Foolish

10 0 0
                                    

(190522 3:00 PM at Hotsun Chicken Gangnam)

"Suho-ssi, happy birthday!!!" Seru Hawon hyung.
"Wahhh, have a happiest birthday, hyung!" Imbuh Baekhyun.
Today I celebrate my 30th birthday with them. They sing for me and send me bunch of wishes.
"Hyung, lo orang terkeren yang pernah gue kenal. Semoga lo bahagia selalu." Tutur Kai.
"Tapi kayanya gue lebih keren," Sahut Chanyeol. "But still, gue selalu berdoa semoga lo bisa cepet pulih, hyung. Semangat!"
"Suho hyung saranghae!!" Seru Sehun sambil mengangkat kedua tangannya membentuk pola hati di atas kepala.
"Love you too, guys. Makasih banyak udah mau jadi temen gue selama ini. You all are priceless." Jawab gue sambil menempelkan kedua telapak tangan gue di dada. Gue nundukin kepala gue sejenak sebagai tanda terima kasih.
"Eh tapi, ini si Gyeoul emang ga lo undang apa gimana hyung?" Tanya Baekhyun.
"Iya nih kurang seru." Imbuh Kai.
"Dia ga bisa dateng." Sahut Hawon hyung.
"Apa mau gue telfonin Hana aja? Biar gue suruh dia nyamperin kita." Usul Chanyeol.
"Boleh, bebas deh." Jawab gue.

------

(3:58 PM)

"Hana-ya!!" Baekhyun melambai-lambaikan tangannya ke Hana, pacar Chanyeol, yang baru dateng dan celingukan di pintu masuk.
"Oh!" Hana membalas.
Chanyeol berdiri lalu menghampiri Hana. "Are you okay? Maaf dadakan ngajakinnya." Katanya seraya merangkulkan sebelah tangannya ke pundak Hana.
"Sure!" Jawab Hana.
"Ih bawa apaan?" Tanya Baekhyun.
"Ya kue lah, Baek." Sahut Kai.
Hana meletakkan paper bag yang dibawanya di meja. Dari dalamnya, dia mengeluarkan sekotak penuh macaroon warna-warni.
"Suho oppa, selamat ulang tahun!" Serunya.
"Thank you, Hana-ssi." Jawab gue sambil tersenyum lebar dan nerima kotak macaroon.
"Dih mana ada kue? Tuh macaroon!" Kata Baekhyun ke Kai sambil nunjuk macaroon-macaroon yang lagi gue makan.
"Ya kan tetep aja, macaroon juga kue tau!" Kai ngga mau kalah.
Hana ketawa ringan. "Masih sama ya kalian ga berubah."
"Eh lanjutin makannya gih. Keburu dingin." Gue ngingetin mereka.
"Oppa, kayanya lo jadi agak diem? Ato lebih kalem?" Tanya Hana ke gue.
"Mana ada.." Sahut Sehun.
"Tapi beneran." Hana meyakinkan.
"Gue capek aja dikit." Jawab gue singkat.
"Gak. Gue tau." Chanyeol menimpali. "Pasti karna dia ga bisa dateng nih."
"Dia siapa deh?" Hana penasaran.
"Ah, ya juga sih. Setuju gue!" Kai mengacungkan jempol.
"Oh iya, hyung. Gyeoul bilang ga ke lo kenapa dia hari ini ga dateng? Lagi pacaran ya pasti?" Baekhyun berusaha mengorek informasi dari Hawon hyung.
"Sembarangan!" Tegur Kai.
"Yakali, orang Gyeoul cantik begitu. Baik lagi." Baekhyun membela diri.
"Haha. Engga, dia lagi ada persiapan buat match minggu depan. Jadi kalo weekdays, jam kosong dia pake buat magang." Jelas Hawon hyung.
"Gyeoul?" Hana masih bingung.
"Iya, dia bantuin kita di apartemen." Jawab Sehun.

Gue cuma senyum.

"Kapan-kapan lo kenalan deh. Dia orang Indonesia tuh kebetulan. Kali aja cocok." Kai ngasih Hana informasi lain.
"Wah, terus apart jadi rame dong?" Hana semakin antusias.
"Kemaren sih iya, dia masakin kita pasta. Jago juga." Kata Chanyeol.
"Jadi dia beneran masakín kalian? Padahal gue udah bilang sih, kalo mau masak nunggu aba-aba dari gue karna gue sendiri juga nunggu aba-aba dari Suho sama Sehun." Hawon hyung keliatan bingung.
"Kemaren juga gue yang minta sih, kebetulan baru belanja dan mereka pada main gitu, hyung." Ujar Sehun.
"Ah.. Semoga kalian betah ya sama dia. Kayanya orangnya sopan terus baik gitu." Kata Hawon hyung menyemogakan.
"Tenang aja hyumg." Jawab gue sambil ngambil sepotong paha ayam di meja.
"Oh, ini yang lucu nih. Jadi sampe beberapa waktu lalu, Gyeoul tuh taunya Hawon hyung yang tinggal di situ. Nah.." Sehun lalu meneguk sojunya.
"Apaan cepet!" Perintah Kai.
"Jadi dia bingung waktu ketemu Suho hyung. Dan dia masih ngira kalo Suho hyung tinggal bareng Hawon hyung." Lanjut Sehun.
"Lah kasian dong?" Kata Hana.
"Dan kalian tau ga sih? Masa iya pas awal bulan, Suho minta tolong gue buat kirim ucapan happy birthday ke Gyeoul-ssi. Ya gue kan malu." Papar Hawon hyung sambil menepuk jidatnya.
"Dih, siapa? Emang iya?" Gue nyoba buat ngeles.
"Pura-pura amnesia, lo gue peluk." Ancam Hawon hyung sambil membuka lebar lengannya.
Reflek gue ngedorong-dorong lengan Hawon hyung buat nangkis pelukannya.

Because It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang