25

169K 5.9K 226
                                        









Dua bulan kemudian....

Hari ini adalah hari Rabu. Luna baru saja pulang dari kuliahnya pukul 5 sore karena ia memang kuliah siang tadi.

Saat Luna akan naik ke kamarnya ia berhenti di anak tangga pertama saat  melihat Dirga menggendong baby Leon.

"Loh Daddy sama Leon mau kemana?"tanya Luna.

"Mau ke rumah Vina, katanya dia kangen banget sama Leon,"jawab pria berusia 40 tahun itu.

Luna langsung merubah raut wajah tidak suka, ia menghampiri Dirga dan berdiri di depannya.

"Daddy sering banget loh ke rumah Tante Vina dengan mengajak Leon, sampai-sampai aku tidak ada waktu bermain dengan Leon saat pulang kuliah,"ucap Luna.

"Daddy hanya tidak ingin merepotkan kamu. Lagipula selama ini kamu juga sibuk mengurus kedua orangtuamu kan jadi daddy membawa Leon ke rumah Vina agar ada yang mengajaknya bermain."

Luna mengelus punggung adiknya ia merasa bersalah kepada Leon dan apa yang di katakan oleh Dirga memang benar. Ia sangat sibuk mengurus orangtuanya, bahkan datang ke rumah orangtuanya hampir setiap hari, tak jarang dia juga di haruskan menginap di sana.

Kesempatan bertemu dengan Leon hanya pada saat pagi hari saja dan malam hari. Tapi untuk asupan ASI  masih lancar tidak berkurang sedikitpun karena Luna selalu mengira-ngira jika ia pulang sedikit terlambat maka ia akan memeras ASI nya lebih banyak.

"Dad kali ini jangan ke rumah Tante Vina ya, aku mau main sama Leon,"pinta Luna.

"Tapi daddy udah janji Luna."

"Dad aku mohon, pasti selama ini Leon juga selalu nangis kan jika ke rumah Tante Vina."terka luna.

"Leon sudah tidak menangis lagi jika bertemu Vina dia sudah membiasakan bertemu dengan orang lain. Lagipula daddy juga sedang mencoba mendekatkan Leon kepada Vina agar mereka semakin dekat."

"Kenapa Daddy melakukan itu?"sewot Luna.

Sementara Dirga hanya menunjukan senyum smirk, ia lalu berjalan melewati Luna yang masih berdiri di depannya.

"Daddy berhenti!"teriak Luna sambil mengejar Dirga yang akan keluar dari rumah.

Luna mencegah Dirga pergi dan langsung mengambil Leon dari gendongan Dirga.

"Jangan coba-coba bawa anakku pergi!"ucap Luna dengan tegas, ia pun pergi menuju kamarnya dengan Leon meninggalkan Dirga sendirian.

"Cih anakku,"desis Dirga dengan menunjukkan senyum devil.







Malam harinya....

Ting...tong....

Suara bel pintu terdengar oleh Luna yang berada di depan televisi tengah mengerjakan tugas kuliahnya sembari menjaga adiknya.

"Bibi lagi nggak di rumah lagi,"gumam Luna seraya berdiri dari duduknya dan menggerakkan kakinya menuju pintu depan.

Yang pertama Luna lihat adalah pakaian wanita di depannya ini yang begitu ketat walaupun gaunya panjang sampai mata kaki tapi tetap saja ada belahannya hingga paha.

"Kamu Luna kan? Dimana daddy kamu sayang?"tanya Vina.

Yah, yang datang adalah Vina. Vina menggunakan pakaian yang begitu mewah sepertinya akan menghadiri suatu acara.

"Silakan masuk tan." Setelah mempersilahkan Vina masuk, Luna berjalan menuju ruang keluarga terlebih dahulu untuk mengecek kondisi adiknya setelah tau adiknya masih tidur Luna bergegas menuju ruang kerja Dirga yang terletak di bawah tangga.

Menjadi ibu susu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang