hurt pt.2

2.9K 274 40
                                    

Sakura menjalani kehidupannya dengan tenang. Wanita berbadan dua itu bersyukur dulu ia tidak bergantung pada suaminya. Wanita itu diam-diam mempunya toko online shop yang banyak digemari remaja-remaja muda. Ia menjual berbagai macam aksesoris, pakaian, kosmetik dan merchandise kpop.

Keuntungan yang ia dapat juga tergolong banyak dan mampu membiayai dirinya dan persalinannya nanti.

Sakura berterimakasih pada dirinya sendiri bisa melakukan segala hal sendiri tanpa bantuan dari sang suami. Ia juga bisa menyewa sebuah rumah sederhana. Rumah berpagar setinggi 2 meter.

Meskipun rumah ini sewaan ia sudah bertekat akan membelinya jika tabungannya sudah cukup. Rumah minimalis tanpa tingkat. Rumah di dominasi warna putih dan ungu. Halamannya tidak terlalu luas namun bisa nampung berbagai jenis tanaman.

Dibagian belakang ia punya kebun kecil. Disana ia menanam berbagai macam sayuran dan sebuah pohon sakura yang masih setinggi lutut. Ia berharap ia bisa merawat anaknya dengan baik.

Setiap hari sakura akan pergi bekerja. Dia punya sebuah toko yang ia bangun dengan susah payah semenjak menikah. Meskipun tidak terlalu besar. Tokonya bisa menampung semua pernak pernik yang di display langsung dari pabrik.

Sakura mempunya 3 pegawai. Ketiganya punya karakteristik yang berbeda dan usia yang berbeda. Satu diantaranya adalah anak remaja sma yang kabur dari rumah. Namanya ino, gadis modis nan cantik berambut pirang. Gadis yang terkesan cerewet namun sangat berpengaruh pada tingkat penjualan mereka. Gadis itu bisa melayani pelanggan remaja seusianya yang tertarik akan kosmetik.

Pegawai yang kedua namanya tenten, gadis seusia sakura yang mencintai merch kpop. Maka dari itu kwtika sakura membuka lowongan kerja, gadis keturunan cina itu begitu bersemangat dan bisa menarik minat teman-teman komunitasnya mengenai merch kpop.

Dan yang terakhir namanya hinata, wanita lemah lembut yang bernasib sama sepertinya dikhianati kekasihnya. Gadis itu berusia 21 tahun. Gadis indigo itu bertanggung jawab akan menerima pesanan online aksesoris dan pakaian.

Sakura bersyukur memiliki ketiganya hingga bisa memiliki toko yang di gemari banyak remaja.

Sakura memberlakukan ketiganya seperti keluarga. Ino yang cerewet, tenten yang barbar dan hinata yang lembut.

Ketiganya menopang sakura yang tengah hamil. Semua aktifitas dalam toko dilakukan ketiganya dengan senang hati. Mereka membantu sakura dimasa mengidam wanita itu.

"heh calon bayi menyebalkan bisa kah kau tidak menggangguku?! Aku lelah mendengar rengekan ibumu!" sungut ino kesal. Meskipun terlihat enggan remaja itu sebenarnya senang. Ia tetap membelikan setiap keinginan sakura. Seulas senyum tipis berpantri dibibirnya. Dengan ketus ia meletakkan sepuluh tusuk dango dan jus strwberry.

"aww terimakasihh bibi ino." sakura bersorak riang. Wanita itu melahap dangonya dengan semangat. Binar matanya menyilaukan.

Sedangkan ino, tenten dan hinata rasanya ingin menangis. Ketiganya merasa sesak akan kehidupan sakura. Wanita itu terkadang memendap perasaannya sendiri ketika mendengar isakan pilu sakura di ruang istirahat. Wanita itu terkadang menangis akan keinginan bayinya yang ingin memeluk sang ayah.

"sialan. Hinata bisakah kau mengipasi wajahku? Mataku sepertinya keram karena terlalu banyak menyapu tadi." tenten berbalik menghadap tembok. Gadis barbar itu tengah menahan desakan airmata yang keluar.

Hinata buru-buru mengambil tisu di meja. Ia mengelap air mata yang sudah banjir di pipinya. Gadis lembut itu juga merasakan sakit yang amat mendalam dihianati pasangan. Tapi rasa sakit sakura lebih dalam. Wanita merah muda itu mengandung tanpa seorang suami disisinya.

Sasusaku Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang