WONWOO

242 24 1
                                    


Wonwoo mengalihkan pandangan dari ponsel yang Ia gunakan untuk membuang waktu semenjak beberapa jam yang lalu, Ia melirik jam tangan yang memeluk pergelangan lengan kirinya hanya untuk menemukan fakta bahwa sekarang sudah pukul 22.33, menandakan bahwa Ia sudah menunggu ditengah udara di bulan Oktober selama dua jam. Wonwoo menundukan kepala dan menyisir rambut menggunakan tangan kirinya yang kosong, merutuki nasib mengenai sang kekasih yang sudah dua minggu ini menghindarinya.

Seharusnya Ia bertemu dengan sang kekasih sesuai dengan kesepakatan mereka, pukul 8.30 malam di jembatan tempat kencan pertama mereka. Wonwoo sudah bergegas dari tempat kerjanya untuk menemui sang kekasih, tetapi bahkan kabarpun tidak Ia terima, hanya balasan pesan singkat 'ya' yang Ia terima ketika menentukan waktu dan tempat pertemuan, tetapi hingga saat ini sang kekasih belum juga menampakan diri. Bukanlah udara dingin dan waktu terbuang yang membuatnya resah, dan risih, namun ketika Ia menyadari bahwa orang yang Ia cintai perlahan melepaskan diri dan cinta untuknya.

Wonwoo bukan orang bodoh, Ia tahu sang kekasih sudah tidak mencintainya, Ia hanya terlalu takut untuk meminta kejelasan, Ia takut kehilangan. Pikirannya melayang kepada masa-masa bahagia yang Ia lewatkan bersama, bagaimana perjuangannya mendapatkan hati sang kekasih, dan juga orangtuanya yang sudah sangat menyukai pasangannya itu. Wonwoo sadar sudah tidak ada gunanya lagi Ia menunggu, toh sang kekasih juga tidak akan datang. Wonwoo paham, dengan tubuhnya yang rentan akan temperatur rendah, Ia akan jatuh sakit besok tetapi entah apa yang membuatnya tidak memiliki satupun niat untuk beranjak dari bangku tempat duduknya.

"Hai"

Wonwoo mendongak mendengar suara yang menyapanya, berharap bahwa yang menyapa merupakan suara sang kekasih, tetapi suara tersebut merupakan suara seorang lelaki, walaupun suara tersebut terdengar sedikit tinggi. Sedikit harapan yang muncul, tetapi harapan tersebut menghilang seketika bak ditiup angin ketika yang menyapa bukanlah sang kekasih, melainkan seorang lelaki yang tersenyum menatapnya. Ekspresi Wonwoo seketika jatuh, pada wajahnya terlihat jelas bahwa Ia kecewa, tetapi lelaki dihadapannya ini tetap tersenyum dan menatapnya sebelum kemudian berkata.

"Boleh aku duduk disini?" Tunjuknya pada tempat kosong disebelah Wonwoo.

"Silahkan" jawab Wonwoo sekenanya.

Setelah mendengar jawaban Wonwoo lelaki tersebut mendudukan diri disebelah Wonwoo.

"Menunggu seseorang?" Tanya lelaki itu

Wonwoo menatap orang tersebut, sedikit menghakimi, Ia tidak suka dengan orang yang mengurusi urusan orang lain, tetapi ketika melihat wajah lelaki tersebut Ia tidak tega untuk memberi jawaban kurang ajar yang biasa Ia berikan kepada orang yang suka mengurusi masalah orang lain.

"Ya"

"Aku juga-" jawab lelaki itu
"Sebenarnya aku duduk dibangku sebelahmu, menunggu seseorang, tetapi orang itu tidak datang, dan aku menyadari kau juga tidak beranjak dari tempatmu, aku berfikir apakah kita bernasib sama, jadi aku berujung menyapamu"
Jelas lelaki itu panjang lebar, sambil menunjuk-nunjuk bangku disebelah kiri Wonwoo yang sedikit terhalang lampu jalan.

'Lelaki ini banyak bicara' pikir Wonwoo
Tetapi Ia juga menjadi sadar, bahwa memang ada seseorang yang duduk di bangku sebelahnya, cukup lama, tetapi Ia tidak lagi menyadari ketika memalingkan pandangan dari layar ponsel dan larut dalam pikirannya. Mengenai fakta itu, Wonwoo hanya mengangguk sambil membalas tatapan lelaki itu.

"Ya, boleh Aku tahu, apakah orang yang Kau tunggu akan datang? Apa Kau akan tetap menunggu disini?" Tanya lelaki itu.

Wonwoo terdiam sebentar, sebelum menjawab
"Dia tidak akan datang, tetapi aku belum berniat untuk meninggalkan tempat ini"

Lelaki itu menatap Wonwoo, sebelum kembali bertanya
"Mengapa?"

"Bahkan Akupun tidak tahu mengapa" jawab Wonwoo sambil mengalihkan pandangan dari lelaki yang duduk disebelahnya itu dan menatap langit malam sambil menyenderkan punggungnya pada bangku.

LANGKAH KAKI [SOONWOO] - TwoshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang