"Hyung.... " panggilnya masih dengan mata terpejam, merasakan kehangatan dari sisi tubuhnya menghilang. Tetapi karena rasa lelah yang begitu sangat dan kantuknya yang masih menempel berat, akhirnya dirinya kembali terlelap, mengabaikan sekelilingnya. Pemuda yang sedang terbaring di atas ranjang berwarna biru laut tersebut akhirnya memilih untuk memeluk bantal guling yang tangannya berhasil dapatkan setelah meraba sekitarnya. Dengan bibir sedikit terbuka, sebelah tangan memeluk bantal sedangkan tangan lainnya terkepal, siapapun yang melihat adegan tersebut akan memekik mengagumi betapa menggemaskannya sosok yang tengah berbaring tersebut. Hal itu juga terjadi pada sosok pemuda lain yang tengah mengamati dari sisi tempat tidur. Kim Sunggyu pria yang dipanggil 'hyung..' tersebut terbangun ditengah-tengah tidurnya karena merasa ingin pipis.
Setelah menyelesaikan urusannya di kamar mandi, dirinya segera kembali berniat melanjutkan tidur yang sempat terganggu, namun mendadak berhenti demi memerhatikan pemuda yang tengah berbaring membelakanginya, dengan mata terpejam, memanggilnya, yang karena tidak mendapat respon akhirnya lebih memilih memeluk guling. Diamatinya secara rinci, surai hitam pekatnya, pipinya yang tembam, hidung mancungnya yang terlihat sempurna dimata Kim Sunggyu, bibir tebalnya yang merah, lalu melihat posisi tidurnya...
'kau lucu sekali Namu' ucapnya sangat pelan dengan tersenyum. Tanpa mau berdiri lebih lama lagi, akhirnya Sunggyu segera menempati posisinya semula yakni disamping pemuda yang dirinya amati barusan, perlahan mengambil guling yang tengah dipeluknya, menaruhnya kesamping asal, lalu masih dengan perlahan Sunggyu menyelipkan satu lengannya ke bawah kepala pemuda dihadapannya sedangkan lengan lainnya melingkari pinggang rampingnya. Posisi yang sangat pas. Merasa kehangatan yang dicarinya kembali, pemuda bersurai hitam tersebut semakin mendekatkan diri ke arah sumber hangatnya, meletakkan kepala diantara lengan dan ceruk lehernya, sekarang dengan kedua tangan mengepal piyama yang digunakan Kim Sunggyu. Dengan senyum menghias wajahnya, Kim Sunggyu kembali menikmati tidurnya yang akan menjadi sangat nyenyak. Tidur panjang yang sudah mereka dambakan sejak beberapa bulan belakangan ini.Beberapa bulan belakangan ini, jadwal INFINITE sangat padat, salah satu boyband yang tengah naik daun di Korea tersebut, memiliki banyak sekali jadwal promosi, belum lagi pemotretan yang berkenaan dengan album terbaru mereka, juga pemotretan untuk beberapa majalah, jangan lupakan jadwal latihan mereka soal koreo tari untuk album mereka ditambah konser mereka yang bertajuk summer concert yang baru-baru ini sudah mereka rampungkan.
Kehidupan menjadi seorang idola ternyata tidaklah sesederhana yang mereka bayangkan dulu sebelum mereka debut, rutinitas dan jadwal yang padat, belum lagi sorotan terhadap kehidupan mereka bahkan sampai kepada hal-hal yang cukup pribadi membuat mereka yang menjadi idola merasa seperti tidak memiliki ruang untuk hati dan pikiran mereka.
Hal yang demikian tidak luput dari pengalaman ketujuh anggota INFINITE, namun disaat-saat seperti sekarang, mereka merasa sangat bersyukur. Ditengah-tengah padatnya kehidupan sebagai seorang idola, mereka masih diberi waktu libur untuk sekedar melepas penat atau bahkan pulang dan menjumpai keluarga masing-masing.Dan hal tersebut tentu tidak disia-siakan oleh dua vokalis utama dalam grup mereka, kim Sunggyu dan Nam Woohyun.
Itulah sebabnya kenapa malam ini mereka bisa menikmati tidur panjang mereka tanpa gangguan diatas ranjang hangat biru laut kepunyaan Nam Woohyun, ya mereka memutuskan menghabiskan waktu liburan yang hanya dua hari ini di kediaman pemuda yang menjadi vokal utama dari INFINITE tersebut.
---------------
Sinar matahari pagi menelusup melalui celah-celah jendela yang tidak tertutupi gorden secara sempurna, mengusik ketenangan dua pemuda yang tengah asik saling memeluk tenggelam dalam mimpi. Perlahan pemuda dengan mata yang lebih sipit dan rahang yang tegas membuka mata, tidurnya sedikit terusik dengan silau yang menggelitik mata. Pemandangan manis tersaji dihadapannya, dirinya tidak pernah lelah mengamati pemuda yang dua tahun lebih muda darinya itu, bibir yang sedikit terbuka, wajah lugu seperti wajah seorang anak kecil, pipi tembam yang menambah pesona seorang Nam Woohyun (menurut Kim Sunggyu) perlahan senyum terukir dibibir tipisnya. Tangannya terangkat, mengusap pelan surai hitam milik Woohyun yang sangat lembut, mengendusnya. Aroma strawberry tertangkap indra penciumannya, aroma favoritnya. Perlahan pemuda dalam dekapannya membuka mata, mengerjap-ngerjapkannya dengan menggemaskan, untuk menyesuaikan cahaya yang mendadak mengusik retinanya. 'lucu' batin Kim Sunggyu.