Lagi-lagi Gara mendesah kecewa. Kemarin memang, ia sudah memberanikan dirinya untuk menelepon gadisnya, namun tak kunjung diangkat. Saat itu Gara berpikir positif, mungkin saja Dara sibuk hingga tidak mengangkat telepon dari Gara.
Tapi tiba-tiba Gara merasa cemas. Jangan-jangan, Dara sedang sibuk mengurus persiapan pernikahannya? Atau malah sedang sibuk berbulan madu? Atau bahkan, sedang sibuk mengurus anak?
Gara menghempaskan tubuhnya di sofa ruangan kerjanya. Setidaknya, Dara mengangkat telepon darinya saja sudah cukup.
Gara kembali menelepon Dara, namun ternyata hanya ada kontak suara dengan suara Dara.
"Adara Nafisa lagi sibuk. Tinggalkan pesan, nanti akan kubalas. Biiip..."
"A... Dara, ini aku, Gara. Bisa, tolong, eh... bisa meneleponku lagi, nanti kalau tidak sibuk? Err... sampai jumpa." Gara akhirnya meninggalkan pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The One Who Waits
Short StoryMenunggu. Menanti. Hanya itu yang bisa Gara lakukan. Ia menyesal dengan apa yang terjadi setahun lalu. Kini ia kembali mencari dan mencoba menghubungi Dara. Tapi, apakah setelah menunggu ketidakpastian ini Dara akan menerima Gara kembali masuk ke da...