Gara-gara Stella Jeruk

91 9 0
                                    

"Hyung, you okay?" Sampai di parkiran dekat sekolah, keduanya melepaskan seatbelt dengan wajah Minhyun yang kemerahan serta abdomen Hyunbin yang sedikit membesar. Sialnya, Hyunbin cukup takut untuk bertanya alergi atau hal yang harus dihindari seniornya ke entahlah-siapapun-teman-dekat-Minhyun-selain-Jonghyun.

Tetapi semakin banyak jumlah street food yang mereka jumpai di pinggir jalan dan dimakan lelaki Hwang yang lebih banyak poin kekalahan menghitung, semakin merah pula wajahnya. Ia kira Minhyun sudah terlalu nyaman dengannya tapi ketika warna merahnya tidak hanya menetap di pipi dan mulai menjalar, dia terlalu panik untuk tidak berpikir membawanya ke rumah sakit dan justru berhenti di klinik kecil dekat sekolah.

"Aku-" Minhyun menutup mulutnya, berusaha menahan rasa mual yang mendera karena terlalu lama di mobil bersuhu dingin dengan bau pengharum yang tidak familiar di indra pembaunya. Belum lagi kekalahan mutlak membuatnya berakhir harus makan sisa es krim dicampur sambal yang kata adik kelasnya, rasanya sama luar biasanya dengan campuran kentang goreng dan es krim. "-Baik. Uhuk!"

"Apa kita tidak usah kembali ke sekolah saja ya?" Meskipun beruntung sekali kalau aku bisa menggendongmu dari sini ke sekolah. "Nanti aku antarkan surat keterangan sakit ke sekolah. Sekarang masih bisa berdiri atau perlu kubantu, hyung?"

Minhyun menggeleng, masih menutupi mulutnya. "Kau punya air putih?" Hyunbin mengangguk, mengira kakak kelasnya ini perlu dorongan air untuk meminum obat hariannya atau apapun. Melihat kulit sehat namun pucat, melebihi Hyunbin yang merawat kulit karena pekerjaannya, hanya ada beberapa kemungkinan yang bersemayam di kepalanya.

Dia membuka tutup botol yang selalu ia bawa ke set pemotretan lalu membantu Minhyun menengadahkan kepalanya agar lebih mudah menelan air tanpa tersedak. Kali ini tidak ada bantahan atau tepisan tangan dari yang lebih tua, sadar akan kondisinya yang sedikit merepotkan.

"Terima kasih tapi kalau kau mengira aku penyakitan, sama sekali tidak benar," Pemilik marga Kwon ini beringsut mundur mendengar nada celaan di dalam suara halus Minhyun. Sudah sembuh nih? Buset, mode meng galaknya udah balik aja. 

Lelaki itu menarik kasar pengharum mobil berbahan plastik yang menggantung di spion. "Kau berniat membunuhku? Seleramu buruk sekali untuk ukuran model. Sudah berapa orang yang naik mobilmu?" Lalu menghempaskan isi gel berwarna orange yang masih tersisa banyak disana ke arah lawan bicaranya.

Hyunbin yang kembali mengkerut akibat takut malah cukup bodoh untuk mengira kalau wakil ketua ini cemburu karena masih bisa mencium bau parfum orang lain meskipun sudah ada aroma jeruk favoritnya di dalam mobil dan sekarang ia jadi berniat menggodanya lagi.

"Mobil ini masih baru kok jadi penumpangnya cuma manager dan keluargaku aja. Apalagi aku baru punya SIM, hyung," Matanya mengerling jahil. "Apa itu artinya hyung mau terus naik mobilku agar tidak ada yang naik selain kamu? Aku tidak keberatan antar jemput-"

"Bukan, aku kasian dengan mereka karena harus terjebak bersamamu ditambah bau pengharum mobilmu," semburnya cepat. "Gila. Aku yang awalnya kepanasan harus bolak balik turun mobil jadi makin pusing mencium baunya."

"Hah?" Si model ternama tersebut tidak cepat tanggap dalam merespon padahal baru kali pertama ia mendengar nada suara Minhyun yang sedikit naik. Belum, belum sampai ke tahap marah murka seperti dulu. "Apa karena makanan kita daritadi campur aduk panas dingin rasanya ya?"

Helaan nafas berat terdengar sampai ke telinga besar Hyunbin. Pada akhirnya, Minhyun kembali diam dan membuka pintu mobil perlahan-lahan. Sepertinya dia kekenyangan karena aku juga tidak biasa makan banyak jadi malah kelihatan bodoh untuk berpikir lebih. Padahal kan dia harus menjaga berat badannya.

Hyunbin mengikuti dan tak lupa mengunci mobil, tentu dia ingat untuk berlatih basket lagi hari ini. Minhyun yang dulu pernah mengingat jadwal eskulnya hanya diam saja diikuti dari belakang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

truth -minhyunbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang