CINTA: Arti,dan perjuangan

Part 1

Qutratun Nafisah atau yang biasa dipanggil Nafisah adalah adalah seorang gadis berjilbab yang cantik dan cerdas. Bahkan di usianya yang masih 13 tahun dia sudah bisa menghafal al qur'an 10 juz. Itu semua atas didikan kedua orang tuanya.

Nafisah juga menjadi salah satu siswi berprestasi di SMA tempat dia bersekolah. Nafisah yang masih kelas 10 itu membuat ketua osis di sekolah itu yang bernama Reyhan jatuh hati kepadanya.

Reyhan al fatih atau yang biasa dipanggil Reyhan itu sangat mengagumi kecantikan dan kecerdasan Nafisah. Reyhan yang terkenal banyak di sukai oleh banyak siswi di sekolah itu pun malah menjatuhkan pilihannya kepada seorang gadis bernama Nafisah.
       
             ~~~~~<>~~~~~

Teringat saat pertama kali Nafisah menjadi salah satu siswi baru di SMA tempat Reyhan bersekolah. Reyhan yang merupakan ketua Osis sekaligus ketua acara tersebut terpesona dengan kecantikan serta kesopanan Nafisah.

Tetapi, Reyhan sangat malu untuk mengungkapkan rasa cintanya kepada nafisah. Ia takut jika Nafisah tidak akan menerima cintanya, atau bahkan akan menjauhinya.

Reyhan tetap berusaha keras mencari asal usul dari Nafisah. Mulai mencari informasi biodatanya, alamat rumah, siapa orang tua Nafisah, dan lain sebagainya.

Melihat kegigihan Reyhan dalam menjalani cinta dalam dia untuk Nafisah, membuat seorang gadis di sekolah ini cemburu. Ya, dia adalah Raisa Amanda Putri, teman sekelas Reyhan yang selama ini mengejar cintanya. Namun, Reyhan selalu saja menghindar dan tak menghiraukannya.

Mendengar bahwa Reyhan menyukai salah seorang adik kelas membuat hati Amanda menjadi kacau. Perasaan marah, sedih, dan kecewa menjadi satu dalam hatinya.

Di sisi lain, Nafisah yang mendengar desas desus jika Reyhan yang merupakan ketua Osis itu menyukai dirinya, hanya menanggapi dengan santai. Karena, Nafisah tahu jika tidak mungkin seorang kak Reyhan yang tampan, pintar, dan berwibawa itu akan menyukai dirinya yang hanya seorang gadis biasa dan berjilbab.

Dengan susah payah akhirnya Reyhan memberanikan diri untuk berbicara kepada Nafisah yang sedang duduk di taman sekolah sambil muroja'ah hafalannya.Reyhan berniat mengungkapkan perasaannya kepada Nafisah, tetapi ia masih ragu apakah Nafisah akan menerima cintanya.

"Assalamualaikum" ucap Reyhan.

"Wa'alaikumussalam" jawab Nafisah yang masih sibuk menghafal tetapi sempat menjawab salam dari reyhan.

"Nafisah, apa aku boleh ngomong sesuatu sama kamu sebentar" ucap Reyhan.

"Silahkan,mau ngomong apa kak, silahkan duduk dulu" ucap Nafisah sambil mempersilahkan Reyhan duduk.

"Emmh, aku gak tahu mau mulai darimana jelasinnya" ucap Reyhan dengan agak gugup.

"Ngomong aja gapapa kok kak, gak usah takut" jawab Nafisah.

"Jujur, sejak aku ketemu sama kamu waktu penerimaan siswa baru dulu, aku sudah punya perasaan sama kamu" jelas Reyhan.

"Perasaan kayak gimana maksud kakak, aku sama sekali gak ngerti" ucap Nafisah dengan agak bingung.

"Eemmh, aku..aku.." reyhan sangat gugup untuk mengungkapkannya.

"Kakak kenapa ?" Tanya Nafisah.

"Aku..suka sama kamu nafisah" Reyhan berkata sambil menunduk.

Nafisah menghela nafas terlebih dahulu, mungkin dia terkejut dengan perkataan Reyhan tadi.

"Maaf kak, bukannya aku nolak kakak, tapi aku gak mau pacaran kak, karena pacaran itu dilarang sama agama" jelas Nafisah.

"Iya aku tau maksud kamu Sah, aku juga bakal nunggu kamu sampai waktunya tiba" ucap Reyhan dengan sedikit air mata menetes.

"Kalo kakak suka sama aku, kakak harus siap buat nikahin aku, dan kakak juga harus siap buat jadi imam yang baik buat aku" jelas Nafisah.

Reyhan menunduk malu karena merasa dirinya belum siap untuk menjadi imam yang baik buat Nafisah.

"Kalau gitu, aku akan memperdalam ilmu agamaku Sah, aku akan masuk ke pesantren untuk bisa memperdalam ilmu" ucap Reyhan dengan yakin.

"Tapi ingat kak, kakak belajar jangan di niatkan karena aku, tapi niatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt" ucap Nafisah.

"Tunggu aku Nafisah, aku bakal segera ngelamar kamu setelah masa belajarku di pesantren selesai" ucap Reyhan dengan sedikit tersenyum.

Nafisah tidak menjawab melainkan hanya tersenyum kecil sambil menganggukkan kepala.

"Kalau begitu, aku tinggal dulu yah, Assalamualaikum" ucap Reyhan seraya meninggalkan Nafisah di kursi taman.

"Waalaikumussalam" jawab Nafisah.

Selepas pulang sekolah, Nafisah nampak sedang duduk di bangku taman rumahnya dalam keadaan gelisah karena memikirkan perkataan Reyhan waktu itu.

Ummi Nafisah yang melihat anaknya duduk sambil gelisah pun mencoba untuk mendekati dan menanyakan apakah gerangan yang membuat putrinya itu menjadi gelisah.

"Assalamualaikum nak" sapa ummi kepada Nafisah.

"Eh Ummi, waalaikumussalam, Mi" jawab Nafisah dengan sedikit terkejut karena dia terlalu melamun sehingga tidak mengetahui kalau Ummi menghampirinya.

"Kamu kenapa nak, kok kelihatannya gelisah kayak gitu ?" Tanya Ummi kepada Nafisah.

"Emhh, enggak papa kok Mi, Nafisah baik-baik aja" jawab Nafisah.

"Oh, yaudah deh kalau gitu" jawab Ummi singkat.

"Emh, Ummi... Nafisah boleh tanya sesuatu gak, Mi ?" Tanya Nafisah.

"Boleh kok sayang, silahkan kalau kamu mau tanya sesuatu" jawab Ummi.

"Kalau misalkan ada seorang laki-laki yang akan melamar Nafisah gimana Mi ?" Tanya Nafisah kepada Ummi nya.

"Ya jawabannya ada pada diri kamu sendiri nak, apa kamu menerima atau tidak keputusannya ada sama kamu, Ummi sama Abi juga cuma bisa berdo'a supaya jodoh kamu itu nanti adalah laki-laki yang soleh dan dapat membimbing kamu" jelas Ummi.

"Tapi Nafisah masih pengen belajar Mi, lagipula Nafisah juga masih mau menghafal Al-Qur'an sampai 30 juz Mi" ucap Nafisah dengan sedikit kecewa.

"Pendidikan itu penting nak, dan kamu juga sekarang masih sekolah, jadi pikirkan soal itu nanti saja, fokus aja dulu sama sekolah dan hafalan kamu" ucap Ummi.

"Baiklah kalau begitu Mi, makasih atas nasehat Ummi ya Mi" ucap Nafisah.

"Yasudah, kalau gitu Ummi masuk kedalam dulu ya, assalamualaikum" ucap Ummi seraya meninggalkan Nafisah sendirian.

"Waalaikumussalam Ummi" jawab Nafisah

-----<>-----

Halo temen-temen!
Ini cerita aku yang pertama,
Aku berharap semoga di awal yang baik ini juga terus menjadi baik untuk kedepannya