[Warn!]
Little bit mature.
.
.
.
-----[Batas Awal]-----
.
.
.
.Jisung menghela nafas sejenak, sebelum akhirnya ia mengangguk mengiyakan ucapan Minho barusan mengenai Jeongin yang sebenarnya adalah Ayah kadung dari Anna.
"Itu bener, J-jeongin emang ayah biologis dari Anna." Aku Jisung sembari meremat bungkus makanan yang ia pegang.
Minho melihatnya, melihat bagaimana wajah Jisung yang terlihat ketakutan, kesal dan kecewa itu. Minho tau, pasti rasanya begitu menyakitkan harus mengingat orang yang sudah menghancurkan hidupmu.
Minho paham, hingga akhirnya tak lama ia memegang lembut tangan Jisung, mengelusnya serta mencium punggung tangannya untuk menyalurkan rasa tenang pada pemuda manis itu.
Lelaki itu tersenyum manis kearah Jisung, yang mana membuat Jisung tersipu malu di buatnya.
"Gapapa, gak usah terlalu di pikirin. Gue cuman mau tau aja, karna dengan gue tau semua masa lalu lo, itu bakalan bikin gue selalu ngejagain dan ngelindungin lo dari orang-orang yang pernah nyakitin lo dulu." Ujar Minho dengan nada tulusnya.
Hati Jisung menghangat.
Sudah lama dirinya tak merasakan perasaan seperti ini dari orang lain. Selama menjalani hidupnya menjadi jalang, hanya kata-kata hinaan yang ia dapat, namun dengan hadirnya Minho dirinya merasa kembali di hargai.
Bolehkah Jisung berharap pada Minho?
"Makasih kak...gue bener-bener ngerasa beruntung bisa kenal sama lo gini.."
Lagi-lagi Minho tersenyum. "Gak perlu bilang makasih, itu udah jadi tugas gue kan sekarang. Lo jadi tanggung jawab gue, jadi kalo ada apa-apa yang terjadi sama lo, gue yang bakalan maju paling depan. Paham?"
Jisung mengangguk. "Paham kak."
"lanjutin makan lo, bentar lagi kita sampe rumah."
🥀🥀🥀
Jisung kini sudah berganti pakaian, pemuda manis itu hanya mengenakan kemeja yang agak kebesaran di tubuhnya itu, tanpa menggunakan bawahan.
Jangan tanya kenapa Jisung memaki baju seperti itu, karna memang sudah menjadi kebiasaan untuk Jisung mengenakan pakaian seperti ini jika hendak tidur.
Dan lagi, sebenarnya ada alasan terselubung di balik niatnya kali ini.
Jisung berjalan keluar menuju ruang makan, niat awal ingin membuat kopi untuk dirinya, namun matanya justru melihat Minho yang sedang terduduk di sana ditemani oleh laptopnya.
Sepertinya lelaki itu masih mengerjakan urusan pekerjaannya.
"Kak Minho? Belum tidur?"
"Belum, lagi ngecek laporan dari Seungmin sama Bangchan dulu." Jawab Minho tanpa mengalihkan atensinya dari laptopnya tersebut. "Lo sendiri gak tidur sung?"
"Gue belum ngantuk sih."
Setelahnya, Jisung berjalan menghampiri meja pantri, pemuda itu hendak membuat kopi untuk dirinya.
"Kak, mau di buatin kopi gak? Gue mau buat Kopi nih, biar sekalian."
"Boleh sung."
Jisung mengangguk, segera saja ia ke meja pantri, membuat kopi dengan bantuan mesin kopi milik Minho.
Hanya butuh waktu 10 menit, kopi yang di buat telah jadi. Segera Jisung membawa kopi miliknya serta Minho ke meja makan disana.
"Ini kak, kopi punya lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Workaholic || Minsung
Fanfiction[Minho ft. Jisung] Seorang workaholic seperti Minho apakah apakah bisa jatuh cinta dengan seseorang? Tentu bisa.... Tapi bagaimana jika ia justru jatuh Cinta pada seorang sugar babynya sendiri? Hmm, sepertinya ini akan membuat teman-teman Minho menj...