O.1

2.2K 346 67
                                    


kelanjutan dari part terakhir pathetic . . .





+++

arthur benar-benar membawa kyle ke perpustakaan tepatnya di depan bangku koridor perpustakaan, jangan tanya kenapa cowok itu nggak membawa Kyle ke ruang kesahatan, alasanya karena jauh, dan cowok itu males.

"lo aneh banget sih, dimana-mana tuh kalo orang sakit di bawa ke uks bukan perpustakaan" kata kyle.

"jauh, gua males" jawab arthur "lo tunggu sini dulu, gua mau ambil air buat basuh itu darahnya"

kyle diem, lututnya jadi terasa nyeri, padahal tadi pas jatuh nggak kerasa sakit sama sekali.

nggak lama arthur dateng sambil bawa sebotol air mineral, sapu tangan yang entah milik siapa dan satu bungkus plester kecil.

arthur lalu berjongkok di depan kyle, tanganya bergerak membuka sepatu kyle, kyle yang sadar langsung menghentikan pergerakan arthur.

"eh mau ngapain?"

arthur mendongak, menatap kyle "mau buka sepatu lo lah, nanti kalo basah gara-gara gua basuh luka lo gimana?"

"biar gua aja sendiri" ucap kyle.

arthur mengiyakan, cowok itu lalu memperhatikan kyle yang tengah membuka sepatu di kaki kirinya.

"kok lo bisa nggak fokus gitu sih?" tanya arthur.

kyle menatap arthur sejenak lalu kembali fokus membuka sepatunya "nggak tau, perasaan tadi gua udah iket tali sepatunya kok lepas lagi ya"

"gua kira lo salting"

"salting kenapa?" tanya kyle.

Arthur mengedikan bahunya kecil "gara-gara di liatin sama kevin"

"kevin?" Kyle semakin bingung, cowok manis itu beneran nggak ngerti arah pembicaraan arthur, kok tiba-tiba nyambung ke kevin sih?

"dari tadi dia ngeliatin lo dari lantai 3, lo nggak sadar?" ucap arthur enteng, cowok itu lalu membuka tutup botol mineral untuk membasuh luka kyle.

"kevin nggak mungkin ngeliatin gua sih... shhh perih banget thur" ringis kyle.

"tahan dulu sebentar, daripada luka lo infeksi"

setelah itu arthur mengelap luka kyle, lalu menempelkan plester di lutut kyle, untuk menutup lukanya agar tidak kemasukan debu.

"tapi thur, itu beneran kevin ngeliatin gua?" tanya kyle memastikan.

nggak bisa di pungkiri juga kalo cowok manis itu merasa senang, kan kalo kaya gini kyle jadi merasa di notice sama kevin.

"iya, seneng kan lo?" seru arthur.

kyle tersenyum lebar "hehe, besok-besok kalo olahraga lagi gua liatin lantai 3 ah, siapa tau kevin ngeliatin gua lagi"

arthur lalu menoyor kepala kyle "dih dasar sinting"

kyle merungut cowok manis lalu menatap sinis arthur "iri aja lo, harusnya lo doain gua biar gua beneran jadi kakak ipar lo" sungut kyle.

: daily life si kembar :Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang