-60- [ Our Happy Ending ]

915 68 56
                                    

mentari sudah naik ke atas langit, menandakan hari sudah pagi. walaupun masih pagi, ada seorang gadis yang terlihat sudah sibuk di dapur. ia memasak sup dan juga bubur abalone. aroma semerbak pun memenuhi seisi ruangan.

setelah semua sajian beres, gadis itu pun pergi ke arah kamar utama di villa itu. disana ia dapat melihat kekasihnya yang masih tertidur pulas. perlahan-lahan ia mendekat dan mendudukan dirinya disamping kekasihnya itu. ia perlahan mengusap kepala kekasihnya lembut.

"Wonnie~ bangun yuk udah siang nih" ucap Sinb sambil terus mengelus kepala Sowon lembut.

bukannya bangun, Sowon malah semakin tidak sadarkan diri. elusan lembut di kepalanya membuat dirinya semakin nyaman untuk tidur.

"Wonnie~" panggil Sinb pelan di kuping Sowon.

"hmm"

"aku sudah buatkan sarapan, ayo bangun kita makan sama-sama ya" ucap Sinb lagi masih berusaha membangunkan kekasihnya itu.

"sebentar... sebentar lagi" ucap Sowon masih setengah sadar.

"yasudah aku temani disini" ucap Sinb lalu menyesuaikan posisinya agar lebih sejajar dengan Sowon.

mereka saling berhadapan, namun bedanya Sowon dengan kondisi terlelap sedangkan Sinb sepenuhnya sadar. Sinb menatap wajah Sowon. setiap inci dari wajah kekasihnya itu tidak ada yang terlewat dari pandangannya.

"cantik..." bisik Sinb pelan.

perlahan Sowon mulai bergerak, ia membuka matanya perlahan-lahan. Sowon dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka melihat Sinb yang jaraknya hanya beberapa senti darinya.

tiba-tiba rasa mual menyerang Sowon. sepertinya ia terlalu banyak mengonsumsi alkohol semalam. Sowon yang hendak muntah langsung cepat-cepat bangkit dan berlari ke kamar mandi. benar saja, di kamar mandi Sowon muntah.

Sinb pun segra menyusul Sowon ke kamar mandi dan mengelus-elus punggung Sowon dnegan harapan Sowon akan merasa lebih baik. isi perut Sowon seperti dikuras habis, begitu selesai muntah tubuh Sowon langsung melemas.

Sinb dengan cepat mengambil segelas air dan membawakannya kepada Sowon. Sowon menegak air itu lalu mencoba mengatur nafasnya. ia mengelus pelan dadanya sambil perlahan menegak air hangat dari gelas itu.

"sudah lebih baik?" tanya Sinb.

"hmm"

setelah Sowon merasa lebih baik, mereka pun pergi ke ruang makan. keadaan di ruang makan menjadi sedikit canggung. Sowon hanya diam dan melamun karena mengingat kejadian kemarin dimana ia membentak Sinb. ia merasa sangat canggung dengan Sinb, sedangkan Sinb terlihat santai. ia mengambil makanan yang sudah ia siapkan dan menaruhnya di mangkuk setelah itu memberikannya pada Sowon, tak lupa juga memberikan senyuman manisnya.

mereka mulai makan tanpa adanya pembicaraan diantara keduanya. Sinb makan sambil terus memperhatikan Sowon, sedangkan Sowon yang merasa diperhatikan oleh Sinb hanya makan secara perlahan sambil melihat ke arah meja, menghindari tatapan Sinb.

kenapa dia terus memperhatikanku? apa dia tidak marah setelah aku bentak kemarin? ahh atau jangan-jangan aku melakukan hal-hal aneh saat mabuk?! -batin Sowon.

"ekhem...Sinb-ya" ucap Sowon mencoba memecah keheningan.

"hmm?" tanya Sinb sambil tersenyum manis ke arah Sowon.

"....soal kemarin.... aku minta maaf" ucap Sowon.

"ada apa dengan kemarin?"

"hmm...kau tau...aku memarahimu karena ponsel" ucap Sowon menunduk masih tidak berani menatap Sinb.

Connected [KSJ x HEB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang