"Apa aku sudah mati?", "apa aku masih hidup?", lalu siapa aku ini, dimana aku berasal, lalu siapa orang yang bersamaku, selalu menyiksaku, aku di tampar, dipukul kepalaku berdarah, di tusuk dengann jarum pentul di bagian telapak tangan ku, di siram air selokan, "ahh teryata ibu", sudah lama sekali ya bu aku tak mengingat mu, dengan semua kejadian ini aku sepenuhnya melupakan siksaan mu bu, hahahaha mengelikan bukan, ahhh aku jadi teringat perkataan mu sebelum ibu mati di makan para zombie yang lebih mulia dibandingkan dirimu.
"dion tolong ibu nak, dioooon ajing tolong gw, dasar anak ga guna, aargghhh" (mati di hadapan dion)
Aku hanya duduk diam melihat mu mati, hati ku merasa lega saat kau mati, terlepas dengan siksaan yang kau berikan semenjak umurku 12 tahun, aku masih menyayangimu saat umur ku 1 sampai 11 tahun, karna saat itu aku masih bodoh, yang mengharapkan kasih sayang dirimu.
Bodohnya aku mengharapkan itu dari ibu, sedangkang ibu orang yang paling membenciku.
"Apa aku sudah mati sekarang?", "tewas di tangan para zombie?", sudahlah yang penting aku merasa sangat tenang untuk saat ini, kilasan masa lalu, saat hari dimana zombie mulai merusak system manusia tepatnya 14 Desember 2019, beberapa tahun yang lalu tepat di hari ulang tahun ku.
Saat itu sore hari tepat pukul 14.00, aku yang menunggu angkot, ya rumahku di daerah kemang, aku hidup bertiga dengan ibu dan kaka perempuan ku, yaah jika kalian bertanya dimana ayahku dia meninggalkan ku ketika aku dilahirkan dengan alasan yang tak jelas, aku berkerja sebagai pelayan cafe di daerah cipete lokasi yang tak jauh dari rumahku, setelah pulang sekolah aku bekerja, keluarga kami miskin, ibu ku menyuruh ku bekerja agar dia bisa bersenang senang dengan kaka ku, ke maal,liburan, yang aku syukuri aku mempunyai kecerdasan, aku mendapatkan beasiswa di sekolahku, ngomong-ngomong jalanan sedikit macet hari ini, akhirnya aku sampai di rumahku.
Jam : 19 : 00
Lokasi : Rumah dion, ruang keluarga
"apakah ibu sudah tidur, apa dia sedang menunggu ku untuk menyiksaku" (depan pintu rumah)
Aku masuk kerumah ku aku terkejut, ibuku dan kakaku membuat kejutan ulang tahunku, aku tak percaya.
"selamat ulang tahunn dion, adiku tersayang" (santi, kaka perempuan dion )
"selamat panjang umur anak gak guna" (ibu dion )
"ii-ya, makasih ( kebingungan )
"duduk cepet ah lama" (ibu yang memaksa dion duduk )
"oh iya, kaka mau ambil sesuatu di dapur" ( santi bergegas mengambil sesuatu )
"cepet santi jangan lama lama, kasian dion" ( ibu yang duduk di meja makan )
" iyaa iibu, santi lagi siapin kejutanya" ( teriak dari dapur )
Aku hanya bisa diam melihat kelakuan mereka seakan akan hatiku melunak, dan melupakan semua perlakuan mereka padaku, aku berfikir mungkin mereka sudah berubah,tapi aku salah, ternyata kejutan itu akan sangat amat menyakiti hatiku.
"ini dia kejutanya,hahahaha ( menyiram air septic tank ke dion )
"horeee selamat ulang tahun anak gak gunaa ( ibu dengan mata melotot)
"mampus hahahahah" (santi yang tertawa keras )
Dan benar saja mereka hanya mengolok-ngolok ku, membuatku semakin membenci mereka, sangat benci, benci, benci, benci, sampai aku ingin mereka mati sekarang juga, tepat di hadapanku dan aku menertawakan kematian mereka.
"oi anak gak guna mana upah kerja lu" (ibu meminta uang )
"nih bu" (dion yang berlumuran air septic tank)
"apa-apaan cuman segini, ga cukup buat beli baju di mall" (menampar dion berkali kali )
"besok lu cari kerja lagi kalo bisa 10, kerja dan gausah pulang" (ibu yang masih belum puas)
Yaa begitulah ibuku, perlakuan dia kepadaku seakan akan aku ini sampah, aku tahu alasanya dia membecinku sampe seperti ini, jika melihat ku dia terbayang sosok pria yang meninggalkanya, ayahku sendiri.
"santi beri dia makanan mukanya dah pucet tuh" ( ibu memanggil santi )
Aku selalu di beri hadiah, yaitu nasi 3 hari yang lalu, sudah berair,dan baunya sangat menyengat,kata ibu itulah makanan yang layak untuk orang sepertiku.
Waktu : 22.00
Suara ketukan pintu tok*tok*tok*
"iya bentar bentar, siapa sih malem malem gangu aja" (ibu mendengar ketukan pintu di luar)
Saat aku membersihkan diri di kamar mandi,tiba tiba terdengarkan teriakan ibu di ruang tamu.
"toloooong san toloong ibu" ( berteriak memanggil santi )
Aku bergegas ke ruang tamu, untuk melihat apa yang terjadi disana, aku melihat ibu di terkam di lehernya oleh seorang pria, dia mengigit merobek leher ibuku, ibuku mengeluarkan banyak darah.
"dion tolong ibu nak, dioooon ajing tolong gw, dasar anak ga guna, aargghhh" (mati di hadapan dion)
"arrgghh" (zombie )
Tak lama kemudian kaka ku santi, melihat kejadian itu, dia mencoba menolong ibuku.
"bu ibuu, ibu kenapa, ga,ga,ga ini mimpi kan mimpi kan" ( suara gemetar dengan tangisan )
Aku melihat santi yang mengambil mayat ibu, lalu memeluknya dengan erat, tapi pria itu langsung menerkam santi, dia merobek pahanya yang mulus, lalu tanganya membekap mukanya, meresmas sampe bola matanya keluar, teriakan santi begitu keras tapi hanya sekian detik saja. Aku hanya duduk diam melihat ibuku dan kakaku dimakan oleh zombie, tapi aku merasa senang bahwa mereka sudah mati.
"hahahahahahahahahahahahahahahahahahaha" (tertawa bahagia )
Menurut kalian aku sudah gila bukan, tentu saja hahahahhahah aku puas melihat kematian mereka,
Setelah aku puas menertawakan mereka aku membunuh zombie itu dengan pisau dapur tepat dilehenya, aku keluar dan bertapa terkejutnya aku, Jakarta menjadi kacau dengan beberapa detik saja, berita zombie dimana mana, inilah kondisi Jakarta saat ini menjadi tempat bertahan hidup dari para zombie....
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie in Jakarta
FantasyZombie in Jakarta sebuah virus tercipta oleh ilmuan gila di jakarta, virus tersebut menghancurkan seisikota, akibatnya semua sistem lumpuh tidak ada lagi kehidupan yang normal hanya ada ketakutan dan kekwatiran, seorang pria mencoba bertahan hidup m...