BAB 30 : Selamat Tinggal

1.9K 158 14
                                    

Kepada para readers MLA

Jangan bikin saya lemah weiiii wkwkwk

Kalian dapet cerita ini dari mana kalo boleh tau?

Udah nyiapin tisu belum?

Cepet simpen tisunya di sisi wkwk

Kalo belum ada tisu, cepet beli dulu ke warung weiiii

POKONYA HARUS DI KOMEN BANYAK

Setor vote dulu yuk

Nyatanya semua ekspetasi yang sudah di rancang, di hancurkan begitu saja oleh kenyataan yang menyedihkan.

• My Little Angel •

*****

WAJAHNYA terlihat berbinar di perjalanan menuju pulang, kata Opa kakak akan tetap menjadi kakak Nana. Ia berpikir positif bahwa hasil tes DNA yang di lakukan hari ini pasti negative pada Langit dan positif pada kakak. Nana akan bersama kakak, Nana akan membantu menguatkan kakak. Nana akan membuat kakak merasa bahwa Nana akan selalu ada untuk kakak.

"Om, hasil tesnya pasti cocokkan sama kakak?" tanya Nana tenang.

Rafa tersenyum simpul, "iyalah pasti bakal cocok. Hasan kan kakak lo doang."

Nana tersenyum lebar, ia mengangguk cepat. "Kak Langit sama Om Salim bakal di usir kan, sama Papa?"

"Iya! Pasti!" balas Rafa berteriak.

Pandangan Nana beredar pada gemerlap cahaya yang berasal dari sebuah Pameran yang sudah di sulap menjadi indah, disana cukup ramai oleh pengunjung, membuat Nana tergoda untuk masuk. Nana menepuk pundak Rafa.

"Om, Nana mau ke Pameran dong."

Rafa menoleh sedikit pada Pameran itu. "Ya ampun bocah, kita udah keluar rumah dari jam 7 pagi. Ini udah jam 7 malam, nanti emak lo marahin gue."

"Salah Om, kenapa Om ngajak Nana main ke tempat kuliah Om."

"Bukan ngajak main, bocah. Saya ada perlu di kampus makannya sekalian bawa lu, biar lu tau apa itu kampus."

"Om pikir Nana gak tau? Nana tahu lah, masa enggak."

Rafa berdecak kecil, asal kalian tahu telinga Rafa sudah sangat sakit dari tadi, karena mendengar ocehan dari Hasna yang cerewet dan tidak bisa berhenti bicara.

"Mau pulang atau mampir?" Rafa memberikan dua pilihan. "Apa kamu gak mau cepet pulang buat ngucapin selamat sama si Hasan? Ke Pameran kan bisa besok sama Kakak lo."

Nana terdiam sembari berpikir, ia menggeleng.

"Om, ayo, Nana bisa ketemu sama Kakak kapan aja. Kakak Nana ada di rumah kok," imbuhnya memberi alasan. "Ayok, Om."

Rafa berdecak kecil, terpaksa ia balik arah ke arah Pameran. Rafa memarkirkan motornya dengan wajah yang tertekuk kedalam.

My Little Angel (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang