BRUKK"Eh jaemin" -Jina
"Eh lo yang kemarin itu kan?" -jaemin
"Iya" -Jina
Setelah lama saling berdiam Jaemin membuka suara.
"Jina, l-lo mau gak temenin gue ke taman seberang sana? -jaemin
"Hmm boleh, yok" -Jina
"Dah lama ya, akhirnya kita ketemu lagi" -jaemin
"Iya dah lama haha" -jina
"Jina, gue mau ngomong sesuatu" -Jaemin
"G-gue sebenernya dah lama suka sama lo" -jaemin
Jina yang berdiri disamping nya terlonjak kaget dengan perkataan Jaemin. Wajahnya sedikit memerah saat ini.
"Hmm gmn? Maaf ngedadak. Gue udah lama suka sama lo, lo nerima gue kan?" -Jaemin
"Gmn ya? Maaf ya Jaem gue gak bisa" -Jina
"Sudah ku dugong, gpp kok gue lega udh ngungkapin ini ke lo. Tapi kita tetep temenan kan? -Jaemin
"Iyalah bego" Jina menjawab sembari terkekeh pelan.
Setelahnya mereka pulang dengan keadaan sedikit canggung.
Dirumahnya, Jaemin mengunci diri di kamarnya. Tak lama air asin (aer asin gak tuh 😗) menggenang di kedua matanya. Ia menjurkan sebelah tangannya untuk mengambil satu buah tissue. Mengusap kasar air matanya.
"EeoOMmAaA!!" -Jaemin
HIKSREETTT
SROTTTT
HIKSROTT
"Dahlah" -Jaemin