✨happy reading✨
________________________Jeje saat ini tengah di perjalanan menuju rumah sakit. Meskipun dia bersikeras tidak ingin pergi, tapi Ken teguh dengan pendiriannya. Dia takut Gadis itu kenapa-napa.
Setelah sampai di rumah sakit. Ken buru-buru turun dari mobilnya, lalu membukakan pintu untuk Jeje.
Dia memapah Gadis itu karena takut tidak kuat berjalan. Jeje yang melihat itu memutar bola matanya malas. "Ken aku bisa jalan sendiri. Kayak orang sakit aja."
Ken menggeleng tegas. "Gak! Atau perlu aku gendong kamu," ucapnya datar.
Kalau biasanya Ken sangat tidak peduli dengan nyawa seseorang. Bahkan dia sendiri yang melenyapkan orang itu. Tapi beda lagi dengan Jeje, dia sangat tidak mau Jeje kenapa-napa.
Kalau Gadis itu tergores saja, mungkin Ken akan marah kepada dirinya sendiri karena tidak becus menjaganya. Tapi kalau itu orang lain yang menyakiti Jeje, mungkin dia akan langsung menembak mati orang itu di depannya.
Semua yang bekerja di sana menunduk hormat saat Ken melewati mereka. Rumah sakit itu memang salah satu aset yang dimiliki Ken. Bayangkan, ada berapa banyak kekayaannya.
Seorang Dokter menghampiri mereka dengan terpogoh- pogoh. "Ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya dokter Laki-Laki dengan kisaran berkepala empat itu.
Ken menatap dingin dokter di depannya membuat dokter itu bergetar ketakutan. Dia sangat kesal karena harus menunggu lama. Padahal hanya 2 menit saja.
"Cepat tangani kekasihku."
Jeje yang mendengar itu terbelalak. Lah, kapan dia jadi kekasihnya Ken. Menerimanya saja Jeje tidak pernah. -pikir nya.
"Kekasih heh? Akhhh," ucapan Gadis itu terpotong karena merasakan sakit di perutnya. Percayalah, sakit maag itu sangat menyiksa. Belum lagi keadaan perut yang seperti dililit.
Dokter itu langsung bergegas untuk menangani Jeje. Dia menyingkap baju Gadis itu untuk memeriksa perutnya, terpampanglah perut ABS yang milik Jeje. Sontak hal itu membuat Ken meradang.
BUGH..
Ken mendorong dokter itu. "Beraninya kau menyentuh dia."
Dokter itu terkapar lemas di lantai. Dorongan Ken, sangat kuat, sehingga dia kehilangan keseimbangan. "T-tapi tuan, itu harus," ucapnya.
Jeje yang melihat itu berdecak kesal. "Udahlah Ken, kamu mau ngeliat aku kesakitan terus."
Ken mengalihkan pandangannya ke arah Jeje. Dia begitu terkejut saat melihat wajah Gadis itu yang sangat pucat. "K-kamu," ucapnya panik.
"Cepat tangani dia! Tunggu apalagi," bentak Ken.
Dokter itu langsung berdiri dari lantai, dia menghampiri Jeje dengan terburu-buru. Tangannya kembali menyingkap baju milik Gadis itu untuk memeriksa keadaan perutnya lagi.
Ken berusaha mati-matian untuk tidak memukul wajah dokter itu. Entah kenapa hari ini sangat membuat emosinya tidak terkendali.
Mungkin karena terlalu panik, jadi Ken tidak bisa berpikir jernih. Apalagi ini menyangkut Gadis itu. Padahal kalau bisa Ken membawa Jeje ke mansion nya. Di sana sudah seperti rumah sakit kelas internasional. Perawatan nya jelas lebih baik dari rumah sakit ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl Transmigration
FantasiaIni tentang gadis bad girl yang selalu di kelilingi cogan bertransmigrasi ke tubuh yang suka di bully di kampusnya? "Darah di balas nyawa" 'no mercy for a man____PENGHIANAT!' _ Warning⚠️ Banyak yang mengandung kata-kata kasar! Mohon bijak dalam mema...