Pamit

166 8 0
                                    

Setiap perjumpaan pasti ada namanya perpisahan, ada kala kita harus ikhlas dalam menjalankan yang sudah menjadi takdir kita
-Nanas-

Happy Reading All!🤍

.
.
.


Semalam benar benar indah, bermain bersama, bercanda dan tertawa bersama, rasanya tak ingin besok tiba..

Aqeela yang sudah terbangun dari jam 4 pagi, sudah duduk manis di taman, berkeliling keliling sambil menghirup udara yang segar di pagi hari, tak lupa kicauan burung yang menghiasi

"Aqeela!"

"Aku cariin dari tadi ternyata disini," lanjutnya

"Ada apa Sa? Ra?"

"Gak ada sih ehehe, cuma mau cari kamu doang kok"

"Aduh mana aku lupa bawa hp lagi, kan sayang bagus banget cuaca nya"

"Oh ya Qel, kok aku liat di kamar kamu udah beres beres, cepet amat"

Apa aku kasih tau mereka sekarang aja? Toh 1 jam lagi pasti kakaknya Sasa jemput-batin Aqeela

"Rara, Sasa.." ucap Aqeela pelan

"Ya? Kenapa qel?"

"Napa qel?"

"Maaf banget kalau selama ini aku punya salah sama kalian, kurang lebih 3 tahun lebih aku disini (dri smp), pasti banyak banget kan kesalahan yang aku buat sama kalian disengaja maupun tidak-"

"Wait, wait.. kenapa kamu bicara kea gitu? Santai aja kali, kamu sama sekali gak punya salah kok"balas Rara

"Santai aja kali Ra, eh tunggu maksud kamu bilang gitu apaan?"

"Sebenarnya ini hari terakhir aku rek disini-"

"Hah?!!"

"jangan bilang kalau kamu mau..pindah?" Tanya Rara memastikan

Aqeela hanya mengangguk pelan

"YANG BENAR SAJA?! KENAPA? BUKANNYA KAMU UDAH JANJI LA KALAU KITA BAKAL BARENGAN TRUS SAMPE LULUS? HIKSS..KENAPAA LAAA..HIKS.."

Sasa yang tiba tiba menangis pilu membuat Aqeela tak tega meninggalkannya

"Maafin qeela Sasa, Rara, ini sebenarnya bukan keamuan aku tapi kemauan Umi aku, kecelakaan tahun lalu yang menimpa Abi membuat Umi trauma dan semakin takut kalau aku jauh jauh dari Umi dan keluarga, lagipula aku juga anak sulung harus menjaga Umi sama adik adik"

Aqeela menceritakan semua yang selama ini ia tutupi, setahun lebih Aqeela merahasiakannya dari siapapun, dan hari ini apa yang Aqeela pendam keluar begitu saja,

"Kenapa kamu gak pernah cerita La?" Tanya Rara yang nada suara nya terdengar kecewa

"Maaf, aku gak mau nambah pikiran kalian semua, lagipula setelah aku sudah menceritakannya sama kalian berdua, perasaanku sedikit lega"

"Hiks.. jaga diri kamu baik baik ya La,"

"Jangan pernah lupain aku, janji?"

"Insyaa Allah" balas Aqeela sambil tersenyum

"HIKS AQEEELAAAAA!!" Teriak seseorang tiba tiba dari balik pohon besar yang berada di taman

"Ghina?" Ucap Aqeela pelan

"AQEELAAA!! HIKSS"

"AQEELAAA"

"KAK AQEELA, JANGAN TINGGALIN NILAAA HIKSS,NANTI SIAPA YANG BACAIN KISAH PARA NABI KALAU NILA MAU TIDUR?"

Airmata yang Aqeela tahan dari kemarin malam, tumpah begitu saja tatkala melihat kawan kawannya, adek kelasnya, Ustadzah nya menangis karena dirinya, mau tak mau Aqeela memeluk semua kawan2 nya, adek kelasnya, dan Ustadzah nya..

"Aqeela, kok kamu gitu sih? Kamu udah lupa kalau lulus nanti kita satu pondok mau liburan ke Lombok?"

"Siapa yang ku temani cerita nanti malam? Hikss Aqeelaaa"

"Oh Ayolah, kamu pasti bercanda kan?"

Namun Aqeela menggeleng membuat Tasya kembali menangis di pelukannya

"Hiks...maaf, Aqeela pamit nya mendadak begini, ini juga sudah takdir, aku sebagai hamba nya hanya pasrah dan menyerahkan semua kepada-Nya"

"Aqeela, jaga hafalan kamu ya nak, dengerin kata Umi kamu,jangan turuti nafsu, karena hal itu datang nya dari syaitan, walau ada seseorang yang tidak menyukai mu, bersabarlah, walau kehidupan tidak berjalan selurus yang kamu pikirkan, bersabarlah, Allah pasti akan mengangkat derajatmu, jaga pergaulan, ingat batasan mana yang mukhrim dan tidak? Sudah tau kan dalil nya di surah An Nisa ayat 24? Jangan berbuat sesuatu yang dapat melalaikan, jangan berbuat sesuatu yang dapat membuat Allah Murka, jadilah anak yang berbakti, anak yang sholehah agar dapat menjadi penyelamat bagi kedua orang tua, dan berguna di dunia maupun di akhirat kelak" Nasihat Ustadzah Lia yang pastinya bakal ku ingat selalu

"Insyaa Allah Ustadzah, syukron sudah mengingatkan Aqeela Ustadzah, Afwan atas kesalahan yang Aqeela lakukan sama Ustadzah" ucap Aqeela dan menyalimi tangan Ustadzah Lia

Tin! Tin!
Suara klakson mobil menyadarkan semua nya, perpisahan sudah di depan mata,

"Iya nak, ingat ucapan Ustadzah, dan hati hati!"

Aqeela tersenyum lalu melambai ke arah mereka semua, 3 tahun lebih bukan waktu yang singkat untuk Aqeela lalui, banyak kenangan yang tercipta di sana yang Aqeela akan terus mengenang nya sepanjang masa..

Aqeela tersenyum lalu melambai ke arah mereka semua, 3 tahun lebih bukan waktu yang singkat untuk Aqeela lalui, banyak kenangan yang tercipta di sana yang Aqeela akan terus mengenang nya sepanjang masa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Bersambung..

▪️▪️▪️

Hai hai! Jumpa lagi kita, hehe..
Maaf banget part ini feel nya kurang kerasa, soalny otak saya tiba tiba buntu (gak tau mau nulis apa)
Itu yang tiba tiba ada suara klakson mobil, mobilnya Sasa yaa.. cerita nya udah naik gitu sama Aqeela trus dadah dadah di dalem mobil, xixi..

Sampai ketemu lagi di chapter selanjutnya, papay

Salam

-nanas-

Teleportasi HijrahWhere stories live. Discover now