HAPPY READING!.
.
.
Hidup harus terus berjalan, meski sulit namun bila memutuskan untuk berhenti maka itu akan menjadi akhirnya. Setiap peristiwa yang terjadi tak luput dan berkait dengan apa yang sudah dilakukan di masa lalu.
Empat tahun sudah berjalan..
Keterpurukan, kesedihan, rasa bersalah yang semua Mina alami tak bisa selamanya mengekang dirinya. Jika ingin melanjutkan hidup maka ia harus bangkit. Dan itulah yang Mina lakukan sekarang, berusaha bangkit.
Sepanjang empat tahun tak pernah lagi ia dengar kabar mengenai tuan Jeongyeon maupun keluarganya, mereka hilang bak ditelan bumi. Entahlah, mereka adalah pengusaha yang sukses. Maka mereka bisa dengan mudah memulai hidup baru di negara baru.
Mina yang mulai terbiasa tidak bisa bersantai, kini memutuskan untuk membuka sebuah toko kue. Mengelola bisnis kecil ini untuk mengisi kesibukan sembari mengurus Haewon, putri kesayangannya.
Klingg....
Lonceng di atas pintu itu berbunyi saat ada seseorang yang masuk kedalam toko. Pria mengitarkan pandangannya, senyumnya mengembang saat melihat Mina tengah berdiri di balik mesin kasir sibuk melayani pelanggannya. Parasnya benar-benar masih secantik yang dulu, ah bukan- justru sekarang Mina menjadi ratusan kali lebih cantik dari pada sebelumnya. Aura wanita dewasa yang lembut jelas terpancar di dalam dirinya.
Tatapan pria ini beralih menuju ke sudut toko, dimana gadis kecil tengah duduk sendirian di meja bulat itu sambil sibuk melakukan sesuatu. Langkahnya mulai bergerak untuk menghampiri gadis kecil itu.
Ah nampaknya gadis kecil ini tengah asik menggambar di buku gambar kesayangannya. Hasilnya mungkin hanya coretan tidak jelas namun tentu itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi anak itu.
"Ehemm..."
Dehaman suara berat dari pria itu membuat gadis kecil ini menoleh kebelakang, hanya menatap sebentar pada pria itu lalu kembali meneruskan kegiatan menggambarnya.
"Haewon gambar apa?" Tanya pria ini sembari duduk didepan Haewon, memberikan senyum hangatnya pada gadis kecil yang cantik itu.
"Bunga." Balas Haewon dengan singkat, dia terlihat kurang antusias dengan keberadaan pria ini didepannya.
Pria ini tersenyum kecut, dia berdecak lalu menyenderkan tubuhnya pada kursi disana sambil terus memperhatikan apa yang Haewon lakukan.
"Mark, kamu udah lama datang?" Mina datang menghampiri keduanya kemudian menepuk bahu pria ini. Mark lantas menegak lalu tersenyum manis kepada Mina.
Pria itu adalah Mark, teman lama Mina yang dulu. Sekarang mereka jadi semakin dekat karena pria itu sepertinya masih menaruh hati pada ibu satu anak itu.
"Ya lumayan Mina, aku liat kamu sibuk jadi mending temenin Haewon menggambar dulu. Iya kan Cantik?" Ucap Mark melirik kearah Haewon, tetapi yang di lirik hanya diam dan fokus pada buku gambarnya.
Bukan hal baru bagi Haewon, gadis ini berperilaku acuh seperti itu bukan hanya pada Mark namun hampir ke semua orang. Dia memang suka menyendiri dan kurang suka berinteraksi dengan orang lain, kecuali pada Mina. Hanya pada Minalah Haewon selalu patuh dan mendengarkan.
"Gimana Mina, udah jam segini. Kita makan sekarang?" Tanya Mark setelah melihat jam yang melingkar di tangannya.
Mina mengangguk, lalu dia memutar kursi Haewon agar putrinya ini menatap kearahnya. Diciumnya kening Haewon yang tertutup poni lebatnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
So Bad - michaeng (END)
FanfictionTentang Mina yang harus mengurus suaminya Chaeyoung yang berbeda dari pria lainnya.