"Lo pacar gue! Dan milik gue selamanya" Ucap lelaki itu memegang lembut dagu Reyna
"Kamu mau Reyna jadi milik kamu? Tapi, Reyna gak mau..." Tolak Reyna lembut menatap kedua manik mata cowok tersebut dan tak lupa bibir yang dimanyunin kedepan menanda...
Pagi hari, Reyna sangat bersemangat untuk berangkat ke sekolah. Ia sudah memakai seragam sekolah miliknya dan mendandan dirinya dengan sangat sederhana. Rambut yang dikuncir membiat Reyna semakin terlihat sangat anggun dan cantik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Pokus ke rambutnya geng. Jangan pokus keyang lain")
setelah puas dengan hasil dandanannya, Reyna turun untuk menemui sang kekasih yang sudah berteriak daritadi untuk segera turun.
"Bram gak sabaran" Celetuk Reyna sambil berjalan kearah Ray yang sedang menatap dirinya.
"Bram kenapa liatin Reyna gitu? Ada yang salah kah?" Tanya Reyna cemberut. Ia rasa, penampilannya sudah oke. Apakah bedaknya terlalu tebal? Em, sepertinya tidak. Karena ia hanya memakai bedak baby dengan porsi sedikit. Liptintnya terlalu banyak? Kayaknya enggak juga. Atau, roknya terlalu pendek? Reyna melihat kebawah melihat roknya diatas lutut. Apakah karena itu Ray melihatnya seperti itu?
"Bram! Ihh jangan liatin gitu! Serem tau!" Ucap Reyna jengkel.
"Bisa gak sih gak usah terlalu cantik? Ini juga. Rambut kamu kok dikuncir? Lihat tuh leher kamu keliatan" Protes Ray membuat Reyna gemas sendiri.
"Ihh apaan sih. Ini udah cucok kok. Ayok gass ngeungg ke sekolah. Entar telat lohh" peringat Reyna berjalan keluar Mansion Ray meninggalkan Ray dengan pikiran yang entah kemana.
"Hufft! Derita punya pacar cantik ya hitu" Gumam Ray menyusul Reyna keluar Mansion dan berangkat menggunakan mobil menuju sekolah.
*****
Sesampainya disekolah, murid-murid dibuat cengo dengan pemandangan yang tak biasanya. Yang biasanya Ray berangkat sendiri. Dan sekarang berangkat bareng CEWEK? Waduhh...
