MAKAN MALAM

33 1 0
                                    

Dress baru cek

Rambut ok cek

Muka glowing cek

Kulit mulus cek

Ketek wangi cek

Sempurna seperti kata pesulap yang akhir-akhir ini sering muncul di tv.

Dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya,Vallen melangkah memasuki restoran mewah itu.WOW...satu kata cukup mewakili apa yang terpampang jelas di mata Vallen.Semuanya terlihat begitu indah.Dari interior sampai design restorannya terlihat begitu cantik dan elegan.

Ini kali pertama bagi Vallen memasuki restoran mewah sekelas sultan ini.Rasa minder pun sempat dia rasakan.Dia takut jika nanti orang-orang memandangnya rendah.Meski menurutnya penampilannya sempurna tapi jika disandingkan dengan orang-orang berduit seperti mereka,apalah dia.

Untungnya perasaan itu begitu saja hilang begitu sebuah tangan besar menggenggam tangannya erat.

ARIS...

Pemilik tangan itu.Rasanya masih sama seperti dulu,hangat dan menenangkan.Vallen tersenyum bahagia mendapat perlakuan manis itu.

"Terima kasih,"bisik Vallen sambil mengeratkan pegangan tangannya.

"Sama-sama,"balas Aris dengan senyum lebar.

Aris menarik satu kursi begitu mereka sampai ke meja pesanan,mempersilahkan Vallen duduk terlebih dahulu.Dengan senang hati Vallen pun menurut.

Aris menyodorkan buku menu ke arah Vallen."Kamu mau makan apa?"

Mata Vallen terbelalak lebar begitu membuka buku menu.Tak salahkah ini?apa memang matanya sedikit rabun karena silau akan ketampanan irang di depannya ini.

"Kenapa?"tanya Aris yang melihat Vallen mengerjapkan mata.

"Ini seriusan?"gumam Vallen lirih.

"HA?"

"Ini."Vallen menyodorkan buku menu kemudian jarinya menunjuk pada harga makanan.

Aris malah terkekeh."Sekali-kali nggak pa-pa dong kita cobain makanan anak sultan."

"Tapi sayang duitnya,"kata Vallen lirih karena malu kalau sampai ada orang yang dengar.

"Duit bisa dicari lagi,"jawab Aris dengan entengnya.

Vallen mendengus kesal mendengarnya.Bagaimana bisa dia bicara seenteng itu.Padahal harga satu porsi makanan disini setara dengan dia kerja satu minggu di kantornya.Tahu begini dia minta mentahannya aja,kan lumayan.

"Udah,jangan cemberut gitu dong.Nikmati aja apa yang sekarang kamu dapatkan.Harusnya kamu bahagia aku bawa kesini.Selain suasana yang mendukung serta makanan yang enak,kamu juga ditemani cowok ganteng lo."

"Siapa?Kamu?"

"Siapa lagi."Aris menunjukkan wajah songongnya yang disambut dengusan keras oleh Vallen.

"Ha...ha..."

Aris tertawa,melihat respon Vallen.Ternyata Vallen masih sama seperti dulu.Gengsinya itu lo nggak ilang-ilang.

Sementara Vallen terpana melihat tawa Aris.GANTENG...jelas itu yang terlintas di otak Vallen.Bahkan lebih ganteng Aris yang sekarang daripada yang dulu.

Ya iyalah apapun itu kalau udah jadi mantan baru terlihat  berkilaunya.gagal move on deh kalau begini terus.

"Len....halo!"

Aris melambaikan tangannya di depan muka Vallen.

"Eh...iy..iya."Vallen tersentak kaget.

"Kok bengong?mikirin apa?"

"E...enggak kok,"jawab Vallen gelagapan.

"Ya udah sekarang kamu pesen.Mau yang mana terserah kamu."

"Tap..."

"Plis,jangan nolak.Biarin aku sedikit menebus kesalahanku di masa lalu.Aku dulu yang bodoh,aku yang tak pernah memberikanmu kejutan.Aku yang hidup dalam duniaku sendiri sampai lupa kalau ada pacar yang harus aku bahagiakan."

Blus..pipi Vallen seketika memerah mendengar ucapan Aris."Aaaaaa....so sweet banget nih mantan aku,"teriak Vallen yang hanya dapat di ucapkan di dalam hati.Kalau nggak ingat ini tempat umum pasti deh Vallen sudah loncat-loncat kegirangan.

"Sudah sekarang makan.Nikmati kebersamaan kita malam ini.Anggap aja ini kencan kita yang tertunda dulu."

"Alamak,jantung gue jedag-jedug pesta ria."

😁😁😁

Selamat  baca....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PLEASE,MOVE ON!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang