"aku jelek."
"hmm? "
"aku jelek."
"apa yang kau maksud? "
"aku jelek."
"kau tidak jelek."
"tapi aku jelek."
"apa yang membuatmu berfikir seperti itu?"
"ya, karena memang begitu. "Nam Woohyun 18 tahun, berada ditingkat akhir sekolah, saat ini tinggal bersama kekasihnya yang sangat pengertian, Kim Sunggyu 21 tahun, lelaki bermata sipit, dengam bibir tipis saat ini berada dalam tahun keduanya di Seoul University, jurusan seni dan musik.
"Woohyun-ie, kau samasekali tidak jelek, kau manis sayang.."
"aku jelek Gyu.. Lihat bibirku yang terlalu tebal, lihat gigi gingsulku, membuat penampilan wajahku buruk, aku tidak menyukainya, dan rambutku tidak pernah terlihat rapi.. Semuanya.. Sangat jelek. " ucapnya cemberut, memajukan bibir bawahnya dengan menggemaskan.
"Hyun-ie, itu konyol. Lihat dirimu, kau tampan, kau manis, kau segalanya yang pernah aku bayangkan.. "Pemuda yang lebih pendek didepannya merona, dan tersenyum, "gomawo, hyung. "
'aku tidak mengerti, aku tidak tampan, aku tidak semenarik yang dia pikirkan, tapi kenapa dia mau berkencan denganku? ...aku benar-benar mendapatkan lelaki terbaik sebagai kekasihku' batinnya.
Kim Sunggyu menghampiri kekasihnya yang tengah berdiri didepan cermin, mencoba membenahi rambut pemuda yang lebih muda darinya tersebut.
Lalu dengan lembut menggenggam tangannya, kemudian menariknya menjauh dari cermin."kau cantik, kau manis, jangan konyol Hyun-ie, kau tidak perlu merubah apapun, lihat rambutmu tidak berantakan, percayalah baby. " Sunggyu tersenyum padanya, mengecup lembut kening sang kekasih.
"kau hanya mengatakan semua itu untuk menghiburku, " desahnya pelan, namun tetap tersenyum karena mendapati kekasihnya yang sedikit lebih tinggi darinya itu bersikap sangat manis pada dirinya.
"tidak, aku mengatakan itu dengan serius dan tulus," pemuda bermata sipit tersebut meyakinkan kekasihnya, menautkan jemari mereka, kali ini memnberikan ciuman kecil pada bibir tebal sang kekasih.
"tapi... "
"akankah aku berkencan denganmu, jika kau memang jelek? " ucapnya memotong perkataan yang lebih muda sambil menaikkan sebelah alisnya
"mungkin kau berkencan denganku hanya karena hatiku? " jawabnya.
"hal itu sudah tentu, tetapi juga karena aku mendapati kau begitu indah, begitu cantik, sangat lucu dan sempurna diantara yang lainnya, sayang. " ucapnya tersenyum, lalu kembali melanjutkan,
"aku ingat pertama kali bertemu denganmu, menatapmu, aku langsung jatuh hati, kehadiranmu mampu membuat kakiku lemas, seketika tidak berdaya, dan ketika kau membalas tatapanku, aku merasakan nafasku tercekat, bahkan aku hampir terjatuh, bukankah terdengar sangat berlebihan? Dan itu semua hanya karena seseorang, wajahnya yang indah, lekuk tubuhnya yang menawan, itu kau Nam Woohyun, dan aku sangat serius dengan perkataanku barusan. " ucapnya diakhiri tawa kecil. Sunggyu mulai mengarahkan lengan Woohyun untuk menempatkannya di atas bahunya, dirinya kemudian menyelipkan lengannya sendiri untuk melingkar dengan manis dipinggang ramping milik kekasih kecilnya tersebut, pipi Woohyun merona mendengar penuturan manis dari pria yang lebih tua didepannya yang sudah menjadi kekasihnya selama 2 tahun.
Sunggyu mencondongkan badannya kedepan, tangannya masih melingkar dipinggang ramping sang kekasih, mengecup pelan bibir cemberutnya, melanjutkan dengan ciuman yang manis, menuntun pemuda yang lebih pendek darinya dalam gerakan bibir yang seirama.
Sunggyu semakin merapatkan diri,membuat kekasihnya melingkarkan lengan pada lehernya, memperdalam ciuman yang semakin panas tersebut, memiringkan kepalanya, agar Sunggyu bisa mendapatkan posisi ciuman yang lebih baik lagi.. Sampai akhirnya yang tertua diantara mereka mengakhiri ciuman, dan mendapati kekasih pendeknya cemberut dengan sangat menggemaskan."apakah kau masih berfikir bahwa dirimu jelek, Hyun-ie? "
Woohyun mengangguk kecil, lalu berucap, "tetapi selama aku menarik dimatamu, aku tidak peduli. "
TAMAT
Fiks gaje, tapi semoga menghibur (maksa ceritanya)
📷 credit to @kiillopop on Instagram