Ngunduh Artha

76 0 0
                                    

Diceritakan via twitter oleh: SimpleMan

thread ini ditulis beradasarkan pengalaman saya pribadi, menjadi saksi seseorang yg melakukan pesugihan, berhasil menjadi orang yg begitu kaya raya, namun, semua lenyap ketika dia mulai tidak dapat menepati janjinya pada sosok yg dia permintai.

karena saya juga sedang bekerja malam, jadi saya akan tulis sewaktu-waktu ya. namun, yg pasti dalam waktu dua hari ini thread ini akan selesai, jadi buat yg tidak sabar menunggu bisa dibaca dua hari lagi.


tidak ada satu pun manusia yg pernah mau atau sudi terjebak di dalam jurang kemiskinan, hal itu juga yg dirasakan oleh Mantono, seorang pria paruh baya yg kesehariannya hanya menjadi buruh kapas, dimana, hasil jerih payahnya bekerja tak pernah bisa menutupi tanggungan keluarganya

sudah berpuluh-puluh tahun, bahkan sampai Mantono berkepala empat namun tak ada yg berubah dari kehidupannya, setiap hari, beliau pasrahkan hidup dari uang berhutang kepada para tetangga dan kawan-kawan yg juga sama susahnya, singkat cerita hal ini menyadarkan beliau.

menyadarkan beliau, bila terlahir miskin benar-benar suatu kehinaan yg tidak lagi bisa dia terima, suatu hari, sejak hari itu, isteri dan ketiga anaknya, tak lagi melihat Mantono pulang. pria itu seakan lenyap begitu saja. tak ada tetangga mau pun kawan yg tahu perihal di mana-

keberadaan pria paruh baya ini, hal itu, membuat keluarga Mantono semakin sulit, karena dia menghilang begitu saja, tak kunjung muncul, sehari-sampai berbulan-bulan tanpa ada satu pun orang yg tau, sampai pihak keluarga mulai pasrah, tak tau lagi harus mencari kemana pria stu ini

lambat laun, kabar hilangnya Mantono mulai meredup, tertutupi oleh sebuah tragedi misterius yang menimpa seorang pemuda yg tiba-tiba lenyap, hilang, di-telan sungai ketika dia menceburkan diri untuk mandi di siang bolong, berita ini, sontak menggemparkan seisi desa.

saya yg masih duduk di bangku smp, setelah mendengar perihal berita ini ikut berlari, menuju ke tempat kejadian dimana waktu itu tepi sungai sudah ramai dipenuhi oleh warga desa yg penasaran, bagaimana kejadian tragis ini bisa terjadi.

saya mendekat, berbaur dengan yg lain.

saya mencoba memasang telinga rapat-rapat, guna mencuri dengar kronologi kejadian ini bermula, rupanya, korban tenggelam adalah seorang pemuda dari desa sebelah, bila ada yg ingat dengan lokasi tempat tinggal saya, desa ini ada di barat pabrik gula.

korban datang bersama dua kawannya, awalnya, niat mereka datang ke sungai adalah untuk melepas penat, menikmati semilir angin setelah pulang dari sekolah, namun, cuaca yg panas saat itu membuat salah satu dari mereka mengajukan ide untuk menceburkan diri ke sungai, berendam mandi

karena arus sungai yg saat itu cukup deras membuat dua kawannya ragu, dan berkata bila itu bukan ide yg bagus, merasa bahwa dua kawannya ini pengecut, si pemuda ini melepas pakaiannya, tanpa berkata apa pun, tiba-tiba dia langsung melompat menceburkan diri ke dalam sungai.

melihat tingkah sinting si pemuda rupanya tak membuat kedua sekawan ini khawatir karena ia tahu bila pemuda yg baru saja melompat itu adalah salah satu dari anak yg pandai dalam berenang, mereka pun tertawa sembari menunggu kemunculan si pemuda itu dari kedalaman air di sungai.

awalnya, semenit, lalu dua menit, pemuda itu tak kunjung muncul dari dalam sungai, merasa mereka sedang dikerjai, dua kawan ini melempar batu-batu kecil sembari mengatakan bahwa mereka tidak akan tertipu dengan sifat jahilnya kali ini, tetapi, waktu terus berlalu, hingga-

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 31, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ngunduh ArthaWhere stories live. Discover now