1.⬅️➡️

46 3 0
                                    

Bugh

Plakkk

"Akhh, ampun ibu, ampun rebeca akan nurut peraturan ibu, ampun Bu"

Eca tersungkur di samping pintu ruang tamu.

"Sudah berapa kali ibu bilang jangan dekat-dekat dengan dia, kenapa masih saja melawan"

Dengan wajah merah padam, tak segan nyonya zurta yashamartyo- Ibu Rebeca  melayangkan tangan padatnya pada tubuh kurus Eca.

"Ampun ibu, Eca janji nggak ngulangi lagi, Eca janji ibu"

Air mata sudah tak bisa keluar, setiap hari sudah Eca keluarkan karena kekerasan ibu-nya.

Srettt

Bughh

Dughh

"Ampun ibu, sakit Bu" memohon Eca. Tubuhnya di seret seperti karung beras yang penuh. Beberapa kali tubuh Eca terbentur dengan benda padat yang membuat suara nyaring dan siapa saja yang mendengar pasti merasa nyeri.

"Diam!, dasar anak tidak di untung sudah di beri tempat layak malah ikut anak dan kegiatan tak jelas diluar sana"

Tepat didalam kamar mandi yang tak pernah di pakai karena saluran air yang macet, pukulan kembali terdengar menggema menghiasi telinga Eca dan ibu-nya,

Plak

"Nurut sama ibu, jangan sekali-kali kau ulangi lagi ikut kegiatan yang tak jelas itu"

Akhh

Tarikan rambut terus menaut di jari ibunya sampai Rebeca mengaduh mendongak keatas tapi tidak dihiraukan.

"Sekarang kamu tidur disini, dan nikmati hukuman mu"

Zurta keluar mengunci kamar mandi dingin yang di tempati seorang anak sudah beranjak remaja dengan kesengsaraan setelah ayahnya meninggal.

***

Cerita pilu dari seorang anak yang bernama Rebeca mawar yashamartyo. Keluarga kaya raya yang tak pernah terhitung berapa aset dan kekayaannya. Jika saya menjadi anak yashamartyo mungkin saya bahagia, tapi tidak dengan Rebeca, dia tidak bisa menikmati kekayaan keluarganya,

Setiap hari harus dibandingkan dengan kakaknya yang penurut, jika sekali bentakan sudah keluar dari mulut ibu, kakaknya- Aurelie Jasmine yashamartyo akan menurut dan diam.

Eca meringkuk menepi di ruangan dingin dengan kramik berwarna biru senada dengan air yang menggenang di bak mandi. Semua kekesalan dia curahkan pada ruangan menggema ini.

"Ayahh Eca mau sama ayah saja" keadaan pilu menyelimuti hati, fikiran dan raga.

"Ibu disini jahat ayah, lihat tangan Eca lebam, ini semua gara-gara ibu ayah, hikshikshiks"
Pilu Eca mengadu pada ayahnya, seolah-olah sang ayah mendengarkannya.

Ayahnya meninggal seminggu setelah dokter memvonis pembulu darah di kepala tuan yashamartyo pecah. Zurta tidak terima, karena suaminya meninggal karena kenakalan Rebeca.

Karena itulah Eca di perlakukan kasar dan ibunya menjadi tempramen, padahal sebelumnya sangat penyayang dan sabar.

Waktu sudah pagi, Eca masih di kunci di kamar mandi rusak. Dia tetap bertumpu kepada dua kaki yang dilipat.

Brakk

Suara nyaring dan ngeri kembali terdengar di telinga Eca. Eca sudah biasa mendengar suara itu sampai pukulan pun sudah Eca rasakan di bagian Tubuhnya. Eca mendongak, ternyata ibunya yang membuka pintu dengan wajah dingin penuh amarah.

Berlawan ArahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang