Killa meringis kesakitan ketika ia menggeliat.
Matanya mengerjap beberapa kali. Kepalanya terasa begitu pusing.
Pandangan nya mengedar ke sekeliling nya. Tempat yang sangat asing. Malah yang lebih mengejutkan nya, ada seorang pria yang duduk bersebrangan dari tempat ia berbaring.
Pria itu menatap nya datar dan dingin. Dia hanya diam melipat tangan di depan dada dan duduk memangku kaki kiri dengan kaki kanan.
Dimana aku? Siapa pria ini? Apa dia salah satu orang suruhan william untuk menangkap ku? Aku tidak boleh gegabah tetap lah tenang dan waspada!
"Dimana aku?" Ucap Killa sambil memegangi kepalanya. Bersandiwara layaknya gadis polos. la harus memastikan jika pria itu tidak memiliki niat buruk terhadapnya.
Pria itu menghela nafas lelah. "Seharusnya nya aku yang bertanya kepadamu? Apa yang kau lakukan di hotel ini? Dan mengapa orang-orang tadi mengejar mu? Terlebih luka tusuk itu sangat dalam, bisa saja ini menjadi kasus penyerangan! Jika kau mau melaporkan nya kepada pihak kepolisian!"
"Marvin Louis?" Nama itu keluar dari mulut Killa membaca bingkai gambar yang tergantung di dinding tepat di belakang pria itu duduk.
"Benar, aku Marvin Louis pemilik dari hotel ini!" Sambung Marvin mengiyakan ucapan Killa.
Seketika itu juga Killa merasa tenang.
Ternyata pria dihadapan nya itu tidak memiliki hubungan terhadap William, pria yang hendak membunuhnya tadi.
"Jelaskan sekarang? Atau kau mau aku memanggil polisi? Aku tidak punya banyak waktu untuk menunggu mu melamun seperti itu!" Lanjut Marvin mengangkat ponsel nya. Mengancam akan menelpon polisi.
"Tidak-tidak! Jangan laporkan hal ini kepada polisi, aku mohon plis! Aku akan menjelaskan nya padamu!" Killa menyatukan kedua telapak tangan nya memohon agar Marvin tidak benar-benar melakukan yang dia bilang.
Sial!
Alasan apa yang akan aku katakan padanya. Pria ini seperti nya sangat pintar, sangat susah untuk mengelabuinya!
"Apa yang kau pikirkan? Apa kau sedang merencanakan sesuatu?" Marvin menjentikkan jari didepan wajah Killa. Membuyarkan lamunan gadis itu.
"Hah? Tidak-tidak! Aku tidak memiliki niat buruk atau merencanakan sesuatu!" Ucap Killa berusaha untuk sepolos mungkin. Untuk mendapatkan simpati dan kepercayaan Marvin.
"Sebenarnya mereka adalah orang-orang suruhan mantan-pacar! Iya mantan pacarku!" Killa berkata asal.
"Mantan pacar?" Marvin mengernyit.
"I--iya! Dia menyuruh orang-orang itu untuk menculik ku!" Killa memalingkan wajah nya menghindari tatapan mata Marvin.
"Menculik mu? Untuk apa?"
"Untuk, untuk menikahi ku dengan paksa, aku sungguh tidak ingin pernikahan seperti itu! Aku sungguh takut hiks hiks! Dia tidak membiarkan diriku untuk hidup jika aku tidak mau menikahinya!" Killa bersandiwara dengan menangis. Air mata nya yang keluar seperti nyata. Raut wajah nya benar-benar di buat senyata mungkin. Hebat sekali!
Tetapi Marvin masih menatap nya datar tidak berekspresi. Ada apa dengan gadis ini? Apakah yang dia katakan itu benar? Tapi bagaimana bisa dia mendapat kan luka itu?
Marvin sedikit tidak percaya terhadap ucapan Killa. Karna dia merasa ada sesuatu yang menjanggal dari cerita gadis yang berada di hadapan nya itu.
"Lukamu? Bagaimana bisa kamu terluka seperti itu?" Tanya Marvin penasaran.
"Hah? Luka ini! Luka ini tidak sengaja ketika aku berusaha lari dan kabur, aku menabrak sebuah nakas yang ternyata di atas nya ada sebuah pisau! Dan pisau itu akhirnya mengenai ku!"
Sangat mustahil! Pikir Marvin gadis ini seperti sedang berbohong. Marvin bisa merasakan nya, tetapi raut wajah dan tangisan gadis itu begitu nyata terlihat.
Killa melirik sekilas Marvin yang terlihat masih kurang percaya dengan sandiwaranya. Ia menjadi bingung harus seperti apa? Pria di hadapan nya itu sangat susah untuk di tipu. Mau tidak mau dia harus melakukan aksi terakhirnya.
"Hiks...hiks...plis tolong aku...aku tidak mau menikah dengan nya, aku begitu takut, aku tidak sanggup jika harus menjalani hidup dengan pria seperti itu....sungguh menakutkan....hiks hiks hiks....." Killa menangis menjadi-jadi. Air mata buaya nya kini terasa sangat nyata.
Killa terjebak oleh permainan nya sendiri. Ia kembali teringat bagaimana kisah hidup nya bersama sang adik yang begitu miris. Air mata yang keluar itu adalah air mata kesedihan nya yang nyata.
Marvin masih menatap gadis itu dengan lekat. Entah kenapa dia merasa ikut sedih melihat tangisan terakhir gadis itu begitu menyentuh.
Aku rasa aku bisa memanfaatkan gadis ini! Dia juga membutuhkan pertolongan ku, jadi apa salah nya jika aku juga meminta satu hal kepadanya! Pernikahan ku dan Reghata harus di batalkan, aku tidak mau menikahi nya jika harus menyakiti hati Gavin!
Sudut bibir Marvin tertarik sedikit. Dia sudah memiliki rencana di dalam kepalanya. Gadis itu akan dia jadikan alasan pembatalan pernikahan nya dengan Reghata.
Reghata wanita cantik yang di jodohkan kepadanya. Tetapi karena sang adik yang juga mencintai calon istrinya itu. Marvin memutuskan untuk mundur dan meminta Gavin menggantikan dirinya menikahi Reghata. Dan Killla, akan dia manfaatkan untuk membatalkan pernikahan nya dengan Reghata.
🌹Jangan lupa vote dan commentnya.🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Cantik Kesayangan CEO
Aksi🌹Harap bijak dalam memilih bacaan, karena cerita ini mengandung adegan dewasa dan kekerasan, dibeberapa episode ! ! 🌹 BRUK. Seorang wanita cantik dengan pakaian yang bersimbah darah berlari masuk kedalam lift di sebuah hotel bintang lima. Tak seng...