Kelas 12 sedang jam kosong, karena guru-guru sedang mengadakan rapat tentang ujian semester yg sebentar lagi akan tiba.
Ting!
08xxxxxxxxxx
Temuin gue di rooftop sekarang- AninShani mengerutkan keningnya. Bagaimana bisa Anin mendapatkan nomor telfonnya? Ntah lah tapi Shani curiga ini pasti ada hubungannya sama Gracia. Lalu Shani segera berlari menuju rooftop.
Shani sudah tau ternyata Anin adalah mantan Gre, Shani juga tau Anin masih saja mengejar-ngejar Gre. Shani juga sedikit tau tentang Anin, termasuk tempat tinggal, kelas dan jurusan yg Anin ambil.
Ternyata level stalking Shani melebihi agen FBI."Dasar mantan." Batin Shani
Dua wanita terlihat saling memandang dengan tatapan yg menunjukan perang akan di mulai.
"Ngapain lo nyuruh gue kesini?"
"Tinggalin Gre!!!"
"Maksud lo?."
"Putusin Gracia." Ucap Anin sedikit menekankan kata-katanya.
"Kalo gue ga mau gimana?." Tanya Shani menantang sambil melipat kedua tangan nya di dada.
"Gue bakal rebut secara paksa."
Lalu Shani mendekat ke arah Anin dan berbisik.
"Rebut aja kalo bisa" lalu Shani tersenyum smirk dan berbalik badan untuk meninggalkan Anin yg tampak geram.
"Lo ga pantes buat Gre, lo udah selingkuh di belakang Gre! Lo liat aja! gue bakalan ngasih tau Gre apa yg lo lakuin di belakang Gre!." Ucap Anin sedikit berteriak namun Shani tetap melanjutkan langkahnya.
"Bodo amat." Jawab Shani sambil terus melangkah.
Tiba-tiba ucapan Anin selanjutnya membuat kaki nya gemetar.
"Gue udah tidur sama Gre, sekarang lo paham kan kenapa gue ga bisa lepasin Gre?." Ucap Anin ini mampu membuat badan Shani kaku dan mematung.
Shani memejamkan matanya mencoba untuk tidak terpengaruh sama ucapan Anin.
"Gak mungkin" batin Shani
Kemudian Anin terduduk menangis di belakang Shani.
"Gue cinta banget sama dia Shan, gue udah ngasi semua yg gue punya ke dia, gue -gu-e ga bisa sama sekali lupain dia." Ucap Anin sambil terisak.
Shani kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan rooftop sekolah itu. Saat menuruni tangga ia berlari ke arah kamar mandi dan langsung masuk ke dalam salah satu toilet dan terduduk. Ternyata air matanya sedari tadi menetes-netes. Ia terus mengusap air matanya.
Skip.
"Gue harus percaya sama Gre, Gre ga mungkin kaya gitu kan." Batin Shani sambil menutup mulutnya agar suara tangisannya meredam."Rilex Shan." Shani mencoba menarik nafas dalam-daam dan membuangnya, lalu ia mengusap air matanya. Ia merapikan bajunya dan berjalan keluar dan mencuci muka nya.
Namun ia terkejut ternyata Bebi sedang mencuci tangan di sana. Beby melihat pantulan wajah Shani yg terlihat habis menangis dan ia pun segera berbalik menatap Shani.
"Lo abis nangis? Siapa yg bikin lo nangis? Gre nyakitin lo ya?." Tanya beby beruntun.
Shani hanya menggeleng sebagai jawaban. Beby langsung menarik Shani ke dalam pelukannya. Dan tangisan Shani pun semakin tumpah di pelukan beby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Sekolahan ( END ) ✔️
DiversosCerita ini hanya karangan belaka! Ini mengandung unsur GxG, please yg homophobic atau yg gak suka di skip aja✌️