Chapter 32

984 159 9
                                    

iyauda dobel apdet deh

enjoy bestie, mwa 💋 *geli

***

Kaiyo tertawa kecil melihat respon orang-orang dihadapannya. Lihatlah, bahkan seorang Tsukishima Kei memasang ekspresi cengo. Di samping Kaiyo, Keiji juga terlihat geli. Jelas sekali Keiji tertawa, Bokuto dengan wajah cengo sedang berdiri tepat di hadapannya.

"Shimazaki-san! Kenapa kau tidak pernah memberitahuku?!" tanya Shoyo spontan.

Kaiyo menghela nafas, respon Kisa juga kemarin begini saat tahu yang sebenarnya. "Ya sekarang aku sudah ngasih tahu, kan?" tanya Kaiyo balik. Shoyo memajukan bibirnya, "iya, sih. Tapi maksud aku bukan begitu...."

Di sisi lain, Bokuto mencak-mencak.

"Akaashi! Kenapa kau tidak pernah memberitahuku kau punya sepupu perempuan yang cantik, hah?!"

"Kalau aku beritahu, memang Bokuto-san mau melakukan apa?"

"Aku mau kenalan!"

"Kan sekarang bisa?"

"Bukan begitu Akaashi!" rengek Bokuto kesal. Konoha menelan ludah. "Gawat, kalau mood-nya turun, performanya saat bermain nanti pasti tidak maksimal." gumam Konoha.

Kaiyo yang mendengarkan gumaman Konoha tentang perdebatan tidak penting itu langsung mengerti. Akaashi pernah bilang jika kakak kelasnya yang bernama Bokuto ini agak moody. Hal itu kadang cukup merepotkan bagi tim mereka saat berlatih maupun bertanding.

Kaiyo menghela nafas.

Pasti berat jadi Keiji.

"Bokuto-san... Benar?" tanya Kaiyo, memutuskan membujuk Bokuto. Sekilas Kaiyo menatap Hinata dan Kageyama yang memasang ekspresi agak ngambek. Sekalian jelasin aja deh, batinnya.

Pemuda bongsor itu mengangguk pelan. "Bahkan suara kalian terdengar sama saat memanggil namaku." ucap Bokuto. Kaiyo berpikir sejenak. "Aku dan Keiji memang jarang bertemu. Kami berkomunikasi lewat ponsel, itupun cukup jarang. Terakhir kali kami bertemu adalah pada saat umurku 14 tahun, kemudian aku pindah ke Miyagi," ucap Kaiyo. "Mangkanya itu mengapa Keiji tidak pernah mengenalkan aku pada teman-temannya. Begitupula denganku. Itu sulit, karena aku dan dia jarang bertemu. Ini pertama kalinya dari aku umur 14 tahun." jelas Kaiyo. Sebenarnya tidak pertama kalinya, sih. Mereka pernah bertemu di toko kue, tapi biar cepat saja.

"Begitukah?"

"Iya. Nah sekarang kita sudah bertemu, kan? Kau mau berkenalan denganku?"

Mendengarnya, Kei kembali memasang wajah bete.

Bokuto menatap polos. "Kan tadi udah? Bahkan kamu tahu namaku dan aku tahu namamu, kan?" tanya Bokuto polos. Kaiyo menghela nafas lelah. Bokuto ini, adalah Hinata versi bongsor. Sama-sama polos. Bahkan kadang lebih polos.

"Yaudah... Kamu mau jadi temanku?"

"Ya mau dong!"

"Oke."

Kaiyo bisa mendengar suara helaan nafas lega dari Keiji dan Konoha.

"Yap, waktu break sudah habis." mewakili semua pelatih di sana, Ukai Keishin menghampiri mereka. Kaiyo lantas membungkuk, ia merasa tidak enak. "Sumimasen, sensei. Maaf aku menganggu waktu latihan kalian." ucap Kaiyo berterus terang.

Di luar dugaannya, coach Ukai tertawa. "Ah, itu tidak masalah. Kehadiranmu malah menyegarkan suasana. Apalagi untuk tim Karasuno." ujar coach Ukai dengan nada ramah. Kaiyo menegakkan tubuhnya. "Eh... benarkah?" tanyanya spontan. Coach Ukai mengangguk.

Salty Caramel ; (Tsukishima Kei x OC/Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang