I'm Yours

554 37 7
                                    

⚠︎⚠︎⚠︎⚠︎

.
.
.
.
-----[Batas Awal]-----
.
.
.
.

Dengan tak sabarannya Minho segera menarik tengkuk Jisung, mencium bibir tipis nanti manis milik pemuda tersebut dengan terburu-buru dan penuh nafsu.

Jisung yang mendapat serangan tiba-tiba dari Minho, tentu tak mampu menahan rasa keterkejutannya. Sebisa mungkin Jisung mengimbangi ciuman dari Minho, meskipun akhirnya ia juga yang kalah.

Jisung pikir Minho hanyalah sosok pria yang hanya mementingkan pekerjaan ketimbang sex seperti ini. Tapi persepsi nya salah, meskipun Minho workaholic, tapi lelaki itu adalah sosok good kisser.

Baru kali ini Jisung kualahan mengimbangi ciuman lawan mainnya, biasanya ialah yang paling bisa mengendalikan ciuman dari lawannya.

Satu menit lebih mereka habiskan untuk berciuman, saling melumat dan menghisap dengan rakusnya. Jisung mencoba mendorong bahu Minho, berusaha melepaskan pagutan keduanya karna dirinya membutuhkan pasokan udara kali ini.

Dengan sedikit tak rela, Minho menjauhkan dirinya, melepas ciuman intensnya hingga menciptakan benang Saliva diantara bilah bibir keduanya.

Jisung terengah, wajahnya memerah padam serta mata bambi nya nampak sayu menatap Minho. Dan rasanya itu benar-benar akan membuat Minho lepas kendali kali ini.

Untuk malam ini, Biarkan Minho melepaskan insting liarnya pada Jisung.

Tanpa menunggu aba-aba lagi, Minho kembali menyerang Jisung. Bukan di bibir, melainkan di perpotongan leher Jisung yang terekspos itu. Dijilatnya dan di hisapnya leher putih jenjang milik Jisung hingga membuat Jisung mendesah.

Ruam keunguan mulai tercetak jelas disana, hasil karya dari kerakusan seorang Lee Minho.

"Eunghh—kak Minho! S-stophh ahh!"

Jisung berusaha menjauhkan kepala Minho dari lehernya, karna sungguh jika mereka nanti akan bercinta, Jisung tak ingin bila harus bercinta disini.

Seakan tersadar, Minho mulai menjauhkan dirinya dari Jisung, menatap Jisung dengan tatapan yang berbeda dari sebelumnya, seolah seperti merasa bersalah.

"S-sorry Ji, gue hampir lepas kendali."

Jisung sedikit terengah, lantas ia kembali menatap dia obsidian milik Minho. Awalnya Minho pikir, Jisung akan marah kepadanya karna sikapnya ini, namun ia salah.

Jisung justru tersenyum lembut padanya, di elusnya lembut rahang tegas Minho lalu sedikit mendekatkan dirinya pada yang lebih tua.

"Santai kak, gue gak masalahin. Tapi kalo emang lo se-horny itu, mending kita mainnya jangan disini kak, gue gak nyaman. Ayo kita lakuin di kamar lo aja...gimana?" ujar Jisung sembari menggesekan ujung selatannya dengan Minho.

Minho sedikit mendesis, namun ia mengernyit bingung sebelum menjawab ucapan Jisung.

"Ji, lo serius?"

"Apa muka gue kurang serius Dimata lo?"

Minho berpikir sejenak, dirinya memang membutuhkan Jisung saat ini untuk menyalurkan hasratnya. Tapi ia tak mungkin melakukannya tanpa persetujuan si manis.

"Lakuin aja kak Minho, i'm yours.."

Bagai sebuah sihir untuk Minho, lelaki itu segera membawa tubuh mungil Jisung kearah kamarnya dan melanjutkan kembali kegiatan mereka.

🥀🥀🥀

Keduanya kini sudah benar-benar full naked diatas kasur King size milik Minho. Lelaki berhidung bengir tersebut sedari tadi terus melakukan foreplay pada si manis.

Mr. Workaholic || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang