Arya mengikuti aku ke kamar. "Kamu ngapain sih ngikutin aku ?" Namun dia tak menjawab pertanyaanku. Dia membuka lemari kecil di sudut ruangan kamarku. Mengambil paperbag kecil lalu diberikan padaku.
"Pakai ini yaa nanti" Katanya dan langsung keluar kamarku. Aku membuka paperbag itu. Sepertinya baju. Aku mengeluarkannya dan merentangkannya. Astaga baju apa ini. Seperti kekurangan bahan. Aku pernah melihat baju ini di toko online social mediaku. Baju itu berwarna merah maroon. Bahannya sungguh lembut tapi kenapa terbuka semua. Apa Arya menyuruhku memakai baju ini.
Apa boleh buat. Aku memang harus memakainya. Yang terpenting bagaimana aku harus melewati malam indah ini bersamanya.
Kulihat Arya sedang duduk di sofa depan tv dengan putung rokok terjepit di bibirnya. Tangannya sibuk memainkan ponselnya.Tak apalah. Mungkin aku harus menerima semua kebiasaan buruknya. Di dunia ini tak ada kan laki-laki yang sempurna. Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata. Lagian kalo mau yang sempurna aku harus cari kemana ? Yang paling penting Arya sudah mau menerima aku apa adanya. Meskipun sebenernya asal-usul dia yang masih belum jelas.
Aku masuk kamar mandi. Kusiapkan tubuhku sewangi mungkin. Kupakai skincare yang sudah dibelanjakan Arya untukku. Bagaimana nanti saat aku melakukan itu dengannya ? Lagi-lagi jantungku berdegup kencang tak karuan.
"Baby.." suara Arya memanggil dibalik pintu kamar mandi.
"I..iya" Suaraku seperti tercekat di dalam tenggorokan.
"Kamu gak apa-apa kan ? Kok lama ?"
"Gak apa-apa kok. Iya sebentar lagi"
"Ok. Cepat dong. Aku tunggu di kamarku yaa" katanya lagi dan pergi dari balik pintu kamarku.
Aku keluar dari kamar mandi dengan memakai baju yang diberikan Arya padaku. Rasanya tidak nyaman memakai pakaian terbuka seperti ini. Arya mematikan lampu setiap ruangan apartmen ini dan menyisakan lampu-lampu meja sehingga suasana menjadi remang-remang.
Aku memasuki kamar Arya. Dia terlihat sedang bersandar di ranjang tempat tidurnya. Senyumnya terlihat menawan dan mesum sekali. Ya Tuhaaann. Kenapa dia tampan sekali. Membuat jantungku semakin berdegup kencang.
"Tutup pintunya baby" katanya lagi. Aku menurutinya dan mengunci pintunya juga. "Kemarilah" sambil merentangkan sebelah tangannya mengisyaratkan aku duduk disebelahnya. Dengan hati-hati aku naik ke ranjangnya dan duduk disampingnya. Dia merapikan rambutku dan menatapku lekat-lekat.
Dia lalu menarik tanganku agar aku memeluknya dan dia mengunci tubuhku dengan pelukannya. Aku memiringkan kepala dan menyandar di bahunya. Aku pasrah dengan apa yang akan dia lakukan. Arya mendekatkan wajahnya padaku. Hidung kami bersentuhan lalu Arya mulai mencium bibirku dengan lembut.
Tak sampai disitu. Ciuman Arya turun ke bawah. Bibirnya menjelajahi setiap inci dari leherku membuat bulu kudukku berdiri. Aku menggigit bibir bawahku. Dan meremas punggungnya dengan keras.
"Kenapa baby ?" Bisiknya padaku. "Jangan tegang baby. Rileks aja. Nikmatin" lalu dia melanjutkan menciumi leherku dan membuat tanda merah disana.
Aku mengangguk dan mengikuti permainannya. Arya memegang p*yudaraku yang memang sudah terekspos karena aku memakai baju yang diberikannya.
"Arya aku malu.." tanganku refleks menutup dadaku yang sudah terbuka itu. Arya mencoba menenangkan aku dan melepas tanganku dari sana. "Kenapa harus malu. Aku kan suamimu" katanya sambil memegang daguku. Tangan Arya mulai bergerilya disana lagi. Meremas lembut kenyal disana dan memelintir p*tingnya. "Aku geliii.." kataku. Tangannya berhenti bergerilya lalu Arya mencium bibirku "nikmatilah baby"
Arya berdiri dari tempat tidurnya. Melucuti satu persatu bajunya hingga hanya menyisakan boxernya. Aku suka melihat bentuk tubuhnya. Sungguh sexy dan sixpack. "Kenapa senyum-senyum" aku menggeleng perlahan. "Kamu mau liat gak baby ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Heartbeat (END)
RomanceBaru tiga hari menikah bersama Reza , Amanda harus merasakan sakit yang begitu dalam karena ditinggalkan oleh suaminya. Hidup Amanda berubah setelah bertemu dengan Arya. #1 Arya-2 Juni 2021-30 Juli 2021 #1 Amanda-9 Juni 2021