Selesai kelas pagi Minho segera menghampiri sahabat manisnya yang telah menunggu di perpustakaan
Jisung berjanji untuk mentraktir sebagai permintaan maaf karena telah membuatnya kesal kemarin malam
Mereka berdua berjalan beriringan sambil mengobrol santai menuju kafetaria yang letaknya paling dekat dengan perpustakaan
"sung itu kembaran lo kan?" tanya Minho sembari menunjuk lelaki cantik berfreckle dengan dagu
"hm" Jisung menangkap sosok sang adik sedang menyodorkan sendok berisi makanan ke seorang
"mereka pacaran?" tanya Minho penasaran karena perlakuan keduanya yang tak biasa
"kita cari tempat lain aja yuk" Jisung menarik pergelangan tangan Minho agar segera mengikuti langkahnya
Dengan pasrah Minho mengikuti Jisung, ia tahu tentang kerenggangan si kembar namun tidak tahu menahu titik permasalahannya
Selama adengan seret menyeret hingga selesai makan Minho terus menunggu Jisung membuka suara dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi
Namun lelaki manis itu tetap tidak menunjukkan tanda-tanda akan bercerita
"sung?"
"ya?" Jisung menatap Minho dengan mulut yang asik menghisap es teh dari sedotan
Minho ingin bertanya tapi ia juga tidak ingin terlalu mencampuri masalah orang lain
"gak jadi" sepertinya menunggu Jisung terbuka dengan sendirinya lebih baik
"sepertinya gue tau apa yang mau lo omongin"
Sudah 1 tahun sejak kepindahan Jisung di flat dengan Minho dan saat itu juga Minho bertanya kenapa mereka(jisung dan felix) tidak tinggal bersama
Karena Felix sudah bersikap seperti ity di tempat umum mungkin ini sudah saatnya bagi Jisung untuk memberitahu Minho yang sebenarnya
"seperti yang lo liat tadi"
"ya?" Minho memperbaiki posisinya untuk mendengarkan Jisung lebih seksama
"adek gue gay"
"hah?" tanpa sadar Minho membulatkan matanya
Felix sebagai anak bungsu tentu sangat dicintai oleh orang tua dan kedua kakak laki-lakinya
Lelaki yang mewarisi freckle sang ayah itu begitu menyukai kontak fisik. Ia tak ragu untuk meminta kecupan dan pelukan dari siapa pun, terlebih dengan Jisung. Itulah yang menyebabkan kelekatan keduanya begitu erat
Jisung pun sebagai kakak yang menyayangi sang adik tidak pernah menolak permintaannya, hal itu terus berlanjut hingga mereka menginjak kelas 2 sma
Saat orientasi seksual si bungsu yang berbeda dari orang-orang pada umumnya diketahui oleh Jisung
Waktu itu Felix membawa seorang teman laki-laki ke rumah, ia membawanya ke kamar dengan alasan mengerjakan tugas bersama
Saat Jisung hendak mengantarkan camilan dan minuman, ia tidak sengaja mengintip dan melihat sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan oleh laki-laki dan laki-laki
Matanya terbelalak, perutnya terasa mual, begitupun dengan ujung kaki dan tangannya yang mulai terasa dingin dan lemas
Tanpa suara Jisung meninggalkan nampan di depan pintu dan segera berlari menuju kamar mandi
Sejak saat itu Jisung tidak ingin menyentuh adiknya lagi, saat Felix ingin menjelaskan pun Jisung menolak dan selalu menghindar
Itu hanya alasan biasa yang mungkin nantinya bisa Jisung maafkan dan terima, namun..
Saat kabar Felix adalah seorang gay menyebar di sekolahnya. Sebagai kakak dari seorang gay tentu ia juga mendapat efek sampingnya
Sejak saat itu banyak yang mengatai dirinya gay, cantik, manis, dan kata feminim lainnya.
Bahkan ada juga teman lelaki yang mengatakan dengan santai tepat di telinga Jisung bahwa ia ingin menidurinya
Beruntung ada Changbin di sampingnya yang langsung menyambar dan menghajar habis lelaki bajingan itu
"ah, gue gamau kejadian kayak gitu keulang lagi" Jisung menutup kedua telinganya, ia kembali teringat sensasi mengerikan saat suara itu memasuki indra pendengarannya
"jadi lo, homofobik?" tanya Minho hati-hati
"yep" jawab Jisung mantap
"tapi lo biasa skinship sama gue? Sama Changbin juga?"
Si manis terkekeh, emang apa salahnya dengan skinship? Toh sejak kecil ia sudah biasa memberi Minho kecupan
Jisung kecil berpikir cara paling baik untuk mengungkapkan rasa sayangnya kepada orang lain adalah dengan kontak fisik, memeluk atau mencium seperti yang Felix lakukan kepadanya
Ia pikir tidak apa melakukan hal tersebut di usianya yang sekarang, toh ia yakin Changbin dan Minho adalah seorang heteroseksual
"beda konteks Minho, apa kita pacaran? Apa lo sama Changbin gay? Enggak kan?" tanya Jisung penuh keyakinan
Saat Minho hendak menjawab ada seorang pelayan menghampirinya
"maaf mas, kalau ngobrol jangan di sini, banyak yang ngantri buat duduk"
Minho dan Jisung gelagapan dan segera berdiri "ah iya, maaf"
Jangan salah dengan menganggap sang pelayan tidak ramah pada pengunjung
Namun mengobrol setelah makan merupakan kebiasaan mahasiswa yang memang harus ditegur jika sedang dalam kondisi ramai pengunjung
Karena yang mereka tempati sekarang adalah rumah makan, bukan warung kopi
Rumah makan depan kampusnya ini memang sangat ramai di saat pagi menjelang siang, kursi-kursi sudah dipenuhi pengunjung, bahkan saat Minho dan Jisung berdiri para pengunjung lainnya langsung berebut kedua kursi itu
Minho melingkarkan lengannya di pundak Jisung sambil menghela napas berat
"lo kenapa?" Jisung memandangi wajah sang sahabat dari samping, terlihat kuyu namun kadar ketampanannya tidak akan pernah berkurang
"gapapa kok"
29/05/21
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestb̷̷o̷̷y̷̷friend | Minsung
FanfictionBukankah aneh jika melakukan hal-hal manis dengan sesama jenis setelah dia mendeklarasikan diri sebagai homofobik? "lo yakin dia homofobik bin?" 25/05/21