Part 1

1K 76 5
                                    

Pagi yang dingin menyelimuti sebuah desa, sudah banyak burung burung kecil yang terbang sambil bersiul diatas sana. Beberapa rumah warga, warung, sekolah pun sudah terbuka pagi ini. Termasuk salah satu warung makan terpopuler di desa itu.

Lee's Food House, merupakan warung makan yang kecil namun sangat terkenal karena makanannya yang enak. Bahkan warung ini baru saja buka tapi sudah banyak yang datang mengantri untuk sarapan disini, tetapi beberapa juga ada yang cuma sekedar datang hanya ingin melihat sang anak dari pemilik warung makan ini.

Yup, tentu saja. Namanya Lee Felix, pria yang manis, ganteng iya, tapi cantik juga iya. Dia sangat populer di desa ini, bahkan bisa dibilang 'kembang desa' disini. Dia juga memiliki sifat yang baik, pintar da  suka menolong. Tapi saking baiknya, dia kadang dimanfaatkan kepintaran nya oleh temannya di sekolah, bahkan dia juga kadang di bully karena dianggap terlalu pintar, oke mari kita sebut saja si pembully ini iri dengan felix.

"Mamaaaaa!!!! Aku mau ke sekolah dulu yaaa"

"Yaampun sayang, hati hati di jalan"

"Okee"

Felix berlari keluar rumahnya setelah memakai sepatu, pagi itu warung ibunya belum terbuka sehingga Felix bebas berlari keluar rumah. Biasanya Felix bakalan tidak bisa keluar rumah saking banyak nya orang, bahkan ada yang genit dengannya.

...










"Oke, jadi seluruh guru disekolah bersepakat untuk mengadakan berkemah bersama. Tetapi, hutan yang kita pergikan akan berbeda dengan hutan dari kelas lain. Misalnya, kita berada di hutan A, maka kelas lainnya ada di hutan B. Paham?"

"Paham bu"

"Baik, bagi yang ingin ikut, silahkan bawa pulang surat izin orang tuanya ini ya. Gapapa gak ikut, gausah dipaksakan"

Ibu Irene tersenyum saat melihat murid muridnya yang ikutan senang, karena jarang sekali sekolahnya mengadakan kemah bersama seperti ini.

Tetapi tidak dengan Felix.

Felix terdiam sambil menunduk, memikirkan apakah ibunya mengizinkannya ikut atau tidak. Felix sangat ingin ikut, tapi ibunya selalu melarangnya untuk berada di luar ruangan pada malam hari. Tidak tau apa alasannya, tetap ibunya cuma bilang kalau angin malam itu tidak baik untuk kesehatan.

"Hey, kamu ikut?"

Olivia menyenggol tangan Felix, dia peka temannya ini sepertinya tidak senang.

"Aku bingung, liv. Aku pengen ikut, tapi disisi lain mama selalu larang aku keluar malam. Bukannya kalau berkemah kita harus ada di hutan malam malam kan?"

Betul juga, olivia berpikir sebentar.

"Hmm, gini deh. Coba yakinkan ke mama mu kalau kamu baik baik saja, ada pihak sekolah yang menjagamu, ada aku yang temanin kamu. Atau biar aku yang bicara ke mama kamu?"

Felix menggelengkan kepalanya dengan cepat, dia tidak mau menyusahkan olivia nanti.

"Tidak perlu, aku bisa sendiri kok"

"Hum oke, semangat felix!!"

...









"Felix mau pulang bareng?"

"Pulang aja duluan oliv, shh aku mau ke wc dulu"

Felix berlari keluar dari kelas, meninggalkan tas nya beserta olivia yang masih berdiri diam. Felix dengan cepat memasuki salah satu wc, membuang panggilan alamnya.

Tetapi saat ingin keluar, pintunya tidak bisa terbuka. Felix bahkan sudah menggedor pintu tersebut tapi tetap tidak ada bantuan yang datang, kecuali suara ketawa seseorang.

LOST || STRAY KIDS (FANTASY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang