Tidaklah seorang hamba senantiasa beristighfar dengan hatinya, kecuali Allah akan mudahkan rezeki baginya, memudahkan dan menjaga urusannya, serta dirinya akan dikuatkan oleh Allah.Memerangi nafsu dunia memang tidak mudah, dan akan menjadi perjuangan seumur hidup. Namun tidak ada yang bisa dilakukan selain dari itu. Ketika seseorang terampil mengendalikan hawa nafsunya, maka kehidupan akan baik dan lapang. Sedangkan, ketika seseorang kalah oleh hawa nafsunya sendiri maka ada konsekuensi akibat perbuatannya tersebut.Allah tidak pernah tidak melihat hamba-Nya.
Allah Ta'ala berfirman,أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ أَنْ يَسْبِقُونَا ۚ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ
Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput (dari azab) Kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu.(QS. Al-'Ankabut [29]: 4)
Perbanyak istighfar agar kehidupan dunia dan hasil panen akhirat kita untung.Dari Abu Musa al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallalahu 'alaihi wasallam bahwasanya beliau berdoa dengan doa berikut ini:
«اللهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اللهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي وَهَزْلِي، وَخَطَئِي وَعَمْدِي، وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي، اللهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ»
"Ya Allah ampunilah bagiku dosa karena kesalahanku, dosa karena kebodohanku, sikap berlebihanku dalam urusanku, dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku, Ya Allah ampunilah bagiku dosa yang karena yang kulakukan dengan sungguh-sungguh, dosa karena candaku, dosa karena ketidak sengajaanku, dosa karena kesengajaanku, dan itu semua ada pada diriku. Ya Allah ampunilah dosa-dosakua yang telah lalu dan yang akan datang, dosa yang kulakukan dengan sembunyi-sembunyi dan yang aku lakukan terang-terangan, dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya dari pada aku. Engkau adalah yang menentukan maju atau mundurnya, dan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Dan berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihin wasallam:
الشِّرْكُ فِي هَذِهِ الأُمَّةِ أَخْفَى مِنْ دَبِيْبِ النَّمْلِ
"Kesyirikan pada umat ini lebih samar daripada rayapan semut". Maka Abu Bakar radhiallahu 'anhu berkata,
فَكَيْفَ الْخَلاَصُ مِنْهُ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟
"Bagaimana cara selamat darinya wahai Rasulullah?"
Nabi berkata, "Hendaknya engkau berdoa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا وَأَنَا أَعْلَمُهُ وَأَسْتَغْفِرُكَ مِنَ الذَّنْبِ الَّذِي لاَ أَعْلَمُ
"Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari berbuat syirik apapun kepadaMu yang aku mengetahuinya dan aku memohon ampunan kepadaMu dari dosa yang aku tidak mengetahuinya" (HR Ibnu Hibban dari hadits Abu Bakar, dan Ahmad dari hadits Abu Musa).
Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya beliau berdoa:
اللهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ، وَجِلَّهُ، خَطَأَهُ وَعَمْدَهُ وَسِرَّهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
YOU ARE READING
99 Catatan Ilma
Документальная прозаUntaian hikmah kehidupan berdasarkan pemahaman Islam