28 - Suasana Baru

163 28 7
                                    

Sang Baskara terlihat mulai memasuki singgasananya, ditemani oleh cahaya jingga yang semakin membuat bumantara terlihat sangat indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang Baskara terlihat mulai memasuki singgasananya, ditemani oleh cahaya jingga yang semakin membuat bumantara terlihat sangat indah. Burung-burung pun menyebar ke penjuru langit, terbang bebas mengepakkan kedua sayapnya melewati kumpulan awan yang dengan senang hati ikut meramaikan suasana.

*Baskara: Matahari, Bumantara: Langit

Kabut putih pun masih menyelimuti, namun justru membuat keadaan semakin tenang. Suhu udara yang menurun, membuat siapa saja harus menutupi ekstra tubuhnya agar bisa terlindungi dari percikan dingin dipagi hari.

Kilau jingga itu nampak malu-malu mengintip melalui celah-celah Ancala dengan mega yang berada dipuncaknya. Para insan pun sudah ramai berjalan kesana-kemari. Memulai hari indah pada lembar baru kehidupan. Beraktivitas sesuai dengan apa yang sudah menjadi rutinitas dalam menjalani skenario dari sang kuasa.

*Ancala: Gunung, Mega: Awan, Insan: Manusia

Dengan senang hati, se-perbagian dari cahaya jingga itu berusaha menerobos masuk ke dalam kamar yang dihuni oleh beberapa anak adam yang masih sibuk berkelana di alam mimpi. Kilau itu berhasil mengusik salah satu penghuninya, membuat kedua matanya terpaksa harus terbuka. Penyesalan pun mulai menguasai tubuhnya karna lupa untuk menutup tirai jendela yang menjadi tempat sang jingga berkuasa.

Selimut yang menutupi tubuh tubuh tingginya ia singkirkan. Kemudian ia rapihkan dan diletakkan disudut kasur. Rasa kantuk masih menguasai, namun ia memilih untuk bangkit dan duduk ditepi ranjang hanya untuk sekedar mengumpulkan kesadarannya yang masih mengambang.

2 menit menatap kosong ke arah pintu kamar, Sunwoo pun akhirnya berjalan menuju ke kamar mandi yang terletak di sebelah lemari. Tak mandi, hanya sekedar untuk mencuci muka dan gosok gigi. Suasana yang terlampau dingin membuat Sunwoo tak sanggup jika harus mandi di pagi hari.

Padahal ia bisa saja menggunakan air hangat untuk mandi.

Setelah selesai dengan urusan dikamar mandi, Sunwoo pun berjalan dengan wajah yang terlihat lebih segar. Ia segera menghampiri sahabatnya yang masih sibuk bergelung dibawah selimut. 

Bahu Haknyeon, Sunwoo goyangkan pelan. Berusaha menarik atensi yang lebih tua untuk bisa bangun karna sudah pagi. Setelahnya, Sunwoo berjalan ke samping Haknyeon. Berbeda seperti ia membangunkan Haknyeon--lembut, kali ini ia membangunkan sahabat seperbobrokannya dengan memukul badannya. Membuat sang empu langsung terbangun.

"Sunu anjing!" 

"Ihh Eric ngomong kasar. Kasih tau Mbak Won ah nanti, hayuuuuuu~" Sunwoo kembali berjalan ke arah Haknyeon karna nyatanya sang kakak masih belum juga bangun. Mengabaikan Eric yang sibuk menyumpah-serapahi dirinya dengan berbagai macam nama hewan yang ada di kebun binatang.

Poni panjang Haknyeon yang menutupi kedua matanya, Sunwoo singkirkan. Terlihatlah wajah damai seorang Ju Haknyeon yang nampak sangat--menggemaskan?

Rumah SusunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang