✌Pertemuan pertama

38 5 0
                                    

Anyoooong yorobun!

Di cerita kali ini sebebernya aku masih bingung mau pakai pov apa.

Tapi yaudahlah. Tetep pakai author pov mungkin. Soalnya enak aja gitu,nghehhe.

Oh ya,part ini sebenernya prolog. Cuma biar keliatan beda aja gt.

Dan kalau ada kesamaan dalam aspek apapun maupun ada pihak yang tersindir,aku mon mangap yang segede jupiter yaa.

Syekian bct ku yg unpaedah ini.
Bubay~

"Jung-Hoon!"

"Jung-Hoon,oh suamiku."

"Jung-Hoon! Pulanglah bersamakuu!"

"Oh,Jung-Hoon! Lihat aku!"

Bodoh. Dia yang kalian idolakan itu belum tentu mengerti kalian meneriakinya.

Seojin menutup telinganya yang sedang dicemari oleh teriakan teman kantornya.

Sejak kehadiran sang Jung-Hoon yang akan di wawancarai hari ini di salah satu stasiun televisi ternama--tempat Seojin bekerja,suasana yang tadinya sepi sunyi dan senyap karena serius dengan pekerjaan masing-masing mulai terusik.

Penyebabnya hanyalah karena kehadirang Lee Jung-Hoon.

Lee Jung-Hoon,penyanyi yang debut solo atau sendiri tanpa grup ini sudah memiliki banyak penggemar di sudut Korea manapun. Bahkan sampai di luar Korea ia juga sedang naik daun.

Bukan hanya karena suaranya yang memang patut diacungi jempol kudanil,tapi visualnya pun tak kalah dengan para idol pria di Korea lainnya.

Banyak yang menyebutnya "The most handsome in Seoul."

Karena sejak lahir memang berada di Seoul,ia jadi mendapat julukan seperti itu.

"Ch. Memangnya dengan wajah tampan dan suara yang enak di dengar itu membuat dia bersikap baik pula? Tidak juga,kan? Bisa saja di balik kelebihannya yang cemerlang itu ada sifat buruknya. Hanya saja mereka yang mengidolakannya terlalu semangat berteriak-teriak namanya padahal tak tau apa yang idola mereka rasakan."

"Kau ini seperti G-dragon saja. Ngerapp."

Setelah mendengar teriakan penggemar tadi,Seojin sekarang datang ke ruangan Hyolin--teman dekatnya. Bukan hanya karena rekan kantor,tapi Hyolin dan Seojin berteman dekat karena dulunya mereka tetangga. Lalu terpisah karena Seojin harus ikut kakak laki-lakinya pindah.

Sebenarnya Seojin tau bahwa Hyolin juga mengidolakan Jung-Hoon. Hanya saja yang satu ini tidak terlalu fanatik.

Hyolin kali ini lebih serius pada pekerjaannya yang menumpuk minta di selesaikan.

"Sebentar ya. Aku masih harus menyelesaikan tumpukan berkas ini. Kalau kau mau pergi makan siang dulu silahkan."

"Kau tidak makan?"

"Rasanya menyelesaikan ini sudah membuatku kenyang. Bagaimana kalau nanti pulang kau tunggu aku saja?"

"Baiklah. Nanti aku akan menunggumu. Sekarang bekerja keraslah. Aku akan membawakanmu makanan."

Specially FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang