Mengetahui semuanya

324 40 5
                                    

.
.
.
.
-----[Batas Awal]-----
.
.
.
.

Minho sudah selesai dengan pekerjaannya, demi apapun dirinya benar-benar merasa lelah untuk hari ini. Hanya demi mencarikan donor jantung untuk Anna, Minho harus merelakan tenaganya kali ini.

Tak apa, toh ia lakukan ini dengan tulus dan sepenuh hati.

Minho rela melakukan apapun hanya untuk Jisung, membuat pemuda manis itu tersenyum dan tertawa dengan bahagianya.

Jikapun dirinya perlu menukar jiwanya untuk Jisung pun, mungkin akan ia lakukan.

Entahlah, rasanya bagi Minho berada disisi Jisung membuat sesuatu dalam dirinya bangkit. Padahal sebelum ini dirinya tak pernah begini pada orang lain.

Tolong catat. Hanya pada Jisung, ia melakukan ini semuasemua hanya pada Jisung.

Mungkin Minho belum sadar, bila tindakan yang ia lakukan untuk Jisung sebenarnya adalah bentuk dari perasaannya pada lelaki manis itu. Namun Minho masih enggan untuk mengakuinya, ia harus memastikan sesuatu dulu.

"Ho, mau balik?" Tanya Seungmin yang melihat sang bos sedang bersiap untuk pulang.

"Iya, mau jemput Jisung kerumah sakit. Udah malem ini."

Mendengar itu, Seungmin hanya mengangguk saja. "Yaudah bos, hati-hati lo di jalannya."

Minho tersenyum singkat, dan setelahnya pergi dari ruangnya. Beberapa kali dirinya melirik jam tangannya, ini sudah cukup larut dan semoga saja Jisung tidak merasa kesal karna menunggunya.

Namun sebelum dirinya pergi ke rumah sakit, dirinya mampir sebentar ke sebuah restoran cepat saji untuk membeli makanan untuk Jisung. Ia yakin sekali bila pemuda tupai itu pasti belum makan malam.

Minho masuk kedalam sana, memesan beberapa menu makanan dan meminta untuk di bawa pulang kepada sang pelayan.

Tak butuh waktu lama, makanan yang Minho pesan sudah jadi. Lelaki berhidung Bengir itu segera membayar dan mengambil pesannya lalu langsung melangkah pergi.

Namun sebelum dirinya benar meninggalkan restoran tersebut, seseorang menabrak bahunya sedikit.

Beruntung makanan yang ia bawa tidak jatuh, namun sepertinya orang yang menabraknya tersebut justru menjatuhkan dompetnya.

"Maaf, maaf, gak sengaja."

"Gapapa, lain kali hati-hati jalannya." Ucap Minho pada orang tersebut.

Orang itu hanya mengangguk, lalu mengambil dompetnya terjatuh. Minho belum pergi meninggalkan orang itu, karna matanya tanpa sengaja melihat sebuah figura kecil yang terselip di dalam dompet orang itu. Sebuah foto dua orang pemuda yang salah satunya sangat familiar bagi Minho.

Sampai sosok asing itu mulai berjalan pergi, Minho masih terdiam di tempatnya.

"Bukannya, itu foto Jisung?"

🥀🥀🥀

Kini Minho sampai di area rumah sakit, tanpa perlu menunggu waktu lama, dirinya segera memarkirkan mobilnya di area basement rumah sakit.

Tungkai panjangnya ia bawa menyusuri area dalam rumah sakit. Berjalan menuju sebuah ruangan dimana tempat Anna dirawat.

Namun baru saja Minho membuka pintu ruangan tersebut, dirinya langsung di kejutkan dengan Jisung yang sedang menangis di dalam pelukan Felix.

"Jisung?" Panggilnya pada sosok pemuda manis itu, membuat sosok tersebut menoleh pada Minho.

"Kak Minho!"

Mr. Workaholic || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang