YOUR HEARTBEAT : BAB 2

2.5K 168 3
                                    

Hari ini adalah grand opening kedai kopi kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah grand opening kedai kopi kami. Aku berdandan dengan cantik memakai dress putih selutut dan mengepang rambutku kesamping.

Aku bahagia karena semua seperti sudah jalannya untuk aku dan Reza membuka kedai ini. Persiapan sehari pun jadi karena alat yang kita butuhkan sudah tersedia.

Reza keluar dari kamar mandi dan menghampiri aku. Mencium keningku dan mengalungkan tangannya ke leherku.

"Istriku cantik" katanya lirih.

Aku tersenyum dan mencium dagunya. Aku benar-benar sangat larut dalam cinta Reza kepadaku.

***

"Oke baik kedai kopi Aladin resmi dibuka yaa.. selamat kepada Reza dan Amanda"

Suara riuh tepuk tangan pelanggan kami dan sebagian orang yang kami kenal. Hatiku dihujam kesedihan kembali mengatakan betapa teganya aku pada suamiku. Membuat dia jauh dari keluarganya. Harusnya disaat seperti ini Reza mendapatkan support dari orangtuanya.

"Sayaang..heeyy...kok ngelamun sih.."

"Ah iyaa apa sayang. Enggak kok.." suara Reza membuyarkan lamunanku. Reza meraih tanganku dan menciumnya. Lalu mengecup keningku pelan.

"Aku sangat mencintaimu. Kamu harus kuat dan sehat yaa sayang."

Kata-kata Reza meneduhkan aku. Aku larut dalam dekapannya dan seperti biasa aja suka sekali dengan irama detak jantungnya.

"Sayang aku mau pamit. Aku mau menemui mama dan papaku. Aku mau mengatakan kalo kita sudah menikah mau gak mau mereka harus mau menerima kamu sebagai istriku dan menantunya."

Aku melihat kesedihan dimata Reza. Namun ada banyak sekali harapan di dalamnya. Harapan jika dia dan aku akan bersama dan diterima oleh orangtuanya.

"Iya pergilah. Temui mereka. Bicara dengan baik ya. Aku tunggu kamu disini. Sampaikan salamku pada mereka ya"

Reza mengangguk dan sekali lagi memelukku dengan erat. Mencium keningku dengan lembut dan lama. Aku merasakan sesuatu yang aneh di dadaku namun entah apakah itu. Susah sekali dijelaskan dengan kata-kata.

"Aku pergi yaa. Kamu baik-baik disini."

Kenapa semakin tak enak perasaanku. Jantungku berdegup kencang tak seperti biasanya.

"Sayaaaang..." teriakku padanya.

"Iyaa ada apa sayang ?"

Aku usir cepat-cepat perasaan aneh dalam dadaku. Masih terasa mengganjal dan aneh namun aku enyahkan itu. Aku menggeleng dan tersenyum pada suamiku.

"Gak papa sayang. Ati-ati ya.."

Reza memasuki mobilnya dan pergi dari pelataran kedai kami. Perlahan bayangan mobil hitam itupun menghilang.

***

POV Reza..

Aku begitu sangat mencintai gadis ini. Aku tak ingin melepaskannya walau hanya sedetik saja.

Your Heartbeat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang