"LO ITU CEWEK MURAHAN NANA"
"Dasar,anak tidak tau di UNTUNG"
"Kamu itu beban dikeluarga saya"
"Saya MENYESAL punya anak seperti kamu, nana"
"Saya menyesal telah melahirkan anak seperti kamu"
"Lo itu ke tisu habis dipakai terus dibuang,tapi sayang gu...
Aku juga berhak lelah seperti kalian semua Aku juga berhak sedih seperti kalian Aku juga berhak lelah dengan semuanya, yang menimpa diriku, apa aku boleh istirahat ? Aku mau hidup merasakan nama nya "Kebahagian" tapi apa itu mimpi untuk diri ku. Apa " kebahagian" itu tidak ada didalam hidup ku .
Ariana
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam ini nana sudah siuman dia melihat sekeliling sepi tidak ada seorang pun, dia meresakan bahwa dia tidak diinginkan lagi, jika kedua orang tua nya tau tentang penyakitnya ini, apa mereka akan senang atau sedih atau akan mengolok nya dia tidak tau akan hal itu,baginya saat ini dia harus bisa sembunyikan penyakitnya ini dari semua orang biar lah nana yang tau dan biarlah nana yang merasakan semua ini dia tidak akan membebani semua orang jika tau penyakit yang dia derita, mungkin dari beberapa hari kemarin dia merasakan dadanya sesak itu karena sakit nya ini kambuh karena dirinya sudah tidak mengkonsumsi obat-obatan, dia harus hidup hemat jadi sebab itu dia tidak membeli obatnya yang harga nya tidak bisa dikatakan murah.
"Sebaik nya gue ketemu dokter deh dari pada gue disini, dan lagi pula yang biayai rumah sakit ini siapa gak mungkin bunda atau papa apa mereka mau gak juga, jadi lebih baik gue izin pulang dan istirahat di rumah aja, kalau disini gak ada biaya nya" ucap nana mencoba melepaskan alat bantu nafas dan infus ditangan nya dengan pelahan.
"Hemm gue harus ketemu dokter nya nih, tapi di mana ya ruangan nya"ucap nana dan mencoba berjalan menuju lorong rumah sakit ini , tapi nana tidak sengaja melihat seorang bertubuh tinggi tegap dan itu seperti,putra tapi dia juga melihat seorang gadis cantik,manis dan gadis itu tengah memeluk pria itu dengan manja dan pria itu nampak tidak menolak sama sekali, nana mencoba melihat lebih jelas lagi dia harus pastikan jika pria itu bukan lah putra pacarnya dia belum siap merasakan namanya sakit hati dan belum siap melihat putra menghianatinya dia sama sekali belum siapa apa lagi dengan kondisi seperti ini.
"Apa itu putra atau gak sih ko gue rasa itu dia tapi kenapa dia bisa disitu dan dipeluk gadis itu dan dia terlihat sangat sayang kepada gadis itu"ucap nana dan mencoba membuka pintu itu sedikit untuk bisa mengintipnya, dan betapa terkejutnya dia melihat pacar nya pria nya yang dicintai sedang memeluk gadis lain dirumah sakit dan terlihat putra sangat menyayangi nya , apa putra lupa jika dia sudah ada seorang gadis?dan gadis nya saat ini butuh dirinya apa dia sadar itu?, nana sungguh kecewa tapi dia tidak boleh gegabah dalam mengambil tindakan, dia akan mencoba melupakan kejadian ini dia akan hangap ini semua mimpi biruk nya, tapi apa bisa dia melupakanya? rasa sakit dihatinya?. dan seelanjutnya nana segera pergi dari tempat itu dan menuju ruangan nya, dia butuh sendiri menenangkan pikiran nya, dia tidak boleh berfikir negatif mungkin saja gadis itu sepupuh nya kan bisa jadi.
"Na lo jangan gegabah lo harus coba saling percaya, lo harus kuatin diri lo jangan sampai dwon na lo harus bisa lupain itu"ucap anak dengan mengatur nagas nya agar tidak menanggis dan mencoba untuk tenang agar jantunya tidak berpacu dengan cepat dia harus bisa mengontrol detak jantungnya dan semua yang ada dibenak nya saat ini.
