar, namun masih tak bergeming.

“Aku benar-benar berengsek, disaat istriku sakit aku malah bermain wanita”

“Aku…menyesal…”

“Untuk apa kau menyesal jika kau akan mengulangi kesalahamu lagi?” kata Baekhyun dengan nada dingin.

“Aku tak akan lagi seperti itu bee, aku akan memperbaiki semua” kata Chanyeol

“Aku tak membutuhkan omong kosongmu”

“Aku sungguh bee”

“Jangan banyak bicara, buktikan jika memang ya. Rasa sakit yang kau berikan lebih mengerikan dari pada rasa takutku”

Chanyeol terdiam.

“Rasa sakit yang kau berikan padaku semakin membuatku berpikir untuk lebih memilih mati.”

“Rasa sakitku berawal dari seseorang yang kuanggap tempat ku berlindung ternyata yang menjadikanku semakin buruk!”

“Dari mana saja kau? baru menyadari sekarang?”

“Ku pikir kau yang bisa membuatku melepas rasa takutku, tapi kau!…”

“Kau yang semakin membuatku buruk!”

“Kau terus menancapkan belati pada diriku! sampai-sampai bukan lagi rasa takut juga sakit yang mendominan”

“tapi…benci.”

“bee…”

“Pergilah”

Baekhyun memalingkan wajahnya, ia tak ingin melihat wajah Chanyeol. karena itu akan semakin membuatnya tak karuan.

“Kau tenang saja bee, aku akan membuktikan keseriusanku padamu”

Chanyeol berdiri, lalu menghela nafas kasar dan pergi dari sana dengan perasaan sedih. menutup pintu dengan lirih lalu memejamkan matanya menikmati rasa sakit yang menusuk atas kalimat yang istrinya lontarkan.

***

Hari,minggu,bulan telah berlalu, Enam Bulan sudah terlewati. semua mulai berjalan sebagaimana jalan takdir, semenjak kejadian saling berbicara Chanyeol kembali seperti dulu menjadi sosok yang lembut untuk istrinya yang sampai sekarang masih bersifat dingin.

Chanyeol juga yang mengurus Yuan, juga terkadang dibantu oleh mertua juga orang tuanya maupun sahabat-sahabatnya.

Saat ini Keluarga Chanyeol dan Baekhyun mengunjungi kediaman anak-anaknya untuk melakukan makan bersama.

Baekhyun memakan makananya dengan acuh, ia menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat. berkali-kali Ibunda Baekhyun menghela nafas kasar atas perubahan yang sangat drstis anaknya.

“Baekhyun, mom tadi membuatkanmu cake kesukaanmu” kata hyekyo kepada anaknya.

“Terima kasih” jawab Baekhyun singkat.

Sedangkan Chanyeol tengah mentuapi anaknya dengan telaten, Baekhyun yang duduk disebrang Chanyeol dan anaknya pun melirik kearah mereka.

“Yuan pesawat datanggggg”

Chanyeol menerbangkan sendok makan yuan lalu ditujukan pada mulut yuan yang langsung menerima suapan itu.

Yuan tertawa riang dan menempuk tanganya.

“Pintar sekali anak daddy”

Chanyeol mengusap lembut sambut anaknya.

“Aaaa mam mam mam” kata yuan dengan suara kecilnya

“lagi? Baiklah-baiklah ayo buka mulutmu”

Chanyeol kembali menyuapi Yuan yang menerima dengan riang.

“Bolehkah aku menyuapi?” kata Baekhyun tiba-tiba

semua menoleh, masih terkejut atas permintaan Baekhyun. selama ini Baekhyun benar-benar acuh, Bahkan dia akan diam saja jika anaknya menangis.

“K-kau sungguh bee?” tanya Chanyeol.

“Memangnya kenapa? apa aku tak boleh menyuapinya? jika tak boleh yasudah aku akan kekamar saja” kata Baekhyun siap meninggalkan meja makan namun ditahan oleh Chanyeol.

“Tidak bukan itu maksudku bee, tak apa tentu tak apa Yuan juga anakmu” Kata Chanyeol tersenyum bahagia.

Baekhyun menerima tempat makan Yuan, lalu mendudukan diri didepan sang anak yang menggerakan tanganya seolah meminta untuk segera kembali disuapi.

Entah kenapa, Baekhyun…gugup.

“I-ini bukalah mulutmu” kata Baekhyun tergugup.

Setelah menyuapkan makananya pada Yuan, gak dipungkiri yuan tertawa riang seolah mengerti akan hal yang ia nanti-nanti, yang ia harapkan dari sosok ibu.

Baru saja tiga suapan, Baekhyun memberikan makanan Yuan pada Chanyeol. entah jantungnya berpacu dengam cepat. hatinya berdebar saat menyuapkan makanan pada sang anak, melihat bahagianya sang anak menerima suapanya.

Baekhyun memasuki kamar, memegang dadanya yang terus berpacu.

“Astaga kenapa ini, Aku hanya menyuapi, tapi kenapa hatiku berdetak secepat ini”

“Hah… Baekhyun”

Baekhyun merebahkan dirinya, menutup matanya namun tidak tidur. ia masih merasakan detak jantungnya yang berdetak bak remaja yang sedang jatuh cinta.

Sense of heart CHANBAEK (GS) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang