Ryujin menoleh kesana kemari mencari jejak Chaeyoung, lari kakaknya sangat cepat sampai dia kehilangannya. Mata Ryujin memicing saat melihat sosok kakaknya berlari keluar dari rumah sakit, segera dia berlari mengejar kakaknya itu.
"Kak Chaeyoung tunggu!" Panggil Ryujin, Chaeyoung yang mendengar suara panggilan dari Ryujin justru kian mempercepat larinya.
Chaeyoung sudah keluar dari gedung rumah sakit, dia berlari menuju ke luar sampai ke jalan raya.
Chaeyoung tak memedulikan keadaan sekitarnya, dia berlari menyeberang jalan dengan asal. Mata Ryujin melebar melihat kendaraan besar berlalu lalang di jalanan.
"Kak, jangan kesana Kak!"
Tinnnn.....
BRAKKKK
Kedua kaki Ryujin kehilangan kekuatannya saat melihat dengan mata kepalanya sendiri tubuh sang kakak terpental setelah di tabrak oleh minibus yang melaju kencang.
.
.
"Chaeyoung!!"
Pekikan keras menyerukan nama suaminya membuat Mina melepaskan diri dari pelukan ayahnya. Mina menatap nanar pada bangkar rumah sakit yang sedang di dorong oleh Ryujin dan beberapa petugas medis diikuti kedua orang tua Chaeyoung.
"Chaeyoung..." lirih Mina melihat ternyata Chaeyounglah yang terbaring tak sadarkan diri disana, keterkejutan Mina kian memuncak saat melihat darah sudah menetes dimana-mana berasal dari kepalanya. Mina langsung berlari mengejar bangkar itu. "Chaeng, kamu kenapa.."
Tangan Mina di cekal oleh Ryujin, pria itu menatap Mina dengan marah. Mina memberontak ingin mengejar bangkar yang sudah di dorong kian menjauh.
Brukkk...
Tubuh kurus Mina jatuh terjerembap di atas lantai begitu saja saat Ryujin mendorongnya kasar.
"Menjauh dari kakakku, ini semua karenamu!" Teriak Ryujin dengan murkanya di depan wajah Mina, nafasnya memburu seiring dengan emosinya yang meluap.
Mina tersentak ditempatnya, teriakan dari Ryujin seolah membuat tubuhnya membeku tak bisa bangkit. Setelah mengatakan itu Ryujin langsung berlari mengejar kakaknya kembali.
"Mina, kamu tidak papa?" Ucap ibu Mina yang langsung memeluk putrinya, Mina membisu namun air matanya seakan tak bisa di hentikan.
"Chae... Chaeyoung Bu... Chaeyoung terluka..." adu Mina di pelukan ibunya.
Ibu Mina mengangguk, air matanya juga turut mengalir. "Tenang dulu Mina, semuanya akan baik baik aja."
"Hiksss.... Chaeng!"
...
"Benturan keras di kepala pasien membuat kami tidak bisa berbuat banyak. Pasien dalam keadaan kritis, kita hanya bisa berharap pasien bisa melewati masa kritisnya. Meski setelah itu kami masih tak bisa mengetahui kapan pasien akan sadar..."
"Tapi masih ada upaya yang bisa kalian lakukan untuk putraku kan Dokter?" Ucap Jeongyeon dengan putus asa.
"Maaf, kami tidak bisa melakukan apapun, semua ini tergantung pada kondisi pasien. Maaf kami benar-benar meminta maaf." Raut wajah Dokter tersebut menunjukkan penyesalan.
Penjelasan dari dokter membuat Nayeon terkulai lemas di pelukan suaminya. Ini sama seperti ucapan dokter belasan tahun yang lalu. Dimana Chaeyoung juga pernah tak sadarkan diri dengan luka di kepalanya akibat ulah para penculik.
Mimpi buruk keluarga Chaeyoung kembali menghantui mereka semua.
Mina menutup mulutnya, langkahnya mundur kembali sebelum sampai menyusul keluarga Chaeyoung disana. Mina tak berani mendekat pada kedua orang tua Chaeyoung dan Ryujin yang nampak terguncang dengan kabar ini. Mina menggeleng dengan cepat, langkahnya berbalik dan segera lari menjauh dari sana dengan air mata yang sudah berlinang bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Bad - michaeng (END)
FanfictionTentang Mina yang harus mengurus suaminya Chaeyoung yang berbeda dari pria lainnya.