Kam, 27 Mei 2021
🍑
Terasa sudah sangat lama sejak Nuka menggunakan otaknya untuk kembali berkutat dengan soal-soal seperti yang ia kerjakan saat ini. Sebenarnya kalau boleh jujur, ia masih merasa senang ketika berhadapan dengan berbagai macam pelajaran yang bisa dibilang paling dihindari oleh kebanyakan siswa. Melihat dan mengerjakan soal-soal masih tetap membuatnya merasa segar. Bahkan tak jarang, ia masih sering mendapati benaknya ingin menjawab soal dengan benar ketika guru menyuruhnya untuk maju mengerjakan di papan tulis.
Nuka tahu jelas kapan terakhir kali ia mencoba langkah baru untuk sejenak saja tak memikirkan semua pelajaran itu. Ia jelas tahu kalau semua itu berawal dari kekacauan keluarganya. Menurutnya, itu tak terlalu buruk juga. Mengingat kalau selama ini dia menghabiskan seluruh tenaganya selama 11 tahun bersekolah hanya dengan belajar, dan berhenti sejenak bukan sebuah kesalahan.
Walaupun memang dulu ia sama sekali tak peduli lagi dengan ketertinggalan yang akan dihadapinya. Dulu, pikirannya dipenuhi berbagai macam duka tak berkesudahan. Masuk akal jika pikiran tentang sekolah dan segala macamnya itu mengabur perlahan hingga membuatnya selalu ingin berhenti untuk bersekolah.
Ia tak tahu ini keajaiban atau takdirnya memang berjalan seperti itu. Tapi setelah hampir setahun ia kehilangan harapan, ada satu orang yang justru menahan harapan yang hampir pupus itu kembali ke tempatnya semula. Terdengar berlebihan, tapi itu yang ia rasakan setelah bertemu dengan Zee.
Nuka selalu tak bisa menolak ajakan Zee yang setiap hari tak pernah absen menagihnya untuk belajar. Entah memang Zee punya sifat persuasif yang membuatnya tak bisa menolak atau karena memang cewek itu tak pernah menyerah, Nuka tak mempermasalahkan itu sekarang.
Karena jujur, baginya itu adalah sebuah pengalihan besar dari segala masalahnya sekarang. Nuka sudah pernah bilang, kan, kalau belajar dengan Zee adalah salah satu hal yang paling menyenangkan baginya sekarang? Untuk saat ini tak ada yang bisa membuatnya menyangkal pemikiran itu.
Nuka tiba-tiba mendengus karena terlalu larut dalam lamunannya, ia baru sadar kalau yang ia hayalkan tadi hal-hal yang sudah termasuk dalam kategori melow. Kepalanya terangkat kemudian memandang gadis super hyperactive pecinta pedas yang duduk di hadapannya itu sambil... tidur?
Sejak kapan cewek itu bisa-bisanya tertidur ditengah-tengah proses belajar ini? Apa dia terlalu lama melamun sampai-sampai tak sadar kalau Zee sudah pulas walau tidur dengan posisi kepala tengkurap. Nuka sontak mengecek jam di dinding lalu langsung meringis bersalah. Rupanya sudah setengah jam berlalu sejak terakhir kali ia melirik jam. Pantas saja Zee mengantuk, ditambah dengan lamunannya yang sepanjang dongeng pengantar tidur.
Cowok itu bergeser dan mengambil tempat tepat di samping Zee. Memandangi wajahnya cukup lama lalu meraih jaket milik cewek itu dan menyelimutinya. Kalau diposisinya sekarang, cewek itu jauh dari kata hyperactive. Malah terlihat seperti anak kucing yang terlelap pulas. Tanpa sadar dua sudut bibir Nuka terangkat melihat pemandangan adem itu.
Tak lama setelah ia menyelimuti Zee, pintu utama rumah yang jaraknya hanya beberapa senti dari posisi mereka, berderak dan membuat bunyi berisik disuasana hening sekarang. Sontak Nuka melompat kaget dan langsung berderap cepat menghampiri Atlas yang menjadi penyebab suara bising itu.
"Ssstttt!" Satu telunjuk Nuka menempel erat di bibirnya sebelum cowok itu melakukan kebiasaannya berteriak ketika memasuki rumah.
Atlas yang juga ikut kaget karena tiba-tiba mendapat perlakuan seperti itu langsung mengerutkan keningnya bingung. Namun kebingungannya langsung reda ketika melihat seorang wanita yang tak asing sedang tidur di meja tamu. Melihat itu, Atlas langsung menaikkan jempolnya sambil memelankan segala gerak-geriknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NUKA ZEE
Fiksi Remaja[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA! HANYA CERITA FIKTIF ANAK SMA YANG PASTI BAKAL BIKIN BAPER] ❤️❤️❤️ __________ Tak ada yang paling menyebalkan selain diberi keharusan untuk menjadi mentor belajar seorang murid baru di sekolahnya. Zidney Chalondra atau bia...