02. Hari Kesialan
•••
Kali ini mereka harus menerima dengan lapang dada berdiri di depan tanpa topi, terik matahari saat pagi memang bagus karena ada vitamin D, tapi panasnya cuy kayak simulasi di neraka aja
Udah kepanasan nahan malu lagi, bisa dilihat bahwa barisan guru seperti sudah diatur agar tidak terkena sinar matahari, namun semua barisan murid terpapar sinar matahari
"Anak-anak yang saya sayangi dan saya banggakan dapat dilihat ada 3 siswi yang berada di dekat saya, ini tidak boleh dicontoh karena memiliki perilaku yang kurang baik, jika ada lagi akan terkena sanksi, baik anak-anak sekian yang saya sampaikan terima kasih" guru itu menuruni podium itu baru pembukaan dari salah satu guru belum lagi pembukaan dari kepala sekolah
Kali ini kepala sekolah mulai melakukan pembukaan, syukurnya beliau tidak terlalu banyak bicara hanya 10 menit saja, acara ditutup dan semua murid baru akan diistirahatkan sebentar setelah itu akan dikumpulkan kembali di lapangan untuk pembagian kelas.
Banyak murid yang berhamburan untuk pergi dari lapangan entah ke toilet atau kantin sekolah, disitu Lea merasa sangat lapar, karena tadi pagi ia buru-buru dan tidak sempat makan
"Laper" setelah mengatakan itu ia pergi lebih dulu, sedangkan Rissa dan Tania masih melongo
"Hah?" Mereka secara bersamaan menoleh satu sama lain, akhirnya Rissa yang tau maksudnya mulai mengikuti di belakangnya dan menggandeng tangan Tania
"Le lo tau tempatnya, katanya bangunan kantin dipindah?" Lea hanya mengangguk dan membuat kode dengan tangan untuk mengikutinya
Akhirnya mereka sampai di kantin sekolah, kursi dan meja mulai dipenuhi dengan cepat Tania menerobos dan duduk di kursi pojok yang tersisa 3 buah, pas sekali
Mereka bertiga duduk dan saling lirik untuk memesan makanan "batu kertas gunting ting ting" mereka berulang kali mengeluarkan bentuk yang sama, sampai yang ke tujuh Rissa dan Lea memenangkan acara tersebut, dengan berat hati Tania yang memesan makanannya
Agak lama mereka menunggu makanannya, dari kejauhan Lea menyipitkan matanya dan melihat Tania yang berhasil keluar dari kerumunan itu
"Makanan datangg~~ ayo silahkan ndoro" mereka langsung melahap tanpa kata, belum selesai makan bell berbunyi dan terdengar pengumuman agar semua murid segera ke lapangan untuk dibagi kelas masing-masing
Dengan terpaksa mereka harus menghentikan acara makannya dan pergi ke lapangan, di lapangan terdapat papan pengumuman dan langsung tertera nama-nama murid beserta kelas masing-masing
Ternyata Rissa, Lea, dan Tania berada di kelas yang sama lagi, saat mereka akan pergi ke kelas guru yang tadi pagi memergoki mereka berada di depan
"Kalian yang tadi udah telat bolos lagi" guru itu mendekati mereka, firasat mereka bertiga sudah tidak enak
"Karna kalian telat dan akan melakukan bolos, saya akan berikan hukuman membersikan kamar mandi perempuan, akan saya dampingi"
"Anjim, ngadi-ngadi nih guru" batin Tania menahan untuk tidak mengeluarkan kata-kata mutiara
"Terus pembagian kelasnya gimana Bu?"
"Itu mah gampang, nanti saya buatkan surat izin, ayo ikuti saya"
"Gini amat, dapet musibah mulu dari pagi" Rissa mulai mengikuti beserta Tania dan lea
"Pengen pulang aja dah ngantuk" Lea menguap tapi tetap melanjutkan jalannya
•••
To be continued
•••
Rissa🔥
Lea❄️
Tania✨
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOPOLY [Hiatus]
FantasiaMereka adalah orang yang terpilih menjadi pemain di permainan sebuah papan, bidak, dan dadu Mereka berenam yang tidak saling mengenal dipertemukan di dunia yang tidak nyata, dimana harus bekerja sama untuk mendapatkan kunci agar dapat keluar dari du...