ANDRE: SI ANAK HILANG

211 21 0
                                    

Author's Note:

mohon maaf lama tidak update ya. mohon maaf dunia nyata sedang menuntut saya untuk konsentrasi kembali disana. Dan dampaknya, seluruh chapter yang bersifat 'teknis' jadi agak buntu untuk dilanjutkan.

Oleh karena itu, demi membangkitkan mood kembali, saya buatkan sebuah chapter tambahan, menceritakan latar belakang teman-teman Rama di Akademi.

Chapter ini tidak mempengaruhi keseluruhan cerita secara langsung. jadi kalau misal pembaca sekalian mau skip chapter ini, tidak akan dilarang, kok.

*****



Jakarta, Desember 2023

Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta

Beberapa orang berseragam khaki berjalan keluar melewati gerbang kedatangan di Terminal LCC Bandara Soekarno Hatta. Dari chevron di lengan mereka masing-masing, terlihat mereka dari berbagai tingkat pendidikan yang berbeda.

Setelah sampai di serambi luar gerbang kedatangan, rombongan itu mulai terpisah. Beberapa ada yang dijemput dengan kendaraan pribadi. Sebagian lagi memilih menggunakan bus untuk menuju tujuan mereka masing-masing. Ada pula yang memilih menggunakan moda transportasi kereta bandara.

Tinggal tiga orang yang berkumpul di serambi terminal, salah satunya adalah Sersan Taruna Rama Prastomo, didampingi sosok taruni cantik, Sersan Taruna Jenny Oseva, dan taruna lainnya, Sersan Taruna Andre Binsar Natio.


"Oke, kalau begitu, sampai ketemu di flight balik ke Jogja", ucap Rama kepada dua rekannya.

"Ada acara selama liburan, Ram?", tanya Sertar Andre, sejak diumumkan mereka akan mendapat cuti akhir tahun, dialah yang sepertinya terlihat paling segan untuk menjalaninya.

"Bersantai saja dengan keluarga dan rekanita, Ndre", jawab Rama, "kalau Kamu gimana?"

"Entah, enggak ada rencana pasti", jawabnya dengan tidak bersemangat. "Kalau Kamu gimana, Jen? Ada rencana pergi dengan rekan pria-mu?"

Sertar Jenny, satu-satunya wanita diantara mereka, menjawab taktis, "kapan Kamu pernah lihat aku jalan sama satu cowok, Ndre? Tahu sendiri pestakor aja teman kencan-ku ganti-ganti terus"

Andre tersenyum lebar mendengarnya, "makanya, sudahlah terima salah satu mayor(*21) yang mendekati Kamu itu, Jen. Masa iya dua belas mayor nembak, Kamu tolak semua"

"Ya habis gimana", balas Jenny, "tidak ada satupun yang kelihatannya menarik sih. Eh, Ndre, Ram, aku duluan ya, itu sudah ada taksinya", ucap Jenny sambil berlalu cepat menarik travel bag dan hand bag-nya.

Ia segera memasuki pintu belakang taxi setelah petugas timer taxi membantunya memasukkan travel bag-nya ke bagasi kendaraan. Rama sempat melihat Jenny membuka turun kaca jendelanya, lalu melambai kepada mereka berdua sebelum taksi mulai melaju dan meninggalkan mereka.


"Kamu kenapa nggak sambar aja tuh Sertar Jenny, Ram?", Rama mendengar Andre beralih bicara kepadanya, sambil menunggu taksi berikutnya yang akan jadi giliran mereka.

"Sambar-sambar, sembarangan saja bicaramu, Ndre", balas Rama.

"Ya kurang apa lagi, Sertar Jenny itu. Cantik, putri perwira, berprestasi juga. Yakin aku, suatu saat dia akan duduk di meja Wingkor(*22) di Handrawina"

Sayap Tanah Air - Kepakan PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang