Nggak mau pacaran, nggak mau nikah.
Tapi kepengen uwu-uwuan dan romantisan. Gimana tuh?🐈🐈🐈
Berbelanja sembako dan sebagainya sudah, membeli tempat tidur baru lengkap dengan bantal, guling, seprei, dan selimut untuk Purple juga sudah. Dan sekarang, Purple dan Jeff nonton drama bersama di tempat tidur milik Purple yang serba warna ungu tua.
Hari juga sudah malam, tak ada waktu untuk menonton di siang dan sore hari karena sibuk merapikan tempat tidur baru untuk Purple. Padahal Purple ingin sekali membersihkannya langsung sekali kedip dengan sihirnya, namun sayangnya Jeff malah melarangnya. Karena katanya akan lebih seru jika membersihkannya bersama-sama tanpa sihir. Dan untung saja, tetangga Jeff si Vino dan sekeluarga itu tidak ada di rumah. Jika ada udah pasti bakalan digosipin sekomplek.
Terlihat Jeff dan Purple sama-sama berbaring bersama. Jeff yang memegang hpnya sedangkan Purple yang dengan santai melihat layar tersebut. Mereka berdua sama sekali tidak sadar kalau sekarang mereka sangat dekat, begitu dekat sampai napas keduanya sama-sama terdengar.
"Apa kau nggak capek baca artinya di bawah? Aku aja sampe lihat atas bawah," ujar Purple.
Jeff yang mendengarnya hanya terkekeh kecil.
Kini Purple tak begitu fokus lagi pada drama yang ditonton, sekarang yang ia fokuskan adalah kedekatan ini. Kenapa ia baru menyadarinya?
Napas Purple seakan tertahan, pipinya memanas, dan perutnya terasa terombak-ombak. Sekilas ia menatap Jeff yang begitu dekat, wajah serius Jeff pada layar membuat Purple merasa lega karena lelaki itu sama sekali tak menciduknya seperti tadi pagi.
Ingin sekali memindahkan kepalanya yang sedari tadi terus tersandar di bahu Jeff, namun saat ingin memindahkan, sama sekali tak bisa, bergerak saja sudah kaku rasanya.
Entah apa yang Purple teguk, terasa kering dan bibirnya sedikit memucat.
Sayangnya suara yang Purple teguk itu terdengar oleh Jeff. Jeff merendahkan volume hpnya. "Kenapa? Padahal nggak ada adegan yang aneh lho di sini? Yang aneh udah kelewat beberapa menit tadi."
"Apa sih!" Kali ini Purple bisa menggerakkan badannya, rasa kakunya sudah berkurang. Dengan cepat ia ganti posisi baringnya dengan menghadap ke samping, lebih tepatnya membelakangi Jeff. Dalam diam ia menghela napas lega.
Tanpa menoleh Jeff bertanya, "Kau nggak mau lanjut nonton?"
"Nggak, aku ngantuk."
Jeff yang mendengarnya pun berhenti menonton. Ia mematikan hpnya lalu bangun dari rebahannya. Kini Jeff menatap ke arah Purple yang menghadap ke arah samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cat Angel
FantasyJeff Saputra, seorang lelaki nakal dan dicap berandalan sekolahnya. Namun tak disangka, keganasannya menghilang ketika bertemu dengan seekor kucing. Jeff benci kucing, bukan karena kucing itu menjijikkan, tetapi Jeff alergi terhadap kucing. Jika Jef...