Chapter 2 : Rencana

4.6K 583 37
                                    

Di tengah acara kejar-kejarannya dengan Takemichi Draken mendapat panggilan dari Hinata. Draken pun berhenti dan menerima panggilan tersebut sementara Takemichi berlari semakin jauh. Tentu saja Takemichi memanfaatkan waktunya dengan baik ketika Draken berhenti mengerjarnya.

"Ada apa Hina-chan?"

"Draken-kun aku sekarang berada di dekat gudang tadi karena disana tidak ada sinyal."

"Lalu?"

"Ano..tadi Mikey-kun tertidur di gudang itu, aku tidak bisa membangunkannya."

Draken menghela nafas. "Baiklah aku akan kesana." ucap Draken sebelum memutus sambungannya telfonnya dengan Hinata.

Draken pun kembali berjalan kearah gudang tadi dan memasukinya hanya untuk melihat Hinata masih berusaha membangunkan Mikey.

"Mikey tidak akan bangun. Memang kebiasaannya tidur setelah makan." ucap Draken tiba-tiba, membuat Hinata terkejut.

"Kau pulang saja Hina-chan. Biar aku yang mengurus Mikey." ucap Draken lalu menggendong Mikey seperti koala alih-alih menggendongnya di punggung.

"A-ano.." Wajah Hinata memerah melihat cara Draken menggendong Mikey.

"Hm?"

"Ah--ti-tidak. Bu-bukannya kalian sekarang bertengkar? Tapi aku lihat Draken-kun masih peduli pada Mikey-kun."

"Aku tidak mungkin membiarkanmu kebingungan disini bukan? Lalu pacarmu juga sudah kabur entah kemana. Mau tidak mau aku yang akan mengurus bocah satu ini." ucap Draken.

"Ah begitu ya. Kalau begitu aku pulang ya Draken-kun."

"Apa perlu kuantar dulu?"

Hinata menggeleng. "Aku pulang sendiri saja."

"Hmm. Kalau begitu hati-hati."

"Haik!!"

Hinata pun berlalu meninggalkan Draken bersama Mikey. Draken melirik kesamping ketika Mikey melingkarkan tangannya di leher Draken di tengah acara tidur lelapnya. Draken juga memperbaiki posisi kepala Mikey agar lebih nyaman bersandar di bahunya.

Sebenarnya bisa saja Draken meminta Hinata menghubungi Takemichi agar membawa Mikey ke rumah namun mungkin lebih mudah jika Draken yang melakukannya. Mungkin Hinata benar, ia masihlah peduli pada Mikey hanya saja ia gengsi untuk mengakuinya.

Draken tidak menyadari Hinata masihlah berada disana dan kini ia bersama Takemichi tengah bersembunyi untuk melihat mereka.

Draken berjalan kaki sekitar lima belas menit menuju rumah Mikey. Beberapa orang ada yang melihatnya dengan aneh dari jauh ketika melihatnya menggendong Mikey dengan cara seperti itu karena jika melihatnya dari dekat mereka takut kena pukul. Penampilan Draken sudah kelihatan menakutkan tidak heran jika tidak ada yang berani bahkan sekedar untuk menatapnya. Siapapun tidak akan tau ia hanya murid sekolah menengah pertama karena tatto di pelipis dan rambutnya yang dibuat model kepang seperti itu.

Draken langsung membawa Mikey ke kamarnya sesampainya pemuda tersebut di rumah Mikey. Dibaringkannya pemuda tersebut diatas kasur. Ada noda di wajah Mikey, mungkin debu di gudang tadi saat Mikey ketiduran. Draken pun mengambil tisu untuk mengelap wajah kotor tersebut agar terlihat imut kembali. Eh tunggu..imut?"

"Apa yang kupikirkan sih?!" geram Draken pada dirinya sendiri lalu membanting kotak tisu itu ke dinding kamar Mikey.

Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal atau terlewat Draken pun berbalik meninggalkan Mikey yang masih tertidur.

Best friend or Boyfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang