PARENTS [JR]

1; 𝘈𝘴 𝘈𝘭𝘸𝘢𝘺𝘴

"𝐓𝐡𝐞 𝐋𝐎𝐑𝐃 𝐡𝐢𝐦𝐬𝐞𝐥𝐟 𝐠𝐨𝐞𝐬 𝐛𝐞𝐟𝐨𝐫𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐚𝐧𝐝 𝐰𝐢𝐥𝐥 𝐛𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐲𝐨𝐮; 𝐡𝐞 𝐰𝐢𝐥𝐥 𝐧𝐞𝐯𝐞𝐫 𝐥𝐞𝐚𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐧𝐨𝐫 𝐟𝐨𝐫𝐬𝐚𝐤𝐞 𝐲𝐨𝐮. 𝐃𝐨 𝐧𝐨𝐭 𝐛𝐞 𝐚𝐟𝐫𝐚𝐢𝐝; 𝐝𝐨 𝐧𝐨𝐭 𝐛𝐞 𝐝𝐢𝐬𝐜𝐨𝐮𝐫𝐚𝐠𝐞𝐝."
- Deuteronomy 31:8

"I'm sorry sayang, mami tidak bisa hadir nanti, mami sibuk kamu tau kan?"Ucap wanita itu tidak mengalihkan pandangannya dari ponsel miliknya tersebut.

As always...

Gadis itu menghembuskan nafasnya kasar, memejamkan matanya berusaha untuk terlihat baik-baik saja. Ia kemudian memasang senyum tipis palsunya yang selalu diperlihatkan setiap hari.

"I'ts okay mam, I understand, kalo pap--"

"Maaf sayang, papi juga tidak bisa hadir, ada urusan diluar kota nanti"Ucap ayahnya tak melepas pandangan dari MacBook Pro 16 miliknya. Hal itu membuat Rose sedikit melirik suaminya tersebut, namun tak berlangsung lama pandangannya kembali lagi pada kesibukannya sendiri.

See? What would i freakin' expect from them..

Gadis remaja itu kembali tersenyum kecut sambil berusaha menguatkan dirinya. Ia sudah cukup terbiasa dengan hal ini, namun Ia masih memiliki hati kecil yang tetap berharap.

"Ah begitu, baiklah tidak apa-apa"

"Mami sudah minta tolong paman Jungkook dan bibi Lisa untuk mengantarkanmu"Ucap Rose sedikit merasa tidak enak kepada putrinya tersebut.

Jimin hanya melirik sedikit sembari memutarkan bola matanya, entahlah mengapa

"Arra.."

Gadis itu hanya mengangguk pelan dengan senyuman tipis namun jika dilihat lebih dalam, raut wajahnya benar-benar tidak bisa diartikan.

"Aku ke kamar dulu mi, pi..."Ucap gadis itu yang hanya dibalas anggukan singkat oleh kedua orang tuanya

Ketiganya sedari tadi sedang berada dalam ruang tamu.

Rose segera merapikan peralatan kerjanya dari meja kerjanya tersebut. Setelah selesai, gadis itu melangkahkan kakinya menuju pintu keluar rumah.

"Cihh berkeliaran lah terus seperti kupu-kupu malam"

Rose menghentikan langkah dan mengeraskan rahangnya. Ia lalu membalikkan tubuhnya menghadap seseorang yang berstatus sebagai suaminya saat itu, entahlah.

"MIND UR OWN FUCKIN' BUISNESS PARK JIMIN!"Rose berteriak sembari menunjuk lelaki yang sedang menunjukkan smirk andalannya. Pria itu kemudian mulai bangkit dari tempat duduknya. Ia menuju ke kulkas sambil tersenyum mengejek kearah Rose sembari mencuri gigitan kepada buah apel yang sedang berada ditangannya.