chapter 13

183 8 0
                                    

Vote sebelum membaca...
.
.
@tiyasss_1273 (Instagram)
.
.
.
HAPPY READING GUYS!



Abel menatap aunty Fitri dan Farel yang kini sudah resmi menjadi sepasang suami istri beberapa menit lalu, kedua pasangan itu kini tengah berdiri di atas pelaminan, menyambut para tamu yang menghampirinya untuk memberi ucapan selamat.

Terlihat jelas rona bahagia yang terpasang di wajah kedua insan itu.

Mereka terlihat begitu serasi, anggun dan tampan. Pandangan Abel teralihkan saat dirinya kedatangan tamu undangan.

Elsa yang duduk di sebelah Abel memberikan buku tamu itu pada sepasang lawan jenis entah mereka sepasang kekasih atau bukan Abel tidak tau dan tidak peduli.

Yang pasti kedua orang itu harus menandatangani buku tamu sebelum menikmati acara dan Abel pun memberikan kartu kecil yang terdapat foto aunty Fitri dan uncle Farel, dan di bawahnya terdapat tulisan souvernir yang artinya kartu ini akan dapat di tukar dengan souvernir cantik saat tamu undangan sudah selesai menikmati pesta.

Ngomongin pesta, pesta pernikahan aunty Fitri dan uncle Farel akan membuat dua kali resepsi, nanti di resepsi kedua hanya untuk orang-orang bisnisnya.




Abel POV

"Sa," panggil gue pada Elsa yang duduk disebelah gue.

"Apa?" Jawab Elsa.

"Lo kapan?" Tanya gue, Elsa mengerutkan keningnya.

"Apanya?" Tanya Elsa tak mengerti.

Dagu gue terangkat, seolah menunjuk pemandangan aunty Fitri dan uncle Farel yang berada di atas pelaminan.

"Anjir, gue kepret ya?! Masih lama pea! Hahaha." Kata Elsa sambil tergelak.

"Eh, lo udah lihat cowok gue belom si Bel?" Tanya Elsa setelah

"Belom."

"Yok, kita video call dia yukk...." Ajak Elsa semangat.

"Seterah lo." jawab gue acuh, gue kembali menggapai handphone mengechek apakah Arga sudah membalas pesan gue atau belum.

Dan ternyata, belum.

Gue menatap jam yang kini sudah menunjukan pukul setengah dua belas siang.

"Arga, semakin Lo cuek, semakin semangat gue buat luluhin lo." Batin Abel tersenyum tipis.

"Nih Abel, sepupu gue yang gue ceritain ituu." Kata Elsa, gue menoleh menatap layar ponsel Elsa yang menunjukan sosok laki-laki yang sepantar dengan Elsa.

Rambut gondrong, kulit putih, alis tebal dan pipi yang berisi serta kumis tipis, disana gue melihat dia pakai kemeja batik coklat gitu, keknya dia gak sekolah deh.

"Halo." Sapa gue singkat,

"Gue Bima." Ujar pacarnya Elsa.

"Madol lo yaa?" Tanya gue menebak langsung, Bima tertawa.

"Tau aja lu, gua mau otw ke acara tante ipar nih."  Kata Bima, gue mencebikan lidah gue mendengar apa yang Bima katakan.

"Ipar... Ipar... Gigi lo ipar!" Kata gue yang lagi bikin dia ketawa.

"Hahaha."

Gue mendorong kamera Elsa, memberi kode kalau gue udah gak mau ngomong lagi.

Elsa kembali menghadapkan layar ponselnya pada wajahnya sendiri.

"Kamu mau jalan sekarang, yang?" Tanya Elsa pada pacarnya.

Ewh!

"Itu cowok lo?" Bisik Abel.

ARGABELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang