Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
14
Janganlupaberi vote kalian ya, chuuu ~
•
•
•
"Malam nanti lo tidur di apartment gue." Akhir Joong.
Sejak tadi Joong tidak bisa diam, ia terus mengoceh menanyakan peristiwa apa yang baru saja terjadi sampai–sampai Mew meminta dirinya dan Becky untuk datang ke rumah Kana pagi-pagi sekali. Pria itu menyuruh mereka untuk membersihkan rumah, kemudian mengurus Kana saat ia terbangun hingga menjaganya sampai urusan Mew selesai nanti.
Dan kini laki-laki manis itu hanya duduk diam di kasurnya tanpa mulai menjelaskan apa–apa. Kana hanya bicara seperlunya, sibuk melamun, tidak sedikitpun menghiraukan rasa penasaran Joong.
"Wut gue tanya sekali lagi nih ya, rumah lo kenapa berantakan banget kayak gini? Habis kemasukan maling?" Tanya Joong lagi, masih belum menyerah untuk memuaskan rasa ingin taunya.
Kana akhirnya mengangguk, pandangannya masih kosong tertuju pada satu arah. "Mungkin."
Mendapat jawaban, Joong melebarkan matanya. "Barang-barang lo ada yang hilang?"
"Gak tau."
Kana terlalu takut membayangkan kejadian semalam, tapi sialnya justru itu yang memenuhi pikirannya saat ini. Tentang pria itu, juga tentang traumanya yang terpancing kembali setelah sekian lama. Kana mempunyai memori buruk bertahun–tahun silam, ia harus kehilangan ibunya dalam sebuah kecelakaan saat Kana bahkan belum genap 10 tahun. Traumanya berawal dari sana, akibat suara kaca mobil yang pecah karena bertabrakan dengan truk. Kenangan buruk itu selalu terputar kembali di otaknya ketika mendengar suara yang serupa.
"Gue bilang Bang Mek ya, dia harus tanggung jawab atas ketidakamanan yang terjadi di lingkungan rumah sewanya." Joong mulai bersabda.
Kana menggeleng. "Gak usah, nanti biar gue aja."
"Tapi kok bisa sih kemasukan maling?"
Kana makin lama semakin jengah menghadapi rasa penasaran Joong yang terus berlanjut tanpa henti. Ternyata membohongi Joong bukan pilihan yang tepat, entah anak itu tau kalau ia dibohongi atau karena rasa ingin taunya memang tinggi, yang jelas sikapnya itu membuat Kana pusing pagi ini.
