.
.
.
.
-----[Batas Awal]-----
.
.
.
.Rapat yang diadakan siang ini berjalan dengan lancar berkat usaha dan kerja keras dari Chan, Hyunjin serta Seungmin dan juga beberapa staff yang turut serta membantu juga.
Kerja sama antara perusahaannya dengan perusahaan besar milik keluarga 'Yang' berhasil Minho dapatkan dan semua itu berkat kerja kerasnya dengan rekan-rekannya selama ini.
"Terimakasih tuan Lee sudah mau bekerja sama dengan perusahaan saya." Ucap sang presedir Yang pada Minho dan tentu di balas hangat oleh Minho.
"Seharusnya saya yang berterimakasih pada anda tuan Yang. Terimakasih sudah mau bekerjasama dengan saya."
Tuan yang terkekeh pelan. "Rupanya rumor soal diri anda yang rendah hati dan ramah memang benar ya tuan Lee-omong-omong bagaimana kalau kita menggelar acara makan siang bersama nanti untuk mempererat hubungan kerja sama kita?"
"Ah boleh, itu bisa diatur tuan Yang."
"Baiklah, kalau begitu saya pamit. Sukses besar dengan perusahaan anda tuan Lee."
"Terimakasih banyak tuan Yang."
Minho membungkuk sedikit ketika tuan Yang mulai melenggang pergi. Dan setelah kepergian tuan Yang barusan, Chan, Hyunjin dan Seungmin langsung berseru Heboh.
Lagi-lagi mereka berhasil dalam menjalankan pekerjaan mereka.
"Yes! Akhirnya! Semuanya suksés lancar jaya! " Seru Hyunjin dengan begitu senangnya.
"Gak sia-sia hasil bergadang gue seminggu ini buat revisi laporan sama powerpoint nya." Celetuk Seungmin.
"Makan-makan bisa kali ya?" Tambah Chan dengan wajah berbinarnya.
Ketiganya terus berseru semangat, membuat Minho yang sedari tadi memerhatikan ketiga rekannya itu hanya bisa menggeleng pelan.
"Lo bertiga heboh banget, ini kan bukan pertama kalinya kita sukses ngejalin hubungan kerja sama bareng perusahaan lain, jadi gak usah heboh banget kayak primata lepas gitu deh.." cibir Minho.
"Ya iya sih, tapikan perusahaannya Tuan Yang itu lumayan gede, ho. Kita bisa aja bikin perusahaan kita makin besar kalo udah ngejalin hubungan kerjasama bareng perusahaan tuan Yang. Bener kan?"
"Itu tergantung, gimana nanti kitanya bisa ngejalanin nya dengan baik. Kita bisa dapet keuntungannya juga nanti."
"Nah kan! Mangkanya itu, keberhasilan kita perlu di rayain. Bener gak, Jin?"
"Setuju! Sabi lah kita makan-makan abis ini!" Seru Hyunjin menimpali.
"Apa yang ada di pikiran Lo semua cuman ada makan-makan aja?"
"Ya...gimana ya pak bos, kita kan manusia nih, pasti butuh yang namanya self reward setelah di hajar habis-habisan sama bos diktaktor modelan Lo.."sarkas Seungmin pada sang atasan.
"Babi emang, diktaktor gini gue masih tetep royal sama kalian."
"Jadi gimana pak bos? Makan-makan gak?"
Minho menghela nafas pelan. "Ya terserah kalian deh, tapi gue gak bisa ikut. Gue ada urusan nanti. Jadi gue minta tolong sama Lo, Min. Handle dulu kerjaan gue sebentar, bisa?"
"Eh? Mau kemana emang lo?"
"Ada urusan penting sama temen di luar."
Seungmin hanya mengangguk singkat tanpa kembali bertanya, dan setelahnya Minho segera berjalan pergi keluar dari dalam ruangan rapatnya.
Di keluarkan nya sebuah benda pipih dari dalam saku jas nya, beberapa digit nomor ia tekan untuk menghubungi seseorang di seberang sana.
"Halo? Juyeon? Gimana, lo udah dapet apa yang gue suruh tadi pagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Workaholic || Minsung
Fanfiction[Minho ft. Jisung] Seorang workaholic seperti Minho apakah apakah bisa jatuh cinta dengan seseorang? Tentu bisa.... Tapi bagaimana jika ia justru jatuh Cinta pada seorang sugar babynya sendiri? Hmm, sepertinya ini akan membuat teman-teman Minho menj...