Virtual 1

19 2 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen;)
Terimakasih

"Iren," panggil Mega dari arah gerbang sekolah, membuat Iren membalikkan badan menghadapnya yang sedang berlari.

"Eyyo," saut Iren.

"Eh Ren, aku mau cerita nih," ucap Mega sambil menggendeng tangan Iren dan melangkahkan kaki menuju kelas.

"Cerita apa?"

"Aku, punya kenalan namanya Galang. Dia kalo malam selalu telpon aku, terus tuh nanti cerita-cerita, seru deh orangnya," kata Mega panjang lebar.

"Orang mana emang?"

Mega menoleh. "Orang Madura."

"Virtual kok dibanggain." Iren menatap Mega dengan sinis.

"Terserah aku dong," serkas Mega kembali menatap Iren dengan sinis.

"Santai, eh itu ada Raka," teriak Iren menunjuk Raka yang berjalan di koridor bersama anak buahnya.

"Dih, mending Galang dibanding Raka." Menatap Raka sebentar.

"Ada yang real, tapi malah suka yang virtual. Dasar anak Pak Jamaluddin."

"Nggak usah bawa-bawa nama Bokap," cerca Mega sebal.

"Pagi Mega, Iren," sapa Angga salah satu anak buah Raka yang super cerewet.

"Pagi," jawab Mega dan Iren kompak. Sedangkan Raka menatap Mega secara intens, membuat sang empu merasa risi.

Mega yang mendapat tatapan itu segera menarik tangan Iren untuk menjauh dari Raka dan cepat-cepat untuk memasuki kelasnya.

"Yah, malah pergi," ucap Dimas yang berada di samping Angga.

Raka masih menatap kepergian Mega, dengan senyuman kecil dibibirnya. Mereka akhirnya ikut memasuki kelas, Dimas dan Angga berada di kelas IPS 2, sedangkan Raka dan Ucup satu kelas dengan Mega, tepatnya kelas IPS 1.

"Meg, ngapain sih tadi lu narik-narik gue," serkas Iren yang duduk di sebelah Mega.

"Ya maaf."

"Lu kenapa? Setiap ada Raka selalu ngehindar terus? Atau jangan-jangan..." sebelum Iren menyelesaikan ucapnya, Mega langsung menyambar.

"Aku nggak suka dia ih," ucap Mega.

"Yang bilang lu suka sama Raka siapa?" Mega langsung gelagapan, sedangkan Iren tertawa mengejek.

Enta mengapa Mega lebih suka menghindar jika berada di dekat Raka, dibilang cinta dia nggak cinta, tapi kenapa harus menghindar terus.

Bel masuk sudah berbunyi, semua murid menyiapkan buku mapel bahasa Indonesia.

"Assalamualaikum," ucap Bu Rere yang memasuki kelas.

"Waalaikumsallam," jawab semuanya dengan kompak.

"Sekarang Bu Rere, mau memberikan tugas kelompok buat kalian." Tugas dari Bu Rere membuat semua murid mendengus kesal.

"Kelompok ditentukan oleh saya," lanjutnya.

Bu Rere menyebutkan satu persatu anggota kelompok yang masing-masing terdiri dari 2 orang, Mega sudah merasakan panas dingin ditubuhnya, dia was-was dengan keputusan Bu Rere.

"Dan yang terakhir Mega satu kelompok dengan Raka, tidak ada bantahan."

"Bu, saya tukar sama Iren aja deh," bujuk Mega menatap Bu Rere yang menggelengkan kepalanya tanda tak setuju.

Virtual!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang