7

257 15 0
                                    

Matahari telah menampakkan dirinya, menyeruak masuk melalui sela-sela jendela menerjang mata Sebastian. *Good morning ganteng! Hehe (✿ ♡‿♡) *

Tapi vibes, ceria itulah yang tak tampak di wajah Sebastian pagi itu.

*Tok tok tok*
Terdengar suara gedoran pintu depan,

"Damn, it's seven am!" Sebastian berteriak,

"It's Mackie! Open the door Seb!" Sahut Mackie dari pintu.

*Klik* pintu pun terbuka, Anthony Mackie terkejut dengan tampilan Sebastian pagi itu. Lesu dan muram sekali.

"Holy- what's wrong with you,dude?"
Kata Anthony Mackie

"Gausah nanya, you know lah" jawab Sebastian malas, "masuk atau ku kunci kembali pintunya Mack"

Anthony sungguh prihatin dengan keadaan sahabatnya yang satu ini,ditambah lagi rumah yang semakin muram dan tak terurus.

"Ada apa? Tumben sekali kau datang?" Tanya Sebastian diikuti dengan tegukan bir, "jangan bilang kau datang kemari untuk menduduki sofa- HEY APA INI, MACK!?"

Sebastian benar-benar tidak tahu maksud kedatangan Mackie ke rumahnya, walaupun sudah jelas pula yang ia lihat adalah alat-alat pembersih

"Chill seb, pertama aku memang datang untuk sofa mu. Jelas. Dan kedua, karena sofa mu-, hey lihat lah"

"What!?"

"Kotor sekali, dan rumah mu? Porak poranda. And that's why i come here, sexy seabass"

Sebastian hanya mengernyitkan dahinya, dan menyipitkan matanya. Sebastian gapeka, diajak bebersih rumah.

"Oh c'mon Seb,aku mengajak mu bebersih rumah. Tidakkah kau lihat sekotor apa tempat mu ini!?" Kata Mackie gemas.

"Ah biarlah begini, supaya nanti Nicole datang dan membereskan ini semua"

Mackie menghela nafasnya,dan memijat pangkal hidungnya.

"Nicole pun gaakan mau kembali kesini, kalau rumah mu masih seperti ini seb. Ayolah!"

Dengan setengah hati, Sebastian pun beranjak dari sofanya dan mulai membersihkan rumah muramnya itu bersama sahabat satu-satunya Anthony Mackie.

Kegiatan membersihkan rumah itu memakan waktu yang cukup lama, dan penuh drama. Dan tentu saja mereka butuh bantuan orang lain untuk mempercepat waktu.

*Pip pip pip*

"Hey, nelfon siapa?"

"Jasa pembersih sofa" jawab Mackie santai, "aku ingin menduduki sofa mu, dan aku mau sofa mu bersig dulu."

Sebastian hanya menjawabnya dengan putaran matanya, malas.

Hari itu sungguh melelahkan bagi keduanya,walaupun sudah memakai 3 bahkan 4 jasa pembersih rumah tetap saja lelahnya sangat berasa. Terutama bagi Sebastian yang belakangan ini jarang gerak.

"Huffttt capeknya.." kata Sebastian sambil merebahkan badannya di sofa.

"Aha, look Seb. Looks better huh?" Sambar Mackie, mengikuti Sebastian merebahkan diri disofa. "Ah i love this couch"

Tapi tetap saja, wajah sendu dan hawa muram masih terpancar dari Sebastian. Walaupun rumahnya kini sudah kembali seperti semula, bersih rapi dan wangi Sebastian masih memikirkan Nicole yang sekarang entah dimana rimbanya.

"Seb, you alright?" Tanya Mackie

"Ya, ya of course. Im just miss her. Alot." Jawab Sebastian, menahan mata berkaca-kaca.

Who's My dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang