Assalamualaikum wr.wb
Sebelum membaca cerita ini harap follow dulu, dan kalo kalian suka sama cerita ini silahkan vote dan memberi coretan komentar. Harap maklum jika tidak terlalu nggenah dalam bahasa atau apapun itu.
Kalian juga boleh promosiin cerita kalian dikolom komentar, kasih ide atau tanggapan apapun itu.
Okay sekian embel-embel saya terima kasih.🦋Happy Reading 🦋
°°°°°°°°°
Kring kring kring
"Engghh" suara lenguhan orang yg amat malas untuk bangun dari tidurnya.
Kring kring kring...
Sekali lagi. Alarm berbunyi amat keras.
Tak ada perubahan.
Masih sama. Gadis remaja itu masih bergulung dengan selimut tebal dan kasur empuknya.
Beberapa detik kemudian...
Ia menyibak selimut dan membuka mata lebar-lebar.
Ia menoleh kesamping kiri, melihat alarm nya yg dari tadi berbunyi. "Huwaaaa gue telat" ia berteriak kencang.
Gadis itu langsung melompat dari tempat tidur lalu berlari membuka almari pakaiannya.
"Aduh gimana nih, aduhhh huwaaaa" ia terus mengacak-acak isi lemari untuk mencari baju yg akan ia kenakan hari ini.
Setelah menemukan baju yg pas, ia berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
~Pukul 07.45 WIB
"Mati gue, gimana nih udah telat lama banget lagi" gadis itu terus merengek sambil memasukkan buku-buku kedalam tas.
Selesai itu ia langsung berjalan cepat keluar dari kamarnya dan menuruni satu persatu anak tangga.
Saat sudah dilantai bawah dan akan berlari menuju garasi, tiba-tiba ibu gadis itu memanggilnya.
"Ehh tunggu-tunggu, kamu mau kemana buru-buru kaya gitu?" tanya ibu gadis itu.
"Lera buru-buru bun, udah telat nih Lera" ucapnya lalu beralih melihat jam tangan yg melingkar di tangan kirinya.
Dewi- ibu Lera, mengerutkan dahi. "Bukannya kamu masuk siang ya?"
"Enggak hari ini Lera masuk pagi, aduh Lera udah telat nih. Lera berangkat dulu ya bun" Lera menarik pelan tangan Dewi lalu segera mencium punggung tangan ibunya.
Lera berlari menuju garasi, lalu langsung saja ia menancap gas pergi dari pekarangan rumahnya.
~Pukul 08.15 WIB
Saat diperjalanan menuju kampus.
"Heeehhhh kenapa lampunya cepet banget sih berubah jadi warna merah" gerutu Lera saat ia sampai dilampu merah.
"Aaaahhhh bodo lah! Gue nggak peduli" ia menerobos lampu merah dengan kecepatan tinggi.
Bertepatan pula dengan para polisi yg sedang beroprasi menertibkan pengendara yg melanggar lampu lalulintas dan tidak membawa kelengkapan kendaraan.
"Mobil itu menerobos lampu merah, cepat catat plat nomornya" ucap salah satu polisi disitu.
Polisi yg lain pun langsung mencatat plat nomor mobil Lera.
"Beritau polisi yg sedang beroprasi didekat lampu merah menuju univ. Dan beritahu mereka untuk memberhentikan mobil yg berplat nomor tadi" ujar polisi itu.
Langsung saja polisi yg lain menghubungi polisi yg bertugas dilampu merah jalan menuju universitas.
Disisi lain...
Priiittttttt
Bunyi peluit yg sangat nyaring dari polisi yg sedang memberhentikan mobil pelanggar lalu lintas.
Ckittt
Mendadak Lera mengerem mobilnya. "Duhh cobaan apalagi ini"
"Polisi nggak ada kerjaan apa berhentiin orang yg lagi buru-buru gini" geram Lera sambil memukul-mukul setir mobil.
Tuk tuk tuk
Polisi tadi mengetuk pintu kaca mobil Lera.
Lera menengok kesamping kiri, ia menghela nafas sambil memutar bola mata malas.
Terpaksa. Mau tak mau ia harus membuka kaca mobilnya.
Seetttt
Kaca mobil terbuka.
"Mohon maaf mbak, anda bisa turun sebentar?" tanya polisi itu dengan sopan.
Lera menatap polisi itu tak suka.
Karna pada dasarnya jika sudah berurusan dengan polisi pasti akan berbelit-belit dan itu membuang-buang waktu.
Polisi itu mengerutkan dahi.
"Mbak... Bisa dengar saya?" ujar polisi itu tenang.
Lera menghela nafas berat. "Pak bapak tau ngga sih saya tuh udah terlambat ngampus, dan saya mohon kalo bapak mau nilang saya nanti aja setelah saya pulang ngampus. Nanti saya bakal ke kantor polisi" jelas Lera panjang lebar. Padahal jarang sekali anak ini ngomong banyak.
"Saya tidak akan menilang anda jika anda mau keluar, dan saya juga tidak butuh uang anda" ucap polisi itu tegas.
"Mohon keluar sebentar, atau mobil anda saya derek paksa ke kantor polisi" ancam polisi itu.
Lera melotot dan mengerutkan alisnya. "Loh nggak bisa gitu dong pak" protes Lera.
"Makanya kalo gitu mbaknya keluar dulu dan diselesaikan baik-baik"
Lera kembali menatap polisi itu datar. "Buang-buang waktu gue tau gak! Mana udah telat banget lagi gue huhh" dumel Lera lalu membuka pintu mobil dan keluar.
°°°°
Bagaimana pemirsa? Gaje? Iya. Seperti saya gaje🐝
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Polgan [TAMAT]
General FictionMARI HALUU(๑¯◡¯๑) ~~~~ Follow my account Okay! [CERITA INI HANYA UNTUK UMUR DELAPAN BELAS KEATAS] Karna akan mengandung unsur kata-kata yang kurang pantas diucapkan dibawah umur Pernah nggak ditilang sama polisi ganteng, masih muda, murah senyum, ng...